Bawa Perasaan

8.3K 783 110
                                    

"Siapa yang baper karena siapa?"

«*»

°

°

°

°

«*»

_______________________________

22 Februari 2016...

"Ck," Entah sudah berapa kali bibir plum gadis berponi itu mencebik dan mengeluarkan suara decakkan. Sesekali kaki jenjangnya menghentak pelan, dan mata bulatnya hampir tak berhenti memeriksa angka yang tertera pada jam tangannya. "Pak Harry mana sih?" Batinnya berkeluh kesah.

"Eyy, Lisa."

Merasa terpanggil, si pemilik nama langsung menoleh ke samping kirinya, mendapati kehadiran seorang pemuda yang mengenakan seragam sekolah yang sama dengan seragam yang ada di badannya. Hanya saja cara berpakaian pemuda itu jauh lebih berantakan, sangat kontras dengan penampilan Lisa yang rapi dari ujung rambut hingga ujung kaki. Tubuhnya tinggi, wajahnya khas orang Asia, rambutnya berpotongan mohawk, pelipisnya bertato, dan sebatang benda putih berasap nampak terselip di antara jari manis dan telunjuk lelaki itu.

"Nunggu supir, sexy baby?"

Lisa berdecih tanpa suara. Hanya dengan tingkah seperti itu, pemuda ini sudah membuatnya ingin pergi detik ini juga, jika saja ia tak ingat sedang menunggu pak Harry. Ucapannya yang meluncur dibarengi keluarnya kepulan asap rokok, ditambah dengan tatapan lapar dan seringai binalnya, adalah hal yang paling Lisa benci dari pemuda tersebut. "Gue gak suka terlalu deket sama orang yang lagi ngerokok, Moon Jinki."

Yah, dia bernama lengkap Moon Jinki. Hampir senasib dengan Lisa, Jinki juga merupakan orang Korea yang tinggal dan bersekolah disini, karena adanya kepentingan bisnis orangtuanya. Keduanya juga teman sekelas. Cukup tampan, tetapi nakalnya minta ampun. Dia dikenal sebagai salah seorang siswa ternakal di Labourne JHS, karena prilakunya yang memang sulit diatur. Telat ke sekolah, pakaian yang berantakan, tato sana-sini, rambut dimodel sesuka hati, bolos jam pelajaran, berkelahi, membawa alkohol dan rokok ke sekolah hampir setiap hari, kabur saat masih jam sekolah, serta kerap menggoda guru perempuan, adalah hal-hal yang sudah sangat identik dengan seorang Moon Jinki. Saking nakalnya, orang-orang bahkan menjulukinya sebagai The most badboy of-- tunggu dulu. Mungkin julukan 'The most f*ckboy of Labourne JHS' lebih tepat disematkan padanya.

Jinki menghisap rokok di tangannya untuk yang terakhir kali, sebelum ia segera melemparnya ke tong sampah di dekat bangku halte. "Tuh, udah gue buang. Sekarang boleh deket kan?" Satu langkah, ia mendekat pada Lisa.

"Gue harus pulang, Jin." Namun selangkah pula gadis itu berusaha menjauh. Dan langkahnya bahkan lebih lebar dari langkah kaki Jinki. "Lo juga harus cepetan balik. So, just go away."

"Kok ngusir sih, babe?" Tak peduli, Jinki kembali mengambil langkah mendekat, dengan seringai iblisnya yang kian melebar. Lisa pun sama, lagi-lagi menjauh satu langkah.

"Jinki, pulang. Jangan ganggu gue."

Cowok itu hanya mengangguk-angguk tanpa suara. Tatapan matanya masih tak lepas dari sang gadis, dan seringai menyeramkannya tak kunjung luntur. Tangannya tergerak mengambil pemantik dan sebatang rokok dari saku celana, lantas menyulut rokok tersebut. Menghisap dalam-dalam asap berracun dari benda itu, lalu menghembuskannya perlahan. "Sweetie, jangan jauh-jauh gitu dong."

The QueensaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang