WARNING! 7264 words! Sebagai bentuk permintaan maaf karna minggu kemaren gak up, w kasih bagian pwanjang. Hehe.. Monggo, selamat nyicil bacanya.
Jangan lupa vote dan comment! Supaya ini cerita bisa terus berlanjut.
______________________________
"Ini rumit. Memusingkan. Tapi aku suka."
«*»
°
°
°
°
«*»
___________________________
22 Desember 2015...
Sriiing!
Srriiing..!
Sriiing..!
"Stop!" Tao mengangkat tangan kirinya, mengisyaratkan pada Lisa untuk menghentikan gerakannya.
"Udah, cukup. Kita istirahat dulu, Lis." sambungnya. Murid manisnya itu mengangguk.
Keduanya lalu menurunkan pedang tumpul yang mereka pegang, dan saling membungkuk memberi hormat. Setelahnya duduk di teras depan rumah milik Lisa tersebut.
"Bagus, Lis! Gerakan kamu, makin kesini makin baik." ucap Tao sambil mengelap keringatnya dengan handuk.
"Thanks, kak." balas Lisa. Ia mengambil sebotol minuman isotonik dari meja, lantas meminum isinya.
"Yakin deh, bentar lagi kamu pasti bisa nyaingin si Toa." timpal Luhan sambil mendudukkan dirinya disamping kiri Lisa, tersenyum bangga pada gadis itu. Tao yang mendengarnya mencebik, spontan mengurungkan niatnya untuk mengambil botol minuman, dan menoleh pada Luhan.
"Heh, nama gua Tao, bukan TOA!! Ti.ey.ow! Enak aja lu salah-salahin!" protes Tao tak terima.
"Iya, TOAku, sayangkuh." balas Luhan dengan muka datar.
"Hih, apaan manggil sayang? Jijik!" Tao bergidik.
"Iya, TOAku, kampretkuuh!" Luhan sedikit berteriak sambil sedikit memajukan badannya pada Tao yang ada di sebelah kanan Lisa.
"Nama gua ZITAO!!" Tao ikutan teriak sambil memajukan tubuhnya pada Luhan, membuat si gadis belia yang berada ditengah-tengah mendengus bosan.
"Udah! Kakak ini kayak anak kecil aja deh!" ucap Lisa menengahi seraya mendorong dada Tao dan Luhan, memisahkan keduanya.
"Dia yang mulai, Lis!" Tao menunjuk Luhan.
"Yah, itu salah lo sendiri! Digituin aja emosian lu! Kayak cewek lagi dapet, tau gak!" balas Luhan tak mau kalah.
"Eh, lo-"
"Ck, udah! Intinya, kalian berdua salah." balas Lisa untuk mengantisipasi kemungkinan ribut.
"Nih, minum dulu! Kakak rese deh, kalo lagi capek." Lisa menyodorkan sebotol minuman isotonik pada Tao, yang langsung diterima pemuda itu.
"Nona Lisa makin jago aja, bela diri sama main pedangnya. Saya jadi berasa minder, non." ucap pak Harry yang duduk di kursi teras, dengan bahasa Koreanya yang terdengar cukup fasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Queensa
Random(Start: 3 June 2019). Sejak pindah, keinginan Lisa itu sederhana. Dia tak berharap yang muluk-muluk meskipun masuk sekolah bergengsi, yang penting lulus dengan nilai memuaskan dan memiliki teman-teman sejati dengan menutupi identitas aslinya menggun...