Lisa Kesayangan

9.1K 856 501
                                    

"Maaf, aku membuat kalian khawatir.."

«*»

°

°

°

°

«*»

______________________________

JDOORR!!

JDOORR!!

Kedua sosok berbeda gender itu terhenyak bersamaan, saat secara mengejutkan, tiba-tiba saja ada dua butir peluru yang melesat melubangi bagian kunci pada pintu besi kamar Julius.

BRAAKK!!

Disusul dengan ditendangnya pintu itu oleh seseorang, hingga terbuka dengan sangat keras. Sesosok laki-laki berpostur tinggi tampak berdiri menjulang di ambang pintu sana. Kedua tangannya terlihat memegang dua pucuk pistol--yang sebelumnya ia gunakan untuk menembak. Pandangannya nyalang berapi-api, nafasnya memburu, dan pelipisnya tampak sedikit basah oleh keringat. Entah bagaimana cara dia bisa sampai disini, dan apa saja yang dia lakukan sebelumnya. Tapi sepertinya dia baru usai menghajar orang di dalam markas ini.

Sambil berbicara, lelaki tampan bersurai hitam itu mengangkat tangan kanannya, menodongkan pistol ke arah Julius--yang sedang dalam mode terkesiap sekarang ini. "I never thought, you could be that brave going to the mafia lair alone. You're so really naughty baby girl.."

Awalnya Lisa tak bisa berkata-kata, karena terlalu kaget atas kedatangan sosok tersebut. Namun setelah mendengar ucapan pria itu, bibirnya sontak mengeluarkan kekehan singkat. "But you're naughty too." Balasnya. "Kenapa lo bisa senekad itu nyusul gue kesini? Emang lo udah izin sama guru, ha? Dasar nakal.. Dari mana lo tau posisi gue?"

"Kita kan emang punya ikatan batin. Remember?"

"What the..?" Usai tertegun lama, akhirnya Julius pun mengeluarkan suaranya. Bukan lagi satu singa betina, sekarang ia sudah berhadapan dengan dua singa sekaligus. Sial.. "Sejak kapan lo punya kembaran cowok?"

"Not a twin, but he's only my doppleganger."

"Doppleganger? Semirip ini?"

Lisa tidak menghiraukan pertanyaan Julius yang terakhir, namun malah menanyakan hal lain pada si cowok yang baru datang. "Yo, lo apain orang-orang yang tadi jaga di markas ini?"

Cowok blasteran Thailand dan Mandarin itu tersenyum miring, lalu maju lima langkah memasuki ruangan. "I'm not alone."

Hanya selang sekitar sepuluh detik usai Leo menyelesaikan kalimatnya, beberapa orang interpol berseragam lengkap dan membawa senjata mulai berdatangan dari belakangnya. Julius kian terperangah, sementara Lisa tentu saja merasa lega dan senang.

"Akhirnya datang juga.."

"Lo yang suruh mereka kesini?!" Julius kontan berseru keras ke arah Lisa.

"Of course." Mengudara tenang dan begitu santai. "Udah gue bilang, kan? Gue ga sebodoh yang lo kira. Kalo gue berani berhadapan sama lo, berarti gue punya rencana. Jadi ketika lo mancing gue kesini, itu artinya lo lagi mancing bahaya besar buat lo dan juga TRIAD."

The QueensaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang