Tanda Tanya,,, Lagi?

10.2K 878 190
                                    

#Karna telat, w double up neh!

Tanda tanya akan muncul di akhir, zeyeng ;-)

_____________________________

"Ada berbagai kejutan yang datang semakin banyak di hidupku.. Akan terjadi apa lagi nanti?"

«

°

°

°


°


«*»

_____________________________

Bell istirahat sudah berbunyi sedari 10 menit yang lalu. Dapat dipastikan saat ini para penghuni SH Capital tengah berebut memasuki kantin, guna memenuhi kebutuhan akan asupan energi mereka. Tak hanya soal makanan, tapi mereka tentunya juga datang untuk berkumpul bersama teman-teman terdekat, mengobrolkan hal yang penting maupun tak penting, dan ada pula yang bermain-main dalam ponsel. So pasti..

Di lain tempat, tepatnya di sebuah koridor sekolah, tampak ada 8 orang siswa yang ribut sejak tadi. Satu siswa tampan berbadan tinggi memimpin di depan dengan ekspresi risih, dan disekitarnya ada 7 siswa lain yang tak menyerah meminta-minta padanya. Seolah tidak kunjung lelah berbicara, mereka bertujuh bergantian menawarkan ini dan itu pada si tinggi, membujuk dan berusaha menyogoknya agar ia mau memberikan apa yang mereka inginkan.

"Lucas, kasihin dong!"

"Tidak semudah itu, Felixgussoh!"

"Lucas yang ganteng kagak tertandingi,,, kasih ya? Ya, ya, ya? Pliiisss.."

"Jisung, jijik! Jangan sok aegyo deh!"

"Bazeng, ente!"

"Gue kasih wafer roll satu pak deh! Tapi kasih ya?"

"Sogokan macem apaan tuh? Cuma cemilan satu pak? Ogah! Gue beli se-toko aja mampu!"

"Kampret! Dikasih hati malah minta jantung!"

"Ya masa bodo."

"Gue traktir lo makan sepuasnya, mau? Asalkan lo kasih nomor kak Lisa dulu!"

"Makannya hayuk, tapi nomor kak Lisa tetep gak gue kasih."

"Yeuuh, 4su!"

"Pelit amat si! Punya nomor kakel cantik kok dipendem sendiri."

"Nanti kak Lisa marahin gue!"

"Gue beliin lo console game baru, gimana?"

"Mohon maaf, saya tidak mau menerima suap, kecuali suapan makanan yang murni keikhlasan, tanpa adanya niat lain didalamnya. Anda jangan berusaha mempengaruhi saya ya, bapak Renjun yang terhormat!"

"Idih, bahasa lu najis, Khei!"

"Jabatan anda apa, bapak In Jongin? Ini mulut saya, jadi anda tak berhak mengaturnya! Hak mengeluarkan pendapat itu adalah HAM yang tidak bisa anda rampas dari siapapun! Anda mau saya laporkan ke pihak berwajib atas tuduhan pelanggaran HAM?!"

"Sok advokat amat, njir."

"Tentu saja, saya ini calon ahli hukum, kalau anda tidak tahu! Bapak Hyunjin ini mau bermain-main dengan saya?!"

"Huueeek! Kantong muntah, mana kantong muntah! Jeno mual, mamah!"

"Lucas bacot."

"Yaelah kasih aja napa, Cas. Kaki gua keram ini, ngikutin lo mulu dari tadi."

The QueensaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang