Keluarga Mendadak (Completed)✓

15. Nikah?!! (1)

“Pa, Mama gak ada kabar?" Nanda bertanya ketika mereka sedang duduk santai di ruang tv.

Yosephin yang mengetahui ini hal pribadi pun hanya diam sembari memakan kripik pisangnya dengan khidmat.

“Udah nikah kali,” kata Mark asal.

Nanda menghela napas panjang, ia memang marah pada mamanya yang sudah tega meninggalkan dirinya dan papanya, tapi tetap saja ia merindukan mamanya itu.

“Tiga hari lagi aku ultah, Mama gak bisa datang?” Nanda berkata ketus.

Mark menatap anaknya itu kasihan, dengan penuh sayang mengelus rambut Nanda dengan lembut.

“Gak usah pikirin Mama kamu lagi, masih ada Papa,” ucap Mark.

Baru saja Nanda akan menjawab dring telepon membuat ia mengurungkannya.

“Aku angkat telpon dulu,” katanya langsung melangkah pergi.

Usai kepergian Nanda, Yosephin mendekat ke arah Mark. “Om, panggil istri Om kek pas ultah Nanda, kasian aku gak tega,” bisik Yosephin, takut kalau Nanda akan mendengarkan.

“Mantan,” ralat Mark.

“Iya itulah pokoknya.”

“Gak usah ikut campur,” kata Mark membuat Yosephin bungkam sembari mengerucutkan bibirnya.

***

“HAH NIKAH?! SEKARANG?! OM GILA KALI YAHH!!” Tentu Nanda terkejut, siapa yang tidak terkejut jika mendapat panggilan dari ayah teman kalian yang mengatakan bahwa ia akan menikahi dirinya?

“Aku masih sekolah, gak mau!” tolak Nanda mentah-mentah.

“Kamu pikir saya mau nikah sama kamu? Kalau bukan terpaksa saya juga gak mau Nanda, ini terpaksa! Tetangga saya salah paham antara kamu dan saya yang berduaan di dalam rumah, dan mereka malah menyebar luaskan gosip yang tidak-tidak!” kata Chanyeol di sebrang sana.

“Aku gak peduli,” kata Nanda singkat.

“Awalnya saja juga gak peduli, tapi kalau satu diantara mereka adalah orangtua dari teman kamu, gimana nasib kamu? Kalau guru kamu sampai tahu gimana? Kamu bisa di DO.”

Nanda bergeming, tidak tahu harus mengatakan apa karena yang dikatakan Chanyeol semuanya benar.

“Besok Om pengen ke Singapura sampai beberapa hari ke depan. Gak ada waktu lagi, kita harus nikah hari ini. Om OTW rumah kamu sekarang.”

“Tap—”

Tut tutt

Panggilan dimatikan secara sepihak, membuat Nanda ingin menangis sekarang juga.

Haruskah ia sekolah di umurnya yang masih 17 tahun? Dengan ayah sahabatnya sendiri? Gila! Nanda bisa gilaa!!

Dengan lesu, Nanda kembali ke ruang tv dengan lesu.

“Siapa Nan?” tanya Yosephin penasaran.

“Om Chan,” kata Nanda malas.

“Om Chan? Kenapa lagi?" tanya Yosephin lagi.

“Ngajakin nikah sekarang juga.”

“NIKAH?!!” teriak Mark dan Yosephin bersamaan.

“Jangan bercanda Nanda, gak mungkin Papanya Salwa mau nikah sama kamu. Dia lelaki dewasa dan kamu masih anak-anak!” teriak Mark, yang Yosephin yakini perkataan paling panjang semenjak Yosephin tinggal bersama Mark.

“Papa jangan berisik. Aku pusingggg.” Nanda mengerang kesal.

Tok tok tok

Dengan segera Yosephin bangkit dari duduknya dan berjalan cepat untum membukakan pintu.

“Om Chan, Wawa? Jadi ... serius?” tanya Yosephin terbata.

“Gak tau Wawa ngantuk,” terlihat jelas sekali wajah bantal Salwa, sepertinya Chanyeol dengan sengaja membangunkan Salwa.

“Nanda mana?” Chanyeol segera masuk dan menghampiri Nanda yang masih duduk di ruang televisi.

Sedangkan Yosephin langsung membawa Salwa ke kamar Nanda untuk ditidurkan, kasihan Salwa, lagipula tidak ada hujan, tidak ada angin jam 09.00 malam Chanyeol mengajak Nanda menikah?!

Sedangkan Chanyeol langsung duduk berhadapan dengan Mark. “Gue tahu ini konyol, tapi Mark, ini buat kebaikan Nanda, bukan cuma gue. Ijinin Nanda nikah sama gue.”

“Jangan gila,” kata Mark datar.

“Ahh bodoamat, udah malem keburu tambah malem. Mau ada maupun tanpa restu lo, gue tetep nikahin Nanda. Besok gue jelasin, malem ini Nanda nikah sama gue. Titik! Oh yah satu lagi, titip anak gue, jangan dinikahin juga!” Chanyeol langsung bangkit dari duduknya dan menarik Nanda yang sedari tadi diam seperti patung.

Sama halnya seperti Nanda, Mark pun hanya diam, terlalu terkejut dengan kejadian yang tiba-tiba ini.

___________________
To be continued...

Kiw kiw kiw, mereka nikah kiw!!