“Yos, malam ini kita harus nikah!” teriak Mark tiba-tiba.
Yosephin yang sedang bersantai diatas sofa sembari menonton televisi langsung terlonjak kaget mendengar ucapan Mark.
"Apa om?! " balas Yosephin dengan suara yang tak kalah besar.
"Kita harus nikah sekarang, Yosephin!" geram Mark.
"Om gila, ya?! Om..." Yosephin tak tahu harus berbicara apa. Entah kemana hilangnya semua kosa kata yang biasa ia ucapkan kepada kedua temannya.
Mark mendengus kesal melihat Yosephin yang hanya diam dengan mulut yang terbuka. Ia segera menggendong Yosephin di pundaknya. Diam nya Yosephin hanya membuang waktunya yang berharga.
"Aaaaa! Om turuninn akuuu!!!" teriak Yosephin sembari memukul pantat Mark. Ini mungkin tidak sopan, tapi Yosephin melakukannya karena refleks.
Setelah sampai di dekat mobil, Mark langsung memasukkan Yosephin ke dalam mobil. Ia merasa apa yang di ucapkan Via tadi siang memang benar. Ia membawa Yosephin tapi terkesan seperti menculik Yosephin. Ah, sudahlah ia tidak peduli.
Mark segera melaju kan mobil nya menuju KUA terdekat. Ia mengabaikan Yosephin yang sejak tadi teriak lalu mengomel lalu teriak kembali dan mengomel lagi. Sesekali mereka saling bertatapan, namun dengan cepat Yosephin langsung mengalihkan tatapannya.
"Cepat turun, kita sudah sampai." Yosephin memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin melihat wajah Mark, karena itu hanya akan membuatnya emosi dan kesal. Jika seperti itu, wajahnya ini akan terlihat sepuluh tahun lebih tua, Yosephin tidak ingin itu terjadi.
"Cepat. Kita tidak punya waktu yang banyak. Saya harus meeting habis ini," ujar Mark dingin.
"Terus, hubungannya sama aku apa? Om masuk, masuk aja. Aku mau di sini, ga mau kemana-mana." balas Yosephin tak kalah dingin.
"Kamu keluar sendiri atau saya tari paksa?"
Dengan kesal, Yosephin keluar dari mobil dan berjalan di belakang Mark dengan langkah kaki yang di hentak-hentakan. Mark yang menyadari Yosephin berjalan di belakangnya, langsung menarik tangan Yosephin agar berjalan berdampingan.
Seakan tahu bahwa Yosephin akan protes, Mark langsung menyuruhnya diam. Dan bersikap selayaknya sepasang kekasih. Yosephin geli sendiri saat Mark mengucapkan itu.
***
Malam ini, Nanda kembali bertemu dengan Via, Mamah nya. Nanda merutuki dirinya sendiri, seharusnya ia tidak usah keluar rumah jika ia tahu akan bertemu dengan Via.
"Nanda, tolong beri mamah penjelasan." mohon Via dengan lembut.
Nanda hanya menatap wanita di depannya malas. Bukankah Papanya sudah menjelaskan semuanya.
"Seperti yang anda lihat dan dengar. Saya pamit," Nanda berlalu meninggalkan Via yang masih setia berdiri di depan mini market.
Tiba-tiba saja Nanda mendadak berhenti. Ia bingung harus pulang ke mana. Ke rumah Salwa atau ke rumahnya sendiri?
Memang, tadi ia pulang ke rumahnya sendiri sepulang sekolah, tapi sekarang ia bingung, ia baru ingat bahwa ia istri Chanyeol sekarang.
"Nanda."
Nanda menoleh, ada mobil yang berhenti tepat di sampingnya. Tanpa berpikir, Nanda sudah sangat mengenali mobil itu. Siapa lagi kalau bukan milik papanya. Ia langsung membuka pintu mobil samping kemudi.
"Yosephin! Kamu ngapain?" tanya Nanda heran.
Namun Yosephin tak menjawab pertanyaan Nanda. Ia malah melipatkan kedua tangannya didepan dada dan mencebikkan bibirnya. Nanda kembali menutup pintu mobil dan membuka yang sampingnya.
Sesampainya dirumah, Yosephin langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Nanda melihatnya heran. Dia yakin, ada yang tidak beres dengan Yosephin.
"Nanda, papa mau ngomong sesuatu sama kamu didalam." setelah itu Mark langsung masuk ke dalam.
Nanda langsung mengikuti papanya. Mereka duduk saling berhadapan di meja makan. Sembari menunggu Mark berbicara, Nanda memakan camilan yang ia beli tadi.
Namun sejak lima menit yang lalu Mark hanya diam sambil mengaduk-ngaduk kopi nya.
"Jadi?" Nanda memulai pembicaraan. Ini sudah malam dan ia harus bersekolah besok.
"Papa udah nikah,"
"Apa!!" Camilan yang ada di mulut Nanda langsung berhamburan.
"Sama Yosephin," lanjut Mark.
"Apa! Oh my god! What!!!" teriak Nanda lebay, matanya membulat dan mulutnya menganga lebar. Ah, sepertinya dia tertular virus lebay dari Salwa.
"That's so crazy."
*******************
To be continued...Mentang-mentang sekarang jadi Ibunya Salwa, Nanda ketularan sifatnya juga ck ck ck.
Heyy, jangan lupa vote and comment gaysss...
Lop yuu❤️
Call me Say🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Mendadak (Completed)✓
Romansa[romance, teenfiction, comedy, fanfiction, chiklit] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa mendadak kita jadi keluarga gini sih?!" _____________________ Ini kisah di mana beberapa orang disatukan menjadi keluarga secara tiba-tiba. Menceritakan sebuah kelu...