"SALWA KITA LAGI SERIUS JANGAN POLOS DULUU!!" teriak Yosephin dan Nanda bersamaan.
Salwa diam dengan mulut mengerucut. Sampai akhirnya tiba-tiba seorang guru datang dengan raut khawatirnya.
"Nanda, Yosephin, Salwa ikut ke ruangan Ibu sekarang!" katanya tegas.
Mereka bertiga mengangguk seryaa mengikuti langsung wali kelasnya itu.
Sesampainya di ruangan Bu Putri, wali kelasnya mereka bertiga menundukkan kepalanya takut, Nanda dan Yosephin takut memikirkan sekolahnya sedangkan Salwa takut melihat wajah gurunya yang menurut ia sangat menyeramkan.
"Jadi benar? Kalian sudah menikah?"
Dengan ragu mereka mengangguk. "Iya."
Terlihat Bu Putri yang menghela napasnya kasar lantaran menatap ketiganya tajam. "Kalau berita ini sampai di luar sekolah, repotasi sekolah ini bisa jelek! Ibu gak mau tau, suruh suami atau orangtua kalian itu yang menghadapi itu untuk menjelaskan semuanya. Kalau tidak, cara satu-satunya kalian Ibu DO."
"HAH DO?!" teriak ketiganya dengan mata yang membulat sempurna.
________
"Loh, Papa masih di sini?" tanya Yosephin saat melihat Jackson yang masih berada du rumahnya, ralat, rumahnya suaminya maksud Yosephin. Gadis itu melihat sang papa sedang menaruh kotak P3K di meja. Mungkin, baru selesai mengobati Mark, pikir Yosephin.
"Kamu ngusir Papa?" tanya Jackson tak percaya.
"E-enggak! Bukan gitu!" selanya dengan cepat.
"Kenapa muka kamu?" tanya Jackson yang menyadari ada yang tidak beres.
Yosephin duduk di samping ayahnya lantas memeluk tubuh ayahnya itu dengan erat. "Sek-kolahku udah tau ka-kalau aku nikah sama Om M-Mark, mereka bakal DO aku ka-kalau Papa dan Om Mark ga-gak ka-sih penjelasan ke pihak sekolah," kata Yosephin gugup.
"Kok bisaa?!" kata Jackson kaget, bahkan suaranya membuat Mark yang sedang memejamkan matanya kembali membuka mata.
"Aku gak tauu, pokoknya besok Om Mark atau gak Papa harus ke sekolah jelasin semuanya dengan penjelasan yang masuk akal, aku mohon sama Papa untuk terima kenyataan bahwa sekarang aku adalah istrinya Om Mark." Yosephin berkata lirih dengan mata yang berkaca-kaca.
***
"Puas kamu Nan pergi berduaan sama pacar kamu?" sambar Chanyeol saat Nanda baru memasuki rumahnya.
"Plis deh Om gak usah alay, Eunwoo temen aku bukan pacar! Dia juga yang kasih aku semangat buat gak mikirin prihal mading yang buat aku pusing!" kata Nands dengan cepat.
"Tumben kamu ngomong panjang."
Nanda berdecak. "Aku gak mau tau, pokoknya besok Om harus ke sekolahku untuk jelasin semuanya prihal pernikahan gak jelas kita ini! Aku bisa di DO Om karena satu sekolah udah tau beritanyaa!!" teriak Nanda frustrasi, membuat Chanyeol membulatkan matanya lebar-lebar.
"Kok bisa?!"
"Mana aku tau! Om Chan sih bisanya marah doang kalau aku komunikasi sama Eunwoo!"
***
"Om, ini serius kita ke rumah Om Baekhyun lagi?" tanya Salwa saat melihat Baekhyun yang menjemputnya.
"Iya. Pernikahannya udah gagal juga," kata Baekhyun.
Salwa hanya mengangguk paham sampai akhirnya ia kembali berkata, "Om, satu sekolah tau kalau aku udah nikah sama Om."
Perkataan Salwa sontak membuat Baekhyun mengerem mendadak mobilnya. "Kok bisa?!"
"Wawa gak tau Om. Pokoknya Om Baekhyun besok harus ke sekolah Wawa untuk jelasin semuanya, karena kalau gak Wawa bisa di DO!" kata Salwa yang kali ini terlihat sedikit lebih dewasa.
Baekhyun diam, mengangguk, dan selanjutnya kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata.
Sesampainya di rumah Baekhyun tenda pernikahan sudah tidak ada lagi, dan tanpa pikir panjang, mereka segera memasuki rumah megah itu dan seketika Salwa membulatkan matanya saat melihat Cherry-orang yang waktu itu membullynya-sedang duduk santai di ruang televisi.
"Om, dia temen Wawa," kata Salwa menatap Baekhyun.
"Dia adik Om, Wa," ujar Baekhyun membuat Salwa membulatkan matanya.
"Loh, Salwa?" kata Cherry ketika melihat Salwa ada bersama Baekhyun. "Jadi lo yang tadi diomongin sama keluarga gue? Lo yang udah nikah sama Kak Baek-"
Tanpa mendengar omongan Cherry lebih lanjut, Baekhyun langsung menarik tangan Salwa menuju mamanya yang sedang sibuk membersihkan dapur dan Salwa hanya menurut.
"Ma, Salwa nginep sini mulai sekarang di kamar aku," kata Baekhyun tanpa basa-basi.
"Wawa nginep sini Om?! Serius?! Tidur bareng Om Baekhyunnn?!" Salwa membulatkan matanya.
"Heh! Kamu istri Baekhyun, yang sopan sama suami kamu!" sambar Gia dengan cepat. "Masih untung kamu saya ijinin tinggal di sini karena lagi hamil! Kalau nggak, saya gak sudi!!"
Seketika Baekhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia merasa tak enak sudah menipu sang mama, sampai akhirnya ia berkata, "Sebenernya Salwa gak hamil Ma, dia cuma kebanyakan makan, dan dia mikirnya kalau perut besarnya itu karena hamil."
Mata Gia melebar dengan senyum yang seketika menghiasi bibirnya. "Jadi dia gak hamil?! Kalau gitu kamu masih bisa nikah sama Shinta, Baekhyun!"
"GAK! OM BAEKHYUN SUAMI WAWA GAK BOLEH NIKAH SAMA ORANG LAIN! TITIK!" seru Salwa tiba-tiba. Ia tidak mau kalau harus diduakan seperti cerita novel yang pernah ia baca.
Baekhyun mengusap punggung Salwa lembut, lantas berkata, "Jangan paksa aku untuk nikah lagi Ma, aku udah punya Salwa, aku mohon sama Mama agar Mama terima Salwa mulai sekarang."
_______________________
To be continue....Happy 1k diultah exo yang ke delapan🥳🥳
Vote dan komen jangan lupa gayss! Bentar lagi tamat nih heheheheh
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Mendadak (Completed)✓
Romansa[romance, teenfiction, comedy, fanfiction, chiklit] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa mendadak kita jadi keluarga gini sih?!" _____________________ Ini kisah di mana beberapa orang disatukan menjadi keluarga secara tiba-tiba. Menceritakan sebuah kelu...