“Sayang, Nanda mana?” tanya Chanyeol pada Salwa yang sibuk menonton televisi dengan keripik pisang di tangannya.
“Di rumahnya dong Papa,” jawabnya cepat.
“Kok gak pulang ke sini?”
Salwa menghentikan sejenak kegiatannya lantas menatap Chanyeol. “Rumah Nanda kan di sana Pa, bukan di sini.”
Chanyeol menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Kan ... Papa, sama d-dia udah ni-kah?” katanya gugup.
Baru saja Salwa akan menjawab, teleponnya tiba-tiba berdering. “Bentar yah Papa ganteng, Wawa angkat telpon dulu.” Gadis itu bangkit dari duduknya lantas menjauh dari hadapan Chanyeol untuk mengangkat panggilannya.
Beberapa menit Chanyeol menunggu akhirnya Salwa datang dengan wajah super duper cerianya.
“PAPA KITA HARUS KE RUMAH NANDA SEKARANGG!! NANDA ULANG TAHUN YEYYY, KITA HARUS RAYAIN MALAM INI JUGA YEY YEY YEY!”
***
“Om Mark apaan sih tarik-tarik tangan aku?!” Yosephin menggeram kesal ketika Mark menarik tangannya tiba-tiba saat ia baru saja keluar dari kamar mandi.
“Jangan berisik! Kita kasih kejutan Nanda.”
Yosephin menepuk keningnya dengan keras. “Aku lupaaa!!”
“Jangan berisik Yosephin!”
Yosephin memanyunkan bibirnya beberapa centi. “Sama istri sendiri masih aja galak, pantes dicerain. Aku minta cerai tau ras—”
“Cerewet!”
“Ya udah, terus sekarang kita mau ngapain?” Yosephin menatap Mark malas.
Tuk
“Aw!”
“Sama suami gak sopan!” hardik Mark.
Yosephin memegang kepalanya yang berdenyut lantas menatap Mark kesal. “Om Mark juga jahat sama istri!”
“Jangan panggil Om lagi, saya bukan Om kamu saya suami kamu.”
“Panjang bener Mas ngomongnya.” Yosephin mengejek.
Mark berdecak. “Ya udah panggil Mas aja!”
“Mas? Idihhh, gak mauu!!”
“Harus mau. Titik. Udah buruan kamu kamu ambil kuenya di kulkas,” kata Mark.
Yosephin berdecak tetapi tetap melaksanakan perintah Mark.
Tepat ketika Yosephin kembali menghampiri Mark dengan kuenya, suara mobil terdengar, Yosephin yakin jika itu adalah Salwa dan Papanya yang gesrek itu.
“Untung aja Nanda tidurnya kayak kebo, jadi kayaknya gak mungkin bangun walaupun ada suara mobil Om Chan,” gumam Yosephin yang masih bisa didengar Mark.
Keduanya langsung melangkah membuka pintu utama dan mendapati Salwa beserta ayahnya.
“Ayo kita mulai acaranya! Wawa sama Papa udah beli balonnya!” seru Salwa dengan riang.
“Wa, jangan berisik nanti Nanda bangun.”
Sontak Salwa menutup mulutnya. “Oke, maapin Wawa ya?” bisik Salwa.
Yosephin mengangguk lantas berkata, “Kita langsung ke kamar Nanda aja ya bawa kuenya?” Semuanya hanya mengangguk.
Sebenarnya Chanyeol malas memberi kejutan semacam ini. Ia merasa kembali seperti anak remaja, ini bukan caranya untuk memberi kejutan pada seseorang. Namun, untuk menghargai semuanya akhirnya Chanyeol pasrah saja mengikuti alur ceritanya.
“Wawa yang bawa kue!” seru Salwa yang diangguki oleh Yosephin.
Dengan cepat Salwa mengambil kue yang berada di tangan Yosephin itu lantas ketiganya berjalan pelan menuju kamar Nanda. Lampu kamar Nanda padam, dan di kasur ada Nanda yang tidur membelakanginya.
Yosephin memberi aba-aba dengan menunjukan satu jari, dua jari dan tepat yang ketika mereka semua berteriak. “HAPPY BIRTHDAY NANDAAA!!!!!”
Nanda bergerak dalam tidurnya lantas berbalik badan, dan tepat ketika Nanda berbalik badan Salwa berteriak nyaring. Sangat nyaring sampai-sampai kue yang dipegangnya jatuh begitu saja tepat di wajah Nanda.
“Duh, apaan sih ini! Gagalkan maskerannya!” seru Nanda dengan kesal.
“Ihh, Nanda bikin Wawa kaget! Wawa kira Nanda hantu!” seru Salwa dengan kesal.
Mark berdecak. “Nanda cepat cuci muka, kita makan-makan,” kata Mark tanpa ekspresi.
***
Acara makan-makan ulang tahun sudah disiapkan dari jauh-jauh hari oleh Mark. Pria itu sengaja memesan waktu malam, karena siang Mark mendadak untuk mengikuti rapat.
Via, Mark sudah menghubungi Via tadi, ia tidak ingin mengecewakan Nanda yang sudah lama ingin bertemu Mamanya.
“Sekali lagi selamat ulang tahun yah sayang? Maaf Mama baru bisa dateng aaat umur kamu delapan belas tahun,” kata Via yang duduk di samping Nanda. “Oh yah, lo suami Nanda kan Chan?” tanya Via pada Chanyeol yang sedang sibuk mengupas cangkang kepiting untuk Salwa.
“Iyalah, siapa lagi!” balas Chanyeol cepat
Walau tidak akrab dengan Via, Chanyeol tetap tahu tentangnya. Karena Mark, Chanyeol, Jackson dan Baekhyun adalah sahabat dari SMP, dan Chanyeol kecewa dengan mantan istri sahabatnya itu.
“Gue titip Nanda yah? Jaga Nanda dengan baik, kalau bisa lebih baik daripada Mark jaga dia.”
“Berisik!” balas Chanyeol cepat.
Via bungkam, ia tahu bahwa semuanya sudah berubah karena kesalahannya, tapi, tidak bisakah mereka memaafkannya?
Dengan senyum yang mengembang Via kembali menatap Nanda. “Kamu tinggal di rumah suami kan?”
Sontak mata Nanda melebar. “Aku gak mau!”
“Loh kok gitu, kamu harus mau dong sayang,” kata Via lembut.
“MAS MARK AKU SAKIT PERUTT! ANTERIN AKU KE TOILETT!!”
_______________________
TO BE CONTINUED...TAU KAN ITU SUARA SIAPA? YAH SIAPA LAGI KALAU BUKAN YOSEPHIN 🤦
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Mendadak (Completed)✓
Romansa[romance, teenfiction, comedy, fanfiction, chiklit] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa mendadak kita jadi keluarga gini sih?!" _____________________ Ini kisah di mana beberapa orang disatukan menjadi keluarga secara tiba-tiba. Menceritakan sebuah kelu...