“Kenapa kamu nggak bilang dari awal kalau kamu udah nikah Baekhyun? Sekarang gimana sama para tamu yang udah hadir, mau taro di mana muka aku kalau pernikahan ini gak jadi?” tanya Shinta sendu.
Setelah pengakuan Baekhyun di depan semua keluarganya, Mama Baekhyun langsung menghubungi pihak Shinta yang kebetulan sedang berjalan menuju rumahnya.
“Kan dari awal juga gue gak setuju, salah lo sendiri yang maksa,” kata Baekhyun memandang Shinta tak suka.
“Baekhyun! Yang sopan!” tegur Gia, mamanya Baekhyun.
“Aku harus gimana Ma? Coba dari waktu itu Mama dengerin aku kalau aku gak mau nikah sama Shinta, pasti gak akan kayak gini kejadiannya,” sahut Baekhyun dengan tangan yang terus menggenggam tangan Salwa. Berusaha membuat semuanya percaya kalau dirinya dan Salwa benar-benar sudah menikah.
“Kok pada alay gini sih? Om, aku mau sekolah udah hampir telat nihh,” kata Salwa dengan tampang selawnya.
“Heh bocah, diem kamu!” Shinta menunjuk Salwa dengan kesal.
“Tante gak mau tau, pernikahan ini harus tetap berlanjut, terserah kamu udah punya istri atau nggak Baekhyun! Kalau Papa kamu gak lagi di Jerman mungkin kamu akan habis dipukulin Papamu!” kata Ani, Mama Shinta yang sedari tadi hanya diam.
“Baekhyun, jangan buat malu kelurga Om!” kali ini Aidan, Papa Shinta.
Salwa memandang Ani dan Aidan tak suka. “Gak bisa gitu dong Nenek, Kakek! Om Baekhyun itu suami Wawa, udah nikah sama Wawa, Nenek dan Kakek gak bisa maksa kehendak. Lagipula emangnya Tante Shinta mau diduain sama Om Baekhyun? Mending kalo Om Baekhyunnya perhatian, kalau cuma nikah karea status doang gimana? Apa lebih gak malu? Om Baekhyun itu sayang sama Wawa, udah pasti lebih peduli sama Wawa, kemaren aja Wawa dibeliin balon sama Om Baekhyun! Wawa juga yakin kalau ayahnya Om Baekhyun bakal dukung Om Baekhyun untuk gak nikah dua kali!”
Good Wa!
Ingin rasanya Baekhyun memeluk Salwa dengan erat saking senangnya dengan kepolosan serta kecerdasan istrinya itu.
“Gue bukan tante lo ya bocah! Gue masih muda! Dia juga Mama gue, bukan Nenek-Kakek lo!” kata Shinta tak terima.
“Suruh siapa mukanya tua!” kata Salwa santai. “Ayo Om anter Wawa sekolah!” Salwa bangkit lantas menyalami punggung tangan seluruh orang yang berada di ruangan itu. Orangtua Baekhyun dan Shinta hanya memberikan punggung tangannya dengan sedikit tak ikhlas, tapi Salwa tak peduli.
Tepat ketika di depan Shinta, Salwa tersenyum polos. “Tante Shinta lucu dandanannya, mirip ondel-ondel pasar malem heheheh.”
***
“Gue cuma mau ngehindar dari Via, Jack.” Mark masih sabar untuk menjelaskan. “Gue yakin dia bakal terus kejar gue kalau gue bilang belum nikah sama siapapun. Gue gak banyak kenalan cewek, gue tau ini gila, tapi yang di pikiran gue cuma Yosephin,” lanjutnya sambil menahan sakit. Jujur saja, saat ia membuka mulut, bibir terasa seperti sobek.
Jackson tertawa sinis, masih belum ikhlas putrinya dinikahi oleh Mark, yang notabene adalah sahabatnya. “Sama aja lo manfaatin anak gue bego!” kata Jackson santai tapi tegas. Pria itu duduk berhadapan dengan Mark.
“IHH AKU MAU SEKOLAHH! RIBUTNYA TUNDA DULUU!” teriak Yosephin saat Mark akan kembali menjawab perkataan Jackson. “Pokoknya kalo aku udah di sekolah terserah deh mau kalian berantem kek, bunuh-bunuhan kek, terserahh!” lanjutnya lagi dengan kesal. Ia sudah lelah menangis sedari tadi.
Ia kesal karena dua pria itu sudah membuang waktu berharganya untuk bertengkar, tanpa memikirkan dirinya yang harus sekolah.
“Pa, anter aku sekolah!”
***
Salwa dan Yosephin sampai di gerbang sekolah bersamaan, mereka jalan bersama menuju kelasnya. Namun ada yang aneh, selama perjalanan menuju kelas, mereka semua mendapat tatapan tak suka dari beberapa teman-temannya.
“Tuh mata pengen gue colok!” kata Yosephin saking kesalnya.
“Kok pada liatin Wawa sama Yosephin sih? Wawa tau Wawa cantik, tapi gak gitu juga kali liatin Wawanya, kan Wawa malu,” kata Salwa membuat Yosephin memutar bola matanya malas.
Rehan, teman kelas sebelahnya tertawa sinis. “Gue gak nyangka yah Wa, ternyata lo nggak sepolos yang kita kira. Lo sama aja kayak cewek lainnya, bahkan lebih rendah,” katanya sinis. Rehan memang pernah menembak Salwa ketika ia menduduki kelas 11, tapi tentu saja Salwa tolak, gadis itu memang memiliki komitmen untuk tidak pacaran.
“Rehan! Wawa tau Wawa pendek, tapi jangan bilang Wawa lebih rendah dari yang lainnya dong, banyak kok yang tubuhnya lebih rendah dari Wawa!” Salwa menatap Rehan tak suka, setelahnya melenggang pergi dengan tangan yang menarik Yosephin, ia terlalu kesal dibilang pendek di depan banyak orang!
“SIAPA YANG NYEBARIN INI! GUE TANYA SEKALI LAGI, SIAPA PELAKUNYA!” teriakkan itu yang Yosephin dan Salwa dengar ketika ingin memasuki kelasnya.
Di mading sana, ada Nanda yang sedang teriak dengan wajah memerah, membuat Salwa dan Yosephin langsung menghampirinya.
“Nanda ada ap—KOK ADA BUKU NIKAH DI MADING!” Yosephin terkejut, tentu saja.
“Ih ada foto Wawa sama Om Baekhyun hihihih, Om Baekhyun jadi terkenal gara-gara Wawa! Yosephin, Nanda kalian tau gak? Itu fotonya waktu Wawa sama Om Baekhyun pulang dari KUA loh!” seru Salwa dengan antusias.
:
:
:
:
:To be continued....
Parah sih Wawa gitu amat yaaaa wkwkwk....
Gaess bentar lagi tamat nihhh. Tungguin yaa!!
Klik tanda bintang di bagian kiri bawah yaa😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Mendadak (Completed)✓
Romance[romance, teenfiction, comedy, fanfiction, chiklit] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Kenapa mendadak kita jadi keluarga gini sih?!" _____________________ Ini kisah di mana beberapa orang disatukan menjadi keluarga secara tiba-tiba. Menceritakan sebuah kelu...