Prolog✈️

145K 4.3K 153
                                    

"Para penumpang yang terhormat, selamat datang di New York, kita telah mendarat di Bandara Internasional John F. Kennedy. Kami persilahkan kepada anda untuk tetap duduk sampai pesawat ini benar-benar berhenti dengan sempurna dan lampu tanda kenakan sabuk pengaman dipadamkan. Berakhirlah sudah penerbangan kita pada hari ini, atas nama Franklin Airlines, kapten James, dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat berpisah dan semoga dapat berjumpa lagi di penerbangan Franklin Airlines lain waktu. Sebelum meninggalkan pesawat, kami ingatkan kembali kepada anda untuk memeriksa kembali bagasi kabin anda agar tidak ada barang yang tertinggal. Para penumpang dengan lanjutan penerbangan silahkan melapor pada bagian layanan pindah pesawat di ruang penerbangan. Terima kasih."

Setelah memberikan pengumuman itu, seorang pramugari cantik yang lebih mencolok dari delapan pramugari lainnya, berjalan kearah kursi para penumpang untuk membantunya dan bersiap untuk meninggalkan pesawat setelah pesawat benar-benar berhenti.

Ada lebih dari seratus penumpang di kelas bisnis yang baru saja terbang bersamanya dari Beijing. Perempuan itu, Orchidia Ashlee, tersenyum ramah dan mengucapkan 'thank you' saat satu persatu para penumpang meninggalkan pesawat.

Franklin Airlines, salah satu maskapai penerbangan terbesar di dunia dengan rute hampir ke seluruh dunia. Maskapai ini berbasis di New York.

Dikenal mewah setiap kelasnya dan pramugarinya yang cantik dan seksi. Untuk pramugarinya sendiri, seragam yang mereka kenakan hanya sebuah baju terusan diatas lutut berwarna merah dipadukan dengan blazer berwarna senada, topi dan scraft berwarna senada, sarung tangan putih. Lalu pelengkapnya coats panjang berwarna merah yang sering mereka gunakan dimusim dingin.

Salah satu pramugarinya yang cantik, seksi dan yang paling terkenal di Franklin Airlines adalah Orchidia Ashlee. Perempuan itu sudah bekerja hampir enam tahun di Airlines ini. Dulu ia bekerja disini setelah lulus kuliah S1 dan sampai sekarang umurnya yang akan meninjak 28 tahun.

"Iya, Mommy? Ada apa? Aku baru saja landing." ujar Orchidia saat ia baru saja keluar dari bandara.

"Kau ada flight lagi, Sayang?" tanya Mommy-nya disebrang telepon.

"Tidak ada. Flight-ku besok sore."

"Cepatlah pulang, Di. Ini darurat."

"Ada apa?" Orchidia mendadak menjadi panik sendiri. Ia menyetop taksi, mengabaikan dirinya yang masih memakai seragam.

"Pokoknya kau harus pulang dulu. Sekarang, Orchidia!"

"Iya. Aku sedang didalam taksi." katanya lalu Orchidia memutus sambungannya begitu saja.

Jarak rumahnya dekat dari bandara. Masih satu daerah jadi tidak akan memakan waktu dijalan.


✈✈


Sejauh ini, hal yang selalu membuatnya kesal adalah delay dan penumpang nakal. Namun, ternyata ada yang lebih membuatnya kesal daripada penumpang nakal yang mencoba menggodanya. Yaitu rencana perjodohan ini.

"Yang benar saja!" Orchidia terkekeh hambar. "Daddy!"

"Orchidia, jaga sikapmu, Sayang." tegur Merry, Mommy-nya.

Orchidia tidak bisa bersikap baik dan anggun sesuai profesinya. Bahkan didepan pemilik Airlines itu sekalipun. Ayolah! Orchidia bukan gadis tua tidak laku yang harus dijodohkan karena tidak dapat jodoh.

"Maafkan Orchidia Pak. Dia hanya sedikit terkejut saja." ujar Tomy, Daddy-nya.

Orchidia menekuk wajahnya kesal. Apa-apaan ini semua. Orang yang akan dijodohkan dengannya juga tidak menolak sama sekali dan terlihat duduk tenang seolah ini bukanlah bencana.

Lucas Franklin.

Siapa yang tidak tau Lucas? Siapa yang tidak tau keluarga Franklin?

Terlepas dari Kakeknya yang telah mendirikan Franklin Airlines dan berakhir ditangan Ayahnya, Lucas ternyata punya usaha sendiri yang sudah cukup maju.

Dia seorang perancang yang telah mempunyai store sendiri, namanya Frankliez. Mungkin mereknya sudah setara dengan Dior dan Hermes. Orchidia tau itu.

Selain itu, yang Orchidia tau, Lucas adalah seorang duda anak satu.

"Bagaimana? Orchidia, kamu setuju dengan tanggalnya?" suara lembut itu terdengar, menyadarkan Orchidia.

"Ha?" perempuan itu mengerjap.

"Tanggalnya, apa kamu setuju?" tanya perempuan seumuran Mommy-nya itu.

"Tanggal apa?"

"Pertunangan kalian, Sayang. Tanggal 22 nanti." ujar Mommy-nya.

"A-aku tidak bisa. A-aku ada flight ke Jepang." ujar Orchidia.

"Tenang saja, Sayang. Kami akan mengosongkan jadwalmu untuk dua bulan kedepan." ujar perempuan tadi. Ibunya Lucas.

Orchidia terbelalak. Dua bulan tidak terbang? Orchidia tidak pernah melakukan itu selama empat tahun terakhir ini. Ah, Orchidia lupa jika mereka adalah pemilik Franklin Airlines. Mereka bisa melakukan semuanya.


✈✈


Cerita baru lagi huaaaa padahal yg sebelah aja masih minim readers wkwk.

Tak apalah ya aku suka nulis dan buat kalian nunggu😂

Cerita ini sebenernya udah direncanakan sejak aku nulis Death pertama. Lama yaa. Baru bisa dipublish sekarang. Dulu alur dan ceritanya tidak seperti ini hehee..

Penerbangan teros ya. Lapak sebelah juga ada pembahasan penerbangannya. But, ini beda dong😍

Silahkan dibaca ya dan jangan lupa vote kalo kalian suka.

PS: announcement aku ganti pake bahasa indo wkwk.

COMING SOON
by Cindereliss

My Flight AttendantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang