8 ✈️ Goods

51.1K 2.5K 19
                                    

"Jadi mulai hari, Mommy akan tinggal bersama kita, Dad?" tanya Gishla antusias.

Lucas mengangguk seraya tersenyum miring kearah Orchidia. "Tentu saja, Sayang. Mommy-mu tidak ingin berjauhan dengan Daddy katanya."

What? Si bastard ini mengatakan apa?

Orchidia menatap Lucas dengan tajam, mata beningnya melotot seakan memperingai Lucas lewat tatapannya.

"Yeay! Mommy, mari kita bercerita di kamarku sebelum tidur." ajak Gishla bersemangat.

"Tentu saja, Sayang. Mommy akan tidur bersamamu mulai ini." ucap Orchidia lembut.

"Hanya sampai hari pernikahan kami. Karena setelah menikah, Mommy akan tidur dengan Daddy." ujar Lucas.

Gishla merengut kecewa.

"Jangan dengarkan Daddy-mu ini, Sayang." Dia itu gila. "Mommy akan terus tidur bersamamu."

"Orchidia..."

Suara Lucas terdengar memperingatinya, namun Orchidia tidak peduli. Ia sudah terlanjur kesal pada pria itu. Orchidia membencinya. Pria itu telah membuat Orchidia memakai sweater turtle neck malam ini. Sialan memang.

"Daddy, kau membuatku sedih." wajah Gishla menjadi murung.

"Why, Darlings?"

"Aku ingin sekali tidur dengan Mommy, tapi Daddy melarangnya." bibir Gishla melengkung kebawah, bersiap untuk menangis.

"Untuk malam ini, kau boleh tidur dengan Mommy." ucap Lucas.

"Benarkah?" tatapan mata Gishla berbinar.

"Tentu saja." Lucas tersenyum. "Habiskan makananmu, oke?"

Gishla mengangguk semangat. Selanjutnya Lucas meninggalkan meja makan, padahal pria itu belum menghabiskan makannya dan hanya makan beberapa suapan saja.

Orchidia menatap kepergian Lucas sebentar lalu kembali melanjutkan makannya. "Apa Daddy-mu memang seperti itu, tidak pernah menghabiskan makannya?" tanya Orchidia pada Gishla.

"Ya. Kadang juga Daddy tidak pernah makan malam. Jadi aku selalu makan sendirian dan hanya ditemani Dona saja." ujar Gishla lugu.

"Daddy pernah sakit?"

Gishla menggeleng.

Orchidia menghela nafasnya. "Ya sudah, lanjutkan saja makanmu."

✈️✈️✈️

"Orchidia, benar kau akan tinggal bersama Lucas mulai malam ini?" tanya Mommy-nya saat Orchidia menghubunginya setelah selesai makan.

"Iya. Pria itu memaksaku." katanya seraya mendengus pelan.

"Lalu apa yang kau lakukan tadi siang? Memberitahukan kepada media bahwa pernikahan kalian batal. Astaga, Di, Mommy hampir saja jantungan."

Orchidia memutar bola matanya malas. Teringat tentang ucapan Lucas tadi siang membuatnya langsung bertindak seperti itu. Orchidia sangat kesal, ia membenci pria itu.

"Kau tau ini benar-benar ya..."

"Dia keterlaluan, Mom. Bayangkan saja, dia mengubah jadwalku menjadi tiga kali dalam satu bulan. Yang benar saja?!" rutuk Orchidia terbawa emosi.

"Sekali-kali tidak apa-apa, Di. Lagipula selama beberapa tahun terakhir ini kau terlalu gila pada pekerjaanmu. Untung-untung pesawat yang kau naiki tidak jatuh."

My Flight AttendantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang