27 ✈️ Hospital

48.5K 1.8K 4
                                    

Paginya, mereka sudah sampai di Indonesia—lebih tepatnya di Jakarta. Mengingat mereka harus melakukan pertemuan dahulu dengan orang yang sama seperti beberapa waktu yang lalu—Dean Galaksi.

"Jadi, kau pernah kesini?" tanya Lucas ketika mereka sedang berada di kamar hotel.

"Aku pernah beberapa kali ke Indonesia—lebih tepatnya Jakarta dan Bali. Franklin Airlines memiliki dua tujuan destinasi ke Indonesia." jelas Orchidia. "Sudah lama juga aku tidak kesini. Terakhir aku kemari mungkin sekitar enam bulan yang lalu."

Lucas menganggukan kepalanya mengerti sambil mengancingkan kemeja berwarna biru laut itu di tubuh tegapnya.

Sebenarnya, begitu mereka sampai kurang lebih dua jam yang lalu, Lucas langsung mandi karena harus melakukan pertemuan dengan pemimpin Galaksi itu mengingat jika waktu yang ia targetkan untuk tinggal sementara di Indonesia tidaklah lama.

Meski pada akhirnya—setelah mandi—Lucas malah mengajaknya kembali mengulang kejadian mereka di pesawat beberapa jam yang lalu. Bahkan, saat ini Orchidia masih keadaan polos dengan hanya tertutup selimut saja. Berbeda dengan Lucas yang mulai mengenakan pakaiannya setelah kegiatan mereka selesai.

"Aku tau kau lelah. Jadi kau tidak perlu ikut dan istirahat saja disini." ujar Lucas seraya memasang dasi di lehernya.

Orchidia beranjak—berniat membantu Lucas memasangkan dasi dan membiarkan selimut putih itu melorot dan tidak lagi meliliti tubuhnya.

"Sampai kapan? Aku akan bosan jika kau lama." ucap Orchidia sambil terus memasang dasi itu tanpa menyadari raut wajah Lucas ketika melihatnya naked.

"Kau tidak sedang berusaha menahanku dan membiarkan kita mengulang kejadian setengah jam yang lalu kan?" Lucas memeincingkan matanya.

Orchidia memutar bola matanya malas lalu melepaskan tangannya setelah selesai memasangkan dasi itu. Tangannya kembali memungut selimut itu dan kembali melilitkannya.

"Otakmu perlu kucuci!" ucap Orchidia kesal.

Lucas terkekeh geli. Ia menarik pinggang Orchidia lalu kembali memagut bibir yang sudah terlihat bengkak itu. Bibir Orchidia terlalu manis sampai Lucas ingin terus mengulumnya.

"Jika kau bosan, kau bisa datang ke ruang meeting lantai utama hotel ini. Aku akan meeting disana." ujar Lucas setelah melepaskan pagutan mereka.

Nafas Orchidia terengah. "Baiklah."

Lucas tersenyum manis lalu mengecup kening Orchidia dengan lembut. "Aku akan ke ruang meeting sekarang dan aku akan menyuruh Amberly untuk mengantarkan sarapan untukmu. Sekarang kau mandilah."

Orchidia mengangguk, ia membalas dengan sebuah kecupan singkat di pipi Lucas.

✈️✈️✈️

"Ahhh..."

Orchidia meringis sambil memegagi perutnya yang terasa sakit. Ia menggigit bibir bawahnya lalu meraih ponselnya yang tergeletak diatas kasur. Dengan cepat ia menghubungi Lucas agar segera datang kemari. Orchidia takut terjadi apa-apa dengan kandungannya.

"Lucas..."

"Sayang, are you okay?"

"Sakit..." rintih Orchidia. "Perutku sakit. Tolong aku..."

"Wait, aku akan segera kesana. Bertahanlah."

Panggilan langsung terputus secara sepihak. Orchidia mengerang saat sakit perutnya semakin menjadi. Orchidia dangat takut jika kandungannya kenapa-napa.

My Flight AttendantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang