30 ✈️ Story

41.9K 1.8K 18
                                    

Orchidia membuka matanya secara perlahan. Hal pertama yang ia lihat adalah Lucas yang masih tidur sembari memeluk dirinya.

Orchidia sontak tersenyum geli melihat Lucas yang telanjang dada dengan bercak merah di sepanjang leher hingga dadanya. Astaga, Orchidia tidak menyangka jika mahakaryanya akan seindah itu. Pantas saja Lucas begitu senang membuat kissmark di lehernya.

Ah, ia tidak melupakan kejadian semalam. Mereka pulang dari makan malam dan tiba-tiba saja begitu liar saat sampai kamar. Namun Lucas tidak menyentuhnya begitu dalam. Pria itu sadar jika Orchidia terlalu lemah untuk ia ajak bercinta. Jadi mereka melakukan ya.. seperti itulah. Yang jelas, tanpa ada penyatuan.

Orchidia juga yakin, di leher hingga dadanya akan sama seperti Lucas saat ini. Pria itu tetap tidak mau kalah.

"Mengapa kau senyum-senyum seperti itu?"

Suara Lucas membuat Orchidia tersentak. Pria itu ternyata sudah bangun dari tidurnya.

"Eum, hanya sedang senang saja."

Lucas menoleh, ia menjadikan lengan sebagai bantalnya, membuat Lucas terlihat sexy karena sedang telanjang dada. Ugh, bulu ketiak itu... membuatnya semakin terlihat sexy saja.

Orchidia menggigit bawahnya, ia menatap Lucas dengan intens. "Kau... tidak pergi ke kantor?"

"Tadinya ingin, tapi aku tidak ingin memamerkan karyamu." Lucas mengedipkan sebelah matanya.

Kedua pipi Orchidia bersemu. Ia tertawa. "Apakah itu indah sehingga kau tidak ingin membaginya kepada orang lain?"

"Lebih dari itu, sayang. Ini lebih indah dari semua seni yang ada di dunia ini. Ah, seharusnya kau membuat lebih banyak lagi dari ini."

Orchidia tertawa lagi sambil mengangkat selimut yang hampir saja melorot dari tubuhnya. "Apa kau mencintaiku?"

"Lebih dari yang kau kira." Lucas tersenyum.

"Sangat?"

"Ya. Mengapa bertanya? Aku sangat-sangat mencintaimu, Dia." ucap Lucas.

Orchidia mendekat. "Jika kau mencintaiku, apa kau akan menjawab ketika aku bertanya kepadamu?"

"Kau sudah bertanya sebelumnya dan aku juga menjawabnya."

Orchidia menggeleng. "Aku ingin tau tentang kau dan Rebecca sebelumnya. Debora dan Mommy Maria tidak pernah mau memberitahuku."

Lucas mengernyit tidak suka ketika disinggung soal Rebecca. "Kenapa kau ingin tau? Itu masa lalu dan sudah tidak penting lagi untuk dibicarakan. Aku mencintaimu dan kau adalah masa depanku."

Orchidia menggeleng lalu mengecup bibir Lucas cepat. "Aku perlu mengetahuinya jika kau memang mencintaiku. Bukankah setiap pasangan selalu berkata jujur satu sama lain? Aku perlu mengetahuinya agar aku bisa memantapkan hatiku ketika aku akan membalas perasaanmu."

"Dia..."

"Apa itu susah untukmu? Apa kata cintamu hanya sebatas di bibir saja."

Orchidia sudah memantapkan dirinya untuk membalas perasaan Lucas. Terlepas dari kenyataan jika ia tengah mengandung anak pria itu, mereka juga telah menikah dan Orchidia telah berjanji pada dirinya sendiri jika ia akan menikah hanya sekali seumur hidup.

"No," Lucas mengecup bibir Orchidia, "aku sangat mencintaimu, Dia."

"Lalu apa yang membuatmu tidak ingin menceritakan semuanya padaku?"

Lucas menghela nafasnya. "Rebecca hanya cinta satu malamku, Dia. Kami bertemu di club lalu kami tidur bersama."

"Lalu?" tanya Orchidia, ia merasa tidak puas dengan jawaban Lucas. Ia sudah tau itu dari Debora. Orchidia ingin jawaban yang lain. Secara keseluruhan.

My Flight AttendantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang