"Diamlah, Lucas! Aku sangat lelah," ucap Orchidia sembari memejamkan matanya mencoba untuk tidur. Namun Lucas terus saja memainkan payudaranya, membuat Orchidia lagi-lagi gagal masuk ke alam mimpi.
"Sekali lagi," bisik Lucas sembari mengecup lehernya.
Pria itu memeluknya dari belakang. Satu tangan memeluk perutnya, satu tangan lagi memainkan dadanya.
"Kita sudah bermain satu jam. Aku cape, Lucas! Nanti saja," rengek Orchidia sembari memutar posisinya menghadap Lucas, menatap Lucas dengan lucu agar pria itu luluh.
Pria itu mendunduk untuk mencium bibirnya. Beberapa saat bibir mereka saling memagut hingga akhirnya Lucas mengakhirinya dengan sebuah kecupan singkat.
"Baiklah. Maafkan aku." Pria itu tersenyum lalu mengecup keningnya. "Tapi sebelum kau istirahat, kau harus makan dahulu."
Orchidia memejamkan matanya. "Nanti saja. Sungguh! Aku sangat lelah."
"No!" Lucas kembali meremas payudara Orchida guna untuk menarik kesadaran wanita itu.
"Lucas!" pekik Orchidia. "Baiklah, baik! Aku akan makan!"
Dengan kesal, wanita itu turun dari ranjang dengan keadaan telanjang sembari memungut semua pakaiannya yang berceceran di lantai kabin. Perut wanita itu sudah menonjol sehingga terlihat semakin sexy.
"Sampai kapan kau akan menatapku seperti orang bodoh?" tanya Orchidia ketus sembari memakai kembali dress pendek itu.
"Ya." Lucas terkekeh lalu ia melakukan hal yang sama seperti Orchidia—memakai kembali pakaiannya.
Setelah penampilan keduanya siap, Lucas memeluk pinggang Orchidia dengan posesif sambil menuruni tangga kabin menuju lantai satu.
"Apa semuanya sudah selesai?" tanya Lucas kepada Bailey yang sedang berjalan menuju tempat duduknya, sepertinya baru saja kembali dari toilet.
"Ya, Sir," jawab Bailey.
Lucas mengangguk singkat. Ia mengajak Orchidia untuk duduk di kursi yang dikhususkan untuknya dan Orchidia.
"Dimana Gishla?" tanya Lucas lagi.
"Sedang tidur ditemani Dona, Sir," ucap Bailey.
Lucas hanya mengangguk, lagi. Ia memfokuskan perhatiannya kepada Orchidia yang sudah mulai memakan makanan yang tersaji untuk mereka.
"Kau harus banyak makan, perjalanan kita masih sangat panjang. Aku tidak ingin kau kelelahan atau sampai jatuh sakit," ujar Lucas sembari mengusap rambut Orchidia.
"Ya, aku tau," sahut Orchidia singkat. "Tapi, kemana Gishla?"
"Dia sedang tidur. Kau tidak dengar barusan Bailey mengatakannya?"
Orchidia menggeleng. "Oh iya, aku tidak ingin pramugari itu masih di sini nanti. Jika kita kembali, maka dia tidak boleh ada di sini!"
"Pesawat akan kekurangan awak jika seperti itu. Bukannya kau paham masalah seperti ini? Memangnya kenapa kau tidak suka kepadanya?"
Orchidia menaruh kembali garpu dan pisau yang ia pegang. "Kau tidak tau! Dia itu sombong sekali! Dia menyombongkan keberuntungannya yang terpilih sebagai crew untuk pesawat pribadi keluarga Franklin. Kau juga tidak tau betapa dia sinisnya padaku tadi!"
"Hanya karena itu?"
"Hanya? Kau bilang hanya?" tanya Orchidia tidak percaya. Ia merasa Lucas membela perempuan itu ketimbang dirinya.
"Jangan bicara padaku!" sentak Orchidia kesal.
Wanita itu lantas beranjak dan kembali ke kamar. Saat ia sendal menaiki tangga, ia sempat berpapasan dengan Lucinta. Perempuan itu menyunggingkan senyum sinis, membuat kekesalannya berada di ubun-ubun.
![](https://img.wattpad.com/cover/188109474-288-k499854.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Flight Attendant
Romance[DITERBITKAN OLEH YOUTH PUBLISHING] [Tersedia di toko buku online] Orchidia Ashlee, seorang pramugari dari salah satu maskapai terkemuka didunia, Franklin Airlines. Wanita cantik yang telah mempunyai ribuan jam terbang ke seluruh dunia. Hidupnya mew...