The story of my life, I'll take her home. I'll drive all night to keep her warm and time... It's frozen.
Story Of My Life - One Direction.
***
Iyan menutup jurnalnya kemudian merapihkan tasnya. Halaman depan kampus yang dilengkapi taman kecil itu terlihat cukup ramai di pagi hari menjelang siang itu.
Kacamata yang terlihat keren bertengger di hidung mancung pemuda itu, walaupun kenyataannya kacamata itu bukan hanya untuk bergaya saja, melainkan karena memang kondisi penglihatannya yang mulai memburuk.
Dari jauh Iyan bisa melihat Aurell yang dibuntuti Candra. Ketiganya memang berada di kampus yang sama, sedangkan Cita memutuskan untuk kuliah di luar kota.
Kekehan keluar dari mulut pemuda itu ketika melihat Aurell yang mengomel karena Candra yang terus membuntutinya. Aurell dan Candra tidak pacaran. Atau mungkin lebih tepatnya belum pacaran. Entahlah, Iyan akan tetap mendukung mereka berdua apapun yang terjadi.
Sudah setahun lebih berlalu sejak mereka berpisah dengan Nadi. Iyan menghela napas pelan. Dia pikir setelah semua itu berlalu maka selanjutnya akan lebih mudah. Ternyata tidak. Mereka sangat susah mendapat kabar dari Nadi, entah kenapa, bahkan Aurell sendiri sudah tampak menyerah.
Mereka seperti putus hubungan begitu saja, mereka buta arah, tidak tahu bagaimana keadaan Nadi sekarang. Nadi seperti sengaja menghilang dari hadapan mereka semua. Gadis itu memang tidak pernah bisa ditebak.
Terkadang perasaan menyesal menelusup ke dalam hati Iyan. Dia ingin memperbaiki hal yang sudah dia rusak dahulu. Dia ingin Nadi kembali agar dia bisa memperbaiki itu. Sayangnya hal itu belum bisa dia wujudkan.
"Yan!"
Iyan menoleh ketika mendengar seseorang memanggil namanya. Terlihat seorang gadis cantik berlari mendekat padanya.
"Makan siang bareng yuk."
Senyuman manis tampak menghiasi wajah kecil itu. Namanya Anne, senior Iyan di kampus ini, satu jurusan dengan Iyan dan juga tergabung dalam organisasi yang sama dengan Iyan.
"Ah, sorry kak, gue udah janjian sama temen tadi." Iyan memaksakan sebuah senyuman.
Anne tampak mendesah kecewa. "Oh, kalau gitu besok?"
Iyan melepas kacamatanya. "Besok gue kelas sore kak, sorry ya, gue duluan."
Iyan berlalu melewati Anne yang tampak sangat kecewa. Bukannya dia sok jual mahal, tapi semua orang juga tahu kalau Anne menyukai Iyan sejak awal masuk kampus. Anne memang cantik, tapi Iyan tidak ingin terlihat dekat dengan siapapun.
Sebenarnya bukan cuma Anne, tapi masih banyak cewek di kampus ini yang menyukai Iyan, hanya saja mereka tidak seberani Anne untuk mendekati Iyan sehingga seolah-olah terlihat hanya Anne yang dekat dengan Iyan dan itu menimbulkan beberapa gosip di kalangan cewek-cewek di kampus.
Memiliki wajah yang terbilang tampan membuat Iyan cukup terkenal di kalangan senior, sehingga mendengar gosip tentang dirinya bukan hal yang langka lagi. Terlebih lagi ada Aurell dan Candra yang sering menyampaikan kepadanya tentang gosip-gosip itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Of The Antagonist
Teen FictionORDER DIARY OF THE ANTAGONIST VERSI CETAK DI INSTAGRAM @PENERBIT_RDIAMOND ATAU @INTANMHRNI1 Dia, adalah Nadia Azmira. Setiap orang yang melihatnya pasti akan menilainya sebagai 'Si Antagonis' yang tidak punya hati. Padahal, sesungguhnya banyak sekal...