5). Stalking

412 15 0
                                    

**Happy Reading**

°✧✧°✧✧°

Setelah sampai di rumahnya, Shea langsung merebahkan diri di sofa empuk ruang tamu. Tasnya ia letakkan diatas meja dan hanya mengambil ponsel yang ada didalamnya. Dengan cepat ia mengetikan sesuatu diatas ponsel ber-case pink itu.

Setelah mengetikan pesan untuk seseorang, Shea segera menaruh benda pipih itu diatas meja dan duduk bersila di sofa sembari menunggu kedatangan seseorang.

"Non," Panggil seseorang yang membuat Shea menoleh kearahnya.

"Iya mbok?"

Mbok Inah berjalan mendekat kearah Shea dan berdiri di samping sofa.

"Udah pulang, ya?"

"Iya mbok. Assalamu'alaikum, maaf Shea lupa, hehe."

Mboh Inah tersenyum kecil, "Waalaikumussalam. Iya, nggak papa non," Mbok Inah memberi jeda, "Tadi nyonya Tania bilang sama saya kalau sepulang sekolah non Shea harus segera makan. Itu di dapur mbok udah bikin bubur ayam sama-"

"Bentar mbok," Potong Shea, "Emang ibu kemana?" Lanjutnya.

Mendengar itu, Mbok Inah langsung menunduk, "Di rumah sakit, non. Ngambil tes sama obat," Ujar mbok Inah dengan nada rendah.

Shea membalasnya dengan senyum "Oh, emang tesnya udah keluar mbok?"

"Udah, non. Kata nyonya Tania hari ini tesnya keluar."

Shea kembali tersenyum, tapi kali ini senyumnya berubah getir, "Berdoa aja mbok, semoga hasilnya baik."

Mbok Inah mendongak, "Aamiin, non. Mbok selalu berdoa untuk kesehatan non Shea," Ucap mbok Inah membuat Shea mau tak mau kembali tersenyum.

"Oh, iya non. Mbok mau ambilin buburnya dulu, ya." Pamit mbok Inah yang sudah mau beranjak.

"Tunggu, mbok." Tahan Shea.

"Iya, non?"

"Nanti Mita mau kesini. Mbok Inah juga buatin makanan, ya buat Mita."

"Mita Karlina, ya non?" Tanya mbok Inah memastikan.

"Iya mbok. Tolong buatin, ya."

"Siap non!"

Mita adalah salah satunya teman dan juga sahabat yang sering sekali mengunjungi rumah Shea sehingga orang rumah sudah mengenalnya.

Mbok Inah berbalik dan berjalan kearah dapur. Namun lagi-lagi Shea kembali menahannya.

"Mbok?" Panggil Shea membuat langkah mbok Inah berhenti. Mbok Inah langsung membalikan badan sambil menunjukan muka tak enak.

"Iya tuan putri?" Sahut mbok Inah dengan nada yang terdengar lembut.

Kedua sudut bibir Shea terangkat sempurna, "Maaf, ya mbok. Shea cuma mau tanya sebentar, bang Arka belum pulang?"

"Belum non, paling-paling juga ada latihan basket kayak biasanya."

"Oh," Shea manggut-manggut, "Ya udah mbok cepetan ke dapur keburu Mita datang nanti."

SHEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang