Dia yg berduka

12.3K 809 29
                                    

Dimulai guys dramanyaTolong baca dulu sebelum menghujat saya(Hiks, saya dimarahin terus gegara tega sama Lettu Saga)Dan jika ada yg tidak suka dengan isi cerita saya, tolong jangan baca daripada bikin anda emosi Awas !!! Banyak typoKeep vote and c...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimulai guys dramanya
Tolong baca dulu sebelum menghujat saya
(Hiks, saya dimarahin terus gegara tega sama Lettu Saga)
Dan jika ada yg tidak suka dengan isi cerita saya, tolong jangan baca daripada bikin anda emosi

Awas !!! Banyak typo
Keep vote and comment
Happy reading
Enjoy Reader

Zaki's pov

Dapatkah suasana lebih buruk lagi, apa yg bisa kulakukan sekarang, Dia, yg tanpa disadarinya sendiri merupakan Istriku, sedang berduka untuk kematian Suami yg dia cintai. Bukan, aku tidak mengucap ijab qabul padanya, tapi dia memang Istriku secara hukum, entah apa yg dilakukan Ayahku sampai beliau bisa membuat surat nikah untukku dan Shafa hanya seminggu setelah pemakaman Saga.

Aku mengusap wajahku frustasi, apa yg harus kulakukan, kenapa Tuhan seperti tiada henti mengujiku, apa yg harus kulakukan pada perempuan yg menjadi tanggung jawabku itu ??

Suara ponselku berdering ditengah acara berkabung ini, dan nama yg tertera dilayar membuatku semakin merasa tidak karuan. Tanpa pikir panjang aku langsung mematikannya.

"Lo baik baik saja Ki ??" Lettu Reyhan, yg hanya sekilas kukenal mendekatiku, dia yg menjadi saksi bagaimana aku harus menepati pesan terakhir Saga.

Aku hanya menggeleng, aku memang tidak baik baik saja. Pertamakalinya aku merasa lemah, rasanya aku benar benar tidak berdaya.

Bagaimana Saga memberikan pesan terakhirnya untukku seperti itu, apa Saga mendengar dengan jelas semua perkataan para orang sialan itu ??

"Yakinlah, ada mereka yg menjadi tanggungjawabmu sekarang"

Tolong, bantu aku bagaimana menjelaskan pada Shafa semua hal yg mustahil ini tanpa membuatnya semakin membenciku.

Flashback on

"Zaki, kamu yg harus bertanggungjawab"

Perkataan Om Satria bagai vonis mati untukku, aku langsung terduduk lemas, rasanya aku tidak ingin mempercayai apa yg melintas dipikiranku, aku tidak hanya gagal menjaga timku, tapi juga gagal menjaga saudaraku sendiri.

"Aku memang salah Om" rasanya aku malu sekali untuk melihat wajah sedih Omku yg terkenal ramah ini, bagaimana hancurnya beliau putra semata wayangnya, calon Jendral dimasa depan dengan segudang prestasi gemilang harus gugur, meninggalkan Istrinya yg tengah hamil besar. Kenapa bukan aku saja, setidaknya tidak ada seorang bayi yg lahir tanpa ada Ayahnya .

Kurasakan cengkeraman kuat pada bajuku, Om Satria menatapku penuh amarah, aku tidak pernah melihat Om Satria semarah ini sebelumnya," apa ini yg menjadi pilihan Saga untuk menjaga Istri dan bayinya ?? Laki laki selemah dirimu tidak pantas untuk menjadi pimpinan pasukan," apa yg dikatakan Om Satria, harus aku akui, sekarang aku memang lemah," Nikahilah menantuku sesuai pesan terakhir Saga"

"APA ???" suara semua yg menunggu di ICU, terkejut dengan perkataan Om Satria yg melantur. Aku sampai tidak percaya.

"Apa kamu gila Sat, anakmu baru saja gugur dan kamu nyuruh ponakanmu untuk nikahin anakku, nggak waras kamu ??" Aku mengangguk mengiyakan kata kata Om Tian."apa kamu pikir Anakku itu barang yg bisa kalian oper seenaknya"

Cinta Prajurit Bayangan (Cinta Terakhir Shafa, Sudah Tersedia Di Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang