Zaki's pov
Bagaimana bisa aku sampai lupa akan keberadaan Si gembul Baby Sam dan juga Adik sepupu tuaku ini.
Dan lihatlah dia sekarang, laki laki tua yg tak kunjung laku itu kini bersandar santai di Jeep Rubicorn yg kutahu salah satu koleksi Ayah.
Bagaimana bisa Bachtiar mengeluarkan mobil itu dari persembunyiaanya, bisa mampus digantung Ayah kalo sampe tahu Istri mudanya itu disentuh orang lain.
Tidak cukup hanya disitu, bahkan dia dengan sembrononya menaruh Si Gembul diatas Kap mobil.
Bagaimana jika Bayi itu jatuh, bisa dibunuh aku sama emaknya yg segalak Singa itu.
Galak sih, tapi sayang mau bagaimana lagi ??
"Waaaaahhh, Ki, kurangajar ya Lo " aku sudah bersiap mengomelinya dan justru sekarang dia yg menyemprotku. Kenapa terbalik seperti ini." Enak ya Lo, semalem ngelonin Bini, anaknya dititipin ke gue, untung nggak rewel, kalo rewel gue refund ke Toped"
Hahahaha, aku tidak bisa menahan tawaku, bahkan Baby Sam yg sudah berada di gendonganku ikut tertawa melihat Pakdenya ini.
"Latihan, biar nggak kaget kalo punya anak, eeehhh hrusnya Sam manggil lo Om dong, walaupun lo itu tua, lo itu adik gue"
Bachtiar menoyor kepalaku asal, sialan memang ya orang ini, kenapa juga mesti dikasih cuti ni orang," Ogeb dipiara, dia anaknya Adik gue, gue sama Saga lebih deket daripada sama Lo"
Oalaaaaaaahhh, aku baru ngeh.
"Terlalu menikmati mempunyai keluarga Abang kecil" bagaimana bisa aku mempunyai keluarga semenyebalkan Bachtiar ini," bagaimana jika Rubicon ini untukku, sebagai rasa terimakasih, kan gara gara pencerahanku dia jadi sadar, bagaimana ??"
Ake menatap Bachtiar ngeri, darimana dia bisa mendapatkan ide semematikan ini," memberikan Rubicon ini dan mati ditembak Ayahku sendiri, terimakasih, aku masih sayang nyawa"
"Pelit sekali kalian ini, lalu dimana si sexy hitam yg lo pamerin waktu itu ??"
"Iya ... dimana Monstermu Ki," Shafa tiba tiba juga datang ke tempat kami, di tamgannya sudah ada teh manis dan juga gorengan buatan Bulik Watik.
"Ada di Semarang, kan udah dibilang kalo semalem dianterin Faisal, tahu sendiri tanganku gimana"
"Udah tahu tangannya kek gitu" Diraihnya Baby Sam yg ada digendonganku,"libur dulu yg gendong gendong si Sam, baik baik tuh tangan"
Baby Sam langsung menangis karena Mamanya ini main serobot aja, nggak tahu apa Anaknya masih kangen.
"Udahlah Fa, nih pake tangan yg satunya lagi, kasian tuh nangis" aku mengulurkan tanganku ke arah Baby Sam yg masih menangis sesenggukan, dengan cepat bayi itu kembali kegendonganku, mencebik kesal kearah Mamanya, seolah mengadu karena kelakuan Mamanya.
Naaahhh, anaknya berhenti nangis, giliran Mamanya sibocah yg uring uringan,"nggak anaknya, nggak Bapaknya, sama sama ngeyel, nggak bisa dibilangin" tuuuuhkan apa kubilang.
Heran deh, perempuan kalo sudah ada buntut, MasyaAllah galaknya.
"Halah Lovebird berantem mulu, Ki, gorengannya Bulik Watik mantep bener, biarin Binimu ngomel ngomel, kan dianya khawatir gitu"
Duuuhhh nyali Bachtiar emang patut diacungi jempol, hebat sekali dia berani menantang permpuan yg lagi emosi.
Kulihat sepatu yg dipakai Baby Sam sudah terlempar kearah Dokter Bangkotan itu, hahaha, tahu rasanya dia Power of emak emak , dan lihatlah betapa terkejutnya wajahnya melihat kelakuan barbar Shafa.
Dengan merengut dan tidak peduli Shafa masuk kedalam rumah. Meninggalkan Bachtiar yg syok dan juga Baby Sam yg terbahak melihat wajah cengo Pakdenya ini.
"Jangan macem macem sama Singa betina kalo lagi emosi Adik sepupu" kembali aku dibuat tertawa dengan wajah syoknya ini. Hiburan yg menyenangkan.
Pagi yg indah bukan !!!
_____________________________________
Jika tadi Bachtiar yg membuat emosi Shafa maka kini giliran Sam yg membuatnya emosi Shafa.
Bocah kecil yg belajar berjalan itu, bolak balik merambat mengacaukan baju baju yg sudah disusun Mamanya susah payah.
Tidak ingin berlama lama di desa pelosok ini, memang Shafa mengajakku balik ke Semarang, yasudahlah aku iyakan saja, memangnya aku bisa apa. Biarlah sesukanya.
"Yaaahhh ... ajuu Samm" dengan gembira Baby Sam menunjukan piyamanya yg berwarna biru, hasil jarahannya dari kopor yg sudah tidak berbentuk isinya.
Aku terkekeh kecil melihat wajah gembira Baby Sam, berbeda dengan Mamanya yg seperti gunung api yg siap erupsi.
"Nggak usah dimarahin, jangan dilihat ngeberantakinnya, lihat Sam udah bisa berdiri nggak pegangan" tunjukku pada Sam yg tertawa tawa melihat baju kesayangannya. Saking bahagianya sampai lupa jika dia tidak berpegangan pada apapun.
Seperti lupa akan kekesalannya beberapa saat lalu, dengan gembira Shafa menghambur memeluk Baby Sam yg kebingungan diciuminya pipi gembul Bayi tampan itu, membuat empunya pipi semakin terkikik geli.
"Maa .. aju Sam " adunya pada sang mama.
"Piyamanya Abang Sam bagus ya, aduh duuuh Anak Mama pinter banget udah bisa jalan, , uluh uluh pinternya"
Bagaimana aku tidak berkali kali jatuh cinta pada perempuan dan bayi kecil itu. Melihat mereka seperti ini saja membuatku bahagia. Kebahagian sederhana. Sesuatu yg dulu mustahil untuk kudapatkan.
Tapi tunggu dulu ....
Dia panggil apa tadi pada Sam ..?
Abang ???
Jadi maksudnya ???
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Prajurit Bayangan (Cinta Terakhir Shafa, Sudah Tersedia Di Ebook)
RomanceMenikah disaat Suamiku baru saja gugur saat bertugas, dengan dia yg samasekali tidak pernah kupikirkan ?? Menikah secara sepihak dengan dalih sebuah pesan terakhir yg harus dia tepati !! Apa dia fikir aku dan Putraku tidak punya hati, , Selamanya, k...