Gelisah

7.9K 779 30
                                    

Shafa's pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shafa's pov

Aku hampir saja berteriak saat kurasakan seseorang memelukku dari belakang. Mengejutkanku yg sedang mengambil air minum, untung nggak pecah gelas yg kupegang.

Bagaimana aku tidak takut kalo sekarang ini tengah malam, untung saja aku mencium wangi yg amat kukenal. Bagaimana bisa dia datang tanpa bersuara, dia yg jago atau aku yg agak tuli.??

"Kebiasaan, kalo pulang main peluk, untung nggak teriakin maling"

Bukannya menjawab Zaki malah semakin memelukku, badanku serasa tenggelam ditubuh besarnya.

Bukan hanya dia yg rindu, akupun juga. Tapi aku merasa ada yg salah darinya, ada yg berbeda.

"Yah ..." aku berbalik dan mendapati wajah kusut Zaki, bahkan kantung matanya lebih terlihat darpada sebelumnya, bukan hanya itu dia terlihat gelisah," udah makan ??" Tanyaku berusaha menghilangkan ketegangan diwajahnya.

Zaki menggeleng pelan, tangannya terulur meraup wajahku, menciumku pelan,"aku kangen, tapi aku lebih laper !! Masakin nasi goreng Ma"

Bagaimana bisa dia berkata menyebalkan disaat kondisinya memprihatinkan seperti ini, jangan lupakan jika dia bisa merubah suasana melankolis nan romantis bisa menjadi Krik Krik dalam sekejap, apa dia tidak lihat jika wajahku sudah semerah tomat.

Pinter banget bikin Baper !! Dasar iih, untung sayang.

"Duduk, aku bikinin !!" Lihatlah senyumnya yg mulai muncul menggantikan wajah gelisahnya,"lain kali kalo mau romantisin aku pastiin udah kenyang,aku udah Baper situnya malah laper"

Zaki tertawa mendengar gerutuanku, kadang aku tidak percaya jika ada yg bilang jika Zaki itu pendiam dan jarang bicara ataupun tersenyum bahkan bisa dibilang sombong, tapi lihatlah aku sama sekali tidak melihat hal itu bahkan dari dulu pertama mengenalnya.

Dulu dan sekarang dia tidak berubah, dia masih sama menyenangkannya seperti dulu.

"Kamu sexy kalo lagi masak !!" Haaahhh, aku menghentikan kegiatanku memasak saat aku mendengar kalimat Zaki barusan.

"Biasanya nggak ??"

"Kamu itu paket unlimited lengkap, kamu itu segalanya buatku, kamu itu duniaku !! Lihat kamu kayak gini, disini aja kadang masih berasa khayalan"

Bagaimana kalimat itu bisa begitu masuk kehatiku, kenapa sih Zaki itu kalo ngomong ngena banget. Tumben sekali dia berbicara seperti ini.

Buru buru aku menyelesaikan nasi goreng ini, mendengar kalimat kalimatnya tadi aku merasa jika Zaki benar benar ada masalah.

"Makasih Mama Cantik ??" Kata Zaki saat aku memberikan sepiring nasi padanya,"selama aku pergi kamu baik baik aja Ma ??Baby sama Sam nggak rewelkan ??"

Bagiamana bisa dia terbalik balik seperti ini, kenapa juga dia baru bertanya, harusnya yang dia tanyain pertama kali itu anaknya, ini malah muji muji Emaknya sexy.

Keren sekali laki ku ini !!!!!

"Baik Ayah !!"kataku dengan suara anak kecil, mendengarnya membuat Zaki ikut terkikik geli, terasa hangat saat tangan besarnya mengusap perutku.

"Anak Ayah pinter banget !"

"Ayahnya Baby sama Sam masih suka mabok kalo nyium Matcha nggak ??"

Zaki menggeleng,"gimana mau mabok orang makan aja kalo inget, tidur aja nggak sempet, nih lihat, aku udah kayak Panda !!"

"Habis ini tidur, bangun besok sore, luntur gantengmu Yah, sekarang kayak Zombie !!"

"Biarinlah luntur , udah sold out juga !!cantik lagi yg mau"

Haiiisss PD sekali dia ini,walaupun berat kuakui tapi Zaki emang ganteng sih, wajah wajah laki laki baik idaman para Mertua. Jangan lupakan selain wajahnya yg jempolan, dompetnya juga tebal, menambah nilai plus untuknya.

Aku meraih piringnya yg kosong. Dapat kulihat jika kegelisahannya sudah berkurang, mungkin efek kenyang juga mungkin. Selapar apa dia sampai bisa mempengaruhi Moodnya.

Aku mengikutinya yg naik menuju lantai atas, melihat Sam yg sudah terlelap diranjang kecilnya. Aku yg salah atau keliru, tapi aku melihat raut kesedihan dimata Zaki saat mencium bocah gembul itu.

"Syukur kalo nggak rewel Anak anak !!"

"Kamu kenapa sih, kek ada yg salah ??"tidak tahan rasanya melihat sikapnya yg seperti orang linglung.

Zaki menyugar ramburnya kasar, persis seperti Bachtiar waktu frustasi, lihatlah betapa resahnya dia sekarang.

"Kalo aku buat kesalahan besar dimasa lalu, apa kamu bakal maafin aku ??" Tanyanya serius, melihat ini aku seperti melihat Zaki waktu Mas Saga baru saja meninggal.

Aku memeluknya, menghirup sebanyak mungkin wangi yg membuatku tenang, meredam semua pikiran buruk yg hinggap dikepalaku saat mendengar pertanyaaanya barusan. Kesalahan apa Ki yg kamu perbuat yg aku tidak tahu, separah apa sampai membuatmu gelisah.

"Semarah apapun aku sama kamu, itu nggak akan bertahan lama, aku ngebutuhin kamu lebih dari yg kamu kira Ki !! Kamu yg udah bikin aku kembali bangkit seperti sekarang ini"

Tbc

Thanks Reader sudah mampir melipir ke Work saya.
Maafkeun saya yg tidak bisa balas comment satu satu.
Tapi don't worry saya selalu membaca dan berusaha mengikuti saran kalian.

Makasiiihhh
Love you reader

Cinta Prajurit Bayangan (Cinta Terakhir Shafa, Sudah Tersedia Di Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang