Matcha

10.1K 808 67
                                    

"Ki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ki ..."

"Hemmmbbb"

"Ki ... "

"Hemmmbbbb"

Apa coba maksudnya, dari tadi aku memanggilnya dan hanya gumaman yg keluar.

Sumpah deh, apa coba menariknya layar Laptop itu daripada aku. Bosan sekali aku, setelah Zaki mengajakku pulang, kembali meninggalkan Bachtiar di Mall dan Mama Fatih menelfon jika Sam baru pulang besok. Aku sungguh kesepian hari ini

Membosankan sekali tidak ada yg meramaikan hariku hari ini, dan lihatlah, setelah melihat entah telpon siapa, kini Zaki bahkan hanya diam menatap layar laptop menyebalkan itu.

"Zaki !!!"terakhir kalinya aku memanggilnya dengan kesal, jika dia masih tidak merespon, awas saja dia.

"Apa sayang ??!!" Duuuhhh kok tumben banget suaranya kedengeran serak serak menggoda kek gini, aku langsung menggelengkan kepalaku mencoba mengeyahkan yg tidak tidak dari kepalaku, ternyata terlalu emosi membuat otak berjalan tidak baik."sini deh kalo pengen tahu !!"

Aku mendekatinya,"duduk dimana coba ??"

Zaki menepuk pahanya, aku menaikkan alisku tidak mengerti, apa coba maksudnya,"iya duduk sini" Ooohhhhhh, ditariknya pinggangku membuatku terkejut."lama !!!, ketinggalan nanti kalo kelamaan ngliatin kamunya bengong"

Duuuhhh swear deh, punya laki gini amat kelakuanya. Tak ingin memusingkan tingkahnya aku turut mengamati apa yg ada dilayar itu.

Sebuah rekaman CCTV yg entah Tempat apa itu,"darimana gambar gambar itu, nggak mungkin kan itu rumah ini"

"Bukanlah, ini laporan dari Edo, ada yg musti aku periksa !!" Aku hanya mengangguk, padahal aku sama sekali tidak tahu apa yg dibicarakannya, dan aku sama sekali tidak berminat untuk bertanya lebih lanjut. Memperhatikan wajah seriusnya lebih menarik daripada melihat gambar hitam putih, entah apa yg diperiksanya itu.

"Ki .."aku mengusap rahangnya yg terasa kasar karena cambangnya yg baru saja tumbuh," aku perhatiin kamu itu kek syekh dubai ya"

Jangankan Zaki, aku saja terkejut mendengar kalimat yg barusaja keluar dari mulutku ini. Ya ampun, benar benar mulut cablak Bachtiar beneran mencemariku.

"Ganteng ya ??" Haduuuuhhh,  malunya aku !! Kutenggelamkan wajahku kebahunya. Ampun deh, malunya itu lho nggak ketulungan, tapi bentar deh, wanginya Zaki kok enak banget ya .. kek seger gitu ,, jadi betah melukin mah kalo kayak gini.

"Hadeeehhh .. bikin nggak fokus kalo kamu ndusel ndusel kek gini Fa" halaaahhh nggak peduli, suruh siapa enak banget wanginya,"jangan godain kek gini aaahhh,"

"Kamu kok seger banget sih, Ki ?? Ganti parfum ya ??" Tanyaku penasaran, beneran deh, aku mau beli juga kalo seenak gini.

"Nggak, aku aja belom mandi kamu bilang seger, kan tahu sendiri dari pulang tadi aku langsung kesini"

Cinta Prajurit Bayangan (Cinta Terakhir Shafa, Sudah Tersedia Di Ebook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang