Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]

#11. Linked Heart

🌹 KookV  🌹

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

There is a difference between
someone telling you
they love you and
them actually
loving you.
—Rupi Kaur (Milk and Honey)

. . .

Hari ini Taedong lagi-lagi mengunjungi apartemen Taehyung, tapi tidak sendiri. Khusus hari ini, dia berinisiatif mengajak seorang partner, yakni Donghan. Ini adalah bagian dari rencana kecilnya. Dia tidak ingin menyebut dirinya memanfaatkan Donghan yang begitu diperhatikan oleh kakaknya, hanya saja dia merasa ini adalah peluang dan—mungkin juga—satu-satunya cara. Sebut saja dia sedikit melibatkan Donghan demi tujuan baik.

Sewaktu akan mengajak pergi, Taedong berkata pada Donghan, “Aku akan pergi ke apartemen kakakku dan kau harus ikut.”

“A-aku?” tanya Donghan bingung. “Kenapa?”

“Karena kau akan belajar memasak pada kakakku,” Taedong menjawab, yang tentu saja membuat Taedong keheranan. “Kenapa?” anak laki-laki itu bertanya lagi.

“Eumm, begini,” Taedong bersiap menjelaskan panjang lebar, tapi mendadak kebingungan sendiri memikirkannya. Dia menggaruk tengkuknya dan kelimpungan, “Bagaimana, ya?”

Sementara Donghan menanti-nanti dengan amat sabar. Dari caranya menatap, terlihat sekali ingin tahu, tapi terlalu takut untuk bertanya banyak-banyak. Sesaat berikutnya Taedong justru berdecak. Petugas muda itu berkata, “Pokoknya, tugasmu hanya minta kakakku mengajarimu memasak dan buat dia sibuk di dapur. Jangan sampai dia keluar dari dapur atau menggangguku.”

“Mengganggu Anda?” Donghan masih belum memahami situasi dan perannya dalam hal ini. “Kenapa?”

“Ada sesuatu yang ingin kulakukan di tempat kakakku, karena itu pastikan dia tidak mencariku selama kalian memasak.”

“Tapi, aku tidak ingin belajar masak.”

“Itu hanya alasan,” geram Taedong, lalu berkacak pinggang sambil mendongak dan mengerang frustrasi, “Astaga, kenapa anak muda selalu sulit diatur?”

“Tuan, apa Anda ingin menggeledah rumah Manajer?” Donghan lagi-lagi bertanya.

Taedong pun menatap si anak laki-laki penat. “Menggeledah? Kedengarannya agak kasar. Apa mungkin—memeriksa?” dia bermonolog. Sesaat selanjutnya dia menggeleng dan berkata, “Tidak, tidak. Bukan menggeledah. Aku hanya ingin memastikan dan mencari sesuatu.”