#28. Lost

4.1K 431 179
                                    

🌸 KookV  🌸

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

You walk around
try to fix everything,
but you're the one who's broken.
unknown.

. . .

“Jadi, kau akhirnya menceritakan ulang semua ini padaku dengan lebih detail—kenapa?”

Taedong menjawab, “Karena aku ingin minta bantuan Sunbae.”

Percakapan ini membuat kepala Daniel pening. Suasana kantor yang masih sepi seakan menambah keseriusan di tempat tersebut. Petugas senior itu memejamkan mata dan memijit pangkal hidungnya. Inilah hal paling merepotkan dari berurusan dengan petugas junior. Anak muda, pikir Daniel. Sembrono, bertindak sesuai insting, emosional, naif, keras kepala dan tak kenal takut.

Sunbae, aku sudah jujur padamu. Sekarang, apa aku masih tidak berhasil meluluhkanmu?”

Daniel memasang tampang penat dan bertanya, “Tapi kenapa aku?”

“Karena cuma Sunbae yang tahu inti masalahnya,” jawab Taedong. “Kau tahu siapa dan orang seperti apa yang akan kuhadapi—aku tidak mungkin menceritakan ini pada orang lain. Sunbae, aku tidak bisa menangani ini sendirian.”

“Kau pikir aku bisa menangani ini?” balas Daniel cepat. Dia kembali mengusap wajahnya sebelum kemudian menatap lagi Taedong dengan wajah yang lebih serius. “Taedong, kujelaskan sekali lagi, meskipun ini bisa dimengerti dan meskipun aku setuju untuk memberimu bantuan, ini jauh di luar kemampuan kita—yang akan kau hadapi itu kriminal kelas global.”

“Aku tahu itu, tapi...”

“Taedong, kau itu tidak sekuat itu untuk berhadapan dengan orang-orang ini. Orang sepertimu tidak ada apa-apanya.”

“Karena itu aku ingin Sunbae menolongku.”

“Apa menurutmu aku sehebat itu?” sangsi Daniel mempertanyakan.

“Iya,” Taedong menjawab dengan lugunya. “Kau senior paling kukagumi dan panutanku sejak di akademi.”

Harusnya itu membuat hati Daniel meninggi, tapi tidak. Daniel semakin pening karena percakapan terus berputar-putar. Sementara Taedong masih menatap padanya dengan tampang memohon, membuat batinnya tertekan.

Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang