Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]

#31. Faith *

🌸 KookV 🌸

.

.

.

* ⚠️ NOTE ⚠️ *
Bab ini hanya berisikan potongan-potongan/cuplikan dari chapter-chapter terakhir Wild Flower. Versi lengkapnya akan bisa dibaca dalam fanbook yg akan datang.

.

.

.

.

.

I could be anything in the world
but I wanted to be his.
—Rupi Kaur (The Sun and Her Flowers)

. . .

Hari ini pun masih sama seperti kemarin. Taedong berjalan di koridor rumah sakit nan sepi itu dengan perasaan yang tidak pernah ringan.

Di dalam, hal yang didapat Taedong pun masih tak berubah dari kemarin-kemarin. Dia masih melihat ruangan yang tenang, jendela kaca lebar yang menampilkan suasana langit awal musim semi dengan embun sisa salju di tepian, dengung mesin samar-samar, serta satu sosok yang senantiasa bergeming di atas satu-satunya bangsal di sana. Masih sama.

Harusnya Taehyung baik-baik saja sekarang. Namun petugas-petugas medis itu terus mengatakan hal-hal yang membuat kesal.

“Kim Taehyung sedang dalam fase pemulihan.”

“Tidak akan lama lagi.”

“Tidak ada yang perlu dicemaskan. Dia akan segera siuman.”

Tapi kapan?

Tak pernah jenuh Nayoung berharap akan putranya. Selalu. Setiap hari. Cepatlah bangun.

. . .

Krystal menghubungi nomor Jungkook. “Kalian belum pergi, kan? Kembalilah ke sini sekarang juga.”

“Apa sesuatu terjadi?” terdengar Jungkook bertanya cepat.

“Dengar,” kata Krystal, “Kim Taehyung sudah siuman—baru saja—tapi aku ingin menyampaikan hal lain hanya padamu dan Taedong.”

Krystal menelan ludah dan melirik ke arah Taehyung, sekadar memastikan bahwa pembicaraan ini hanya didengar oleh dirinya dan Jungkook, sebelum melanjutkan dengan waswas, “Kris ada di rumah sakit ini—kau tahu kan itu artinya dia merencanakan sesuatu pada Taehyung. Kau dan Taedong tetaplah waspada. Aku sudah meminta bantuan untuk menghadang Kris, jadi cepatlah ke sini.”

. . .

Seseorang baru saja masuk ke dalam lift saat tiga pria itu berada tujuh lantai di bawah ruang rawat Taehyung. Mereka berlari-lari kecil, tapi ternyata tetap tidak tepat waktu.

Namun, sedetik sebelum pintu tertutup, pandangan jeli Jungkook menangkap sesuatu. Sekilas pria di dalam lift mengalihkan perhatiannya. Pria itu mengenakan turtleneck hitam dengan topi hitam yang nyaris membuat penampilannya cukup tertutup. Bukan karena Jungkook sempat membuat kontak mata dengan tatapan tajam itu, tapi karena dirinya mengenali wajah itu.