🌺 KookV 🌺
.
.
.
A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.. . .
CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author..
.
.
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
I'm not afraid to love you, no, but it is rather my lack of fear that's allows me to behold such a fearsome truth.
—Ariana. . .
Taehyung mematikan mobil sesudah berada di area parkir kafe, tapi tak segera keluar. Dia meraih surat-surat di jok sebelah yang diambilnya dari kotak surat sebelum pergi pagi ini. Karena tak sempat mengeceknya kemarin-kemarin, maka semua menumpuk sekarang. Jadi dia putuskan untuk membawa saja semuanya sekalian saat berangkat. Selagi berjalan menuju pintu kafe, Taehyung memeriksa satu-satu surat di tangannya. Ada satu dua undangan pameran—yang sejujurnya tak semua pengirimnya dia ingat dengan baik—beberapa surat tagihan, surat-surat tak penting lainnya, serta satu undangan dari teman sekolahnya untuk malam nanti. Taehyung mengambil undangan tersebut dan membacanya sembari terus berjalan menuju ruangannya.
Sebelum masuk, Minhyuk menghentikan Taehyung yang hendak membuka pintu. Laki-laki itu memanggil dan menghampiri Taehyung sambil membawa sebuah kotak yang cukup besar. “Ada paket untuk Anda. Datang pagi tadi,” kata Minhyuk.
Taehyung memandang kotak di tangan Minhyuk yang diulurkan padanya—kotak hitam dengan pita biru—dan bertanya-tanya barang sedetik, sebelum kemudian segera menerimanya. “Terima kasih,” dia berkata seraya membawa benda tersebut bersamanya.
Di dalam, Taehyung meletakkan surat-surat di tangannya ke meja bersama sebuah kotak misterius. Saat dibuka, isi kotak ternyata satu setel jas hitam. Dia sempat memandangnya selama beberapa saat, terlihat mahal dan didesain dengan amat berkelas, bahkan sekali lihat saja siapa pun pasti langsung tahu kalau jas tersebut dibuat dari bahan berkualitas. Turut ditemukan pula sepucuk surat singkat dalam selembar kertas catatan di atas jas. Taehyung mengambil kertas tersebut dan membaca isinya.
Pakai ini nanti malam. Aku ingin kau menemaniku menghadiri pesta. Akan kujemput jam 8 tepat.
Demikian yang tertulis di sana.
Tahulah Taehyung dari mana asal paket tersebut berasal. Sudah pasti, tidak ada satu pun kenalannya yang mungkin mengirimkan paket semacam ini padanya kecuali Kris. Jadi, Taehyung menutup kembali kotak dan membereskan surat-surat yang selesai dibacanya. Undangan yang tadi dipegang disisikan ke sebelah kotak dari Kris. Tampaknya Taehyung akan melewatkan acara yang satu ini. Jika disuruh mengabaikan salah satu, maka Kris akan menjadi pilihan terakhir. Semoga teman-temannya bisa mengerti saat Taehyung memberikan alasan klise seperti kesibukan kerja lagi nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]
FanfictionSiapa laki-laki rupawan itu, yang membuat Jeon Jungkook diam membatu seperti idiot di depan gerbang tetangganya dan di siang hari terik? Hari itu, Jungkook mengira pertemuannya kembali memang sebuah takdir, tapi--rupanya, dalam lima tahun yang sang...