🌸 KookV 🌸
.
.
.
A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.. . .
CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author..
.
.
Happy Reading~ ^^
.
.
.
.
.
I wanna sleep next to you
But that's all I wanna do right now
And I wanna come home to you
But home is just a room full of my safest sounds
—Troye Sivan - Talk Me Down. . .
Jungkook tahu suatu saat ini akan terjadi padanya. Pasti dia akan mendengarnya. Hanya saja, dia tidak menyangka hari itu akan tiba secepat ini. Sejujurnya ini terlalu mendadak.
“Jadi—benar, kan?” Dojin mengulang kata-katanya sambil menyandarkan satu siku ke kakinya yang duduk bersila. Dengan satu alis terangkat, dia mengubah pertanyaan yang sesaat lalu ditanyakannya menjadi sebuah kesimpulan yakni, “Yang sedang dikencani putraku itu kau, Jungkook.”
Kebingungan, Jungkook menggaruk tengkuknya. “Itu ... sebenarnya ... soal itu ...” Dia kikuk sendiri dengan pandangan berkelebat ke sana kemari. Tegang, gugup, malu dan canggung. Segala tingkahnya serasa salah. Begitu pula jawabannya, baik iya maupun tidak terdengar tak layak.
Karena tak tahu mesti menjawab apa, Jungkook menundukkan kepala, sekejap mengubah posisi duduknya dan bersimpuh. Dengan kedua lengan yang bertumpu lurus ke lutut serta punggung tegak, diucapkannya satu kalimat nan tegas, “Tolong maafkan aku, Paman.”
Alhasil, Dojin tertawa seketika. Sikap Jungkook tak bisa untuk tidak ditertawakan sebab kelewat jenaka baginya. “Kau minta maaf karena berkencan dengan Taehyung, atau karena berciuman dengannya di kafe?” dia masih pula bertanya lagi.
Jungkook malu bukan main. Samar-samar telinganya mulai merah dan dia semakin ingin mengubur wajahnya dalam-dalam. Kini dia tahu dari mana Taehyung mewarisi kegemarannya menggoda orang lain dengan pertanyaan-pertanyaan frontal nan memalukan. “Aku benar-benar minta maaf, Paman. Aku tidak bermaksud menimbulkan masalah seperti itu,” Jungkook kembali menunjukkan ekspresi wajah menyesal. Suara pekikan tiga orang wanita paruh baya yang tengah bergosip serta suara televisi di sudut ruangan agak meredam permintaan maaf ini.
Harusnya Jungkook tak berkewajiban melakukannya. Kejadian ciuman di kafe bukan salahnya. Pada kenyataannya Taehyung-lah yang mencium duluan di kafe waktu itu, tapi Jungkook tetap merasa tak enak hati sebab dirinya pula yang menjadi alasan utama.
Ekspresi Jungkook persis seperti anak SMA yang sedang disetrap. Dojin pun menepuk-nepuk lengan pemuda tersebut supaya tak tegang. Kelewat keras dia menepuk hingga Jungkook terhuyung-huyung “Hei, tidak apa-apa,” ujarnya menghibur. “Aku bukannya akan menentang hubungan kalian.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]
Hayran KurguSiapa laki-laki rupawan itu, yang membuat Jeon Jungkook diam membatu seperti idiot di depan gerbang tetangganya dan di siang hari terik? Hari itu, Jungkook mengira pertemuannya kembali memang sebuah takdir, tapi--rupanya, dalam lima tahun yang sang...