🌸 KookV 🌸
.
.
.
* ⚠️ NOTE ⚠️ *
Bab ini hanya berisikan potongan-potongan/cuplikan dari chapter-chapter terakhir Wild Flower. Versi lengkapnya akan bisa dibaca dalam fanbook yg akan datang..
.
.
.
.
You'll find them someday, the one who stays no matter how hard things get.
—Unknown.. . .
Taedong membuka sebuah pintu—untuk yang ke sekian—dan akhirnya menemukan ruangan dengan satu ranjang king size di sana. Pencahayaan ruangan tersebut tak seterang ruangan lain. Langkah Taedong berangsur melambat saat mendekati tempat tidur, tampak selimut dan seprei yang berantakan, jadi dia perlahan mencoba menyentuh. Terasa hangat.
Seseorang baru saja berada di sana—dan entah keyakinan dari mana, Taedong merasa bahwa itu adalah kakaknya. Dia pun menoleh ke sana kemari dan mulai memanggil. “Hyung!” Taedong memeriksa tempat tersebut dan sekelilingnya sambil terus memanggil. “Taehyungie Hyung!”
Akan tetapi ruangan itu betul-betul kosong. Tak ada siapa pun di sana. Mungkin Taehyung memang berada di tempat tersebut sebelumnya, tapi sekarang tidak. Mungkin dia pergi, atau mungkin juga seseorang membawanya pergi.
Dengan perasaan tak keruan Taedong cepat-cepat berlari ke luar. Dia bergegas mencari ke sekitar ruangan tersebut, dan selama itu pun tak berhenti memanggil sang kakak. “Hyung! Jawab aku, ini aku Taedong! Taehyungie Hyung!”
Taehyung mungkin masih di sekitar sana. Pasti tak jauh. Namun tak ada suara menyahut. Taedong terus berlarian mencari keberadaan kakaknya. Dia berharap. Dia berdoa. Dia memohon untuk bisa melihat kakaknya dalam keadaan baik.
“Sunbae—” Taedong mencoba berbicara pada Daniel di radio. Belum sempat Taedong berbicara, Daniel ternyata telah mengerti dan lebih dulu memotong, “Tenanglah, aku tahu di mana kakakmu. Aku baru saja melihatnya—tidak jauh darimu. Turun kembali ke lantai satu dan pergi lewat koridor di sebelah kiri.”
Jadi tak menunggu lagi Taedong lekas berlari menuju tangga dan menuruninya cepat-cepat, hingga tiba-tiba terdengar lagi Daniel berseru, “Tunggu—Jungkook! Berhenti di sana! Kris ada di depanmu. Taedong, cepat! Kakakmu menuju tempat Jungkook dan Kris!”
Mendengar itu Taedong panik. Dia pun berlari lebih cepat lagi sambil terus berdoa dalam hatinya.
. . .
Jungkook mulai menyeret kakinya ke arah Kris, dengan tertatih sambil bertumpu ke tembok demi menjaga keseimbangan pijakan. Darah bersimbah di kemejanya. Kris menggenggam pistol dan mengangkat ke arahnya dengan satu tangan yang berkesan tanpa tenaga, dan dia tak risau karena merasa pria tersebut tak akan mampu melakukan apa-apa padanya.
Akan tetapi, entah mengapa Kris kemudian justru membidik ke arah lain. Jungkook waswas dan mengerling ke samping. Betapa terkejutnya dia sebab melihat Kim Taehyung telah berdiri di belakangnya.
Maka tersadarlah Jungkook akan target Kris yang sesungguhnya, terutama saat kemudian dia melihat Taehyung mengalihkan pandangan ke arah pria itu.
Segalanya terjadi dalam sedetik. Keadaan berubah total. Suara letusan senjata menguar dan tahu-tahu saja Taehyung sudah terbelalak dengan Jungkook yang memeluknya. Lalu pada detik berikutnya tubuh Jungkook merosot di lengannya. Satu peluru terakhir itu mengenai punggung pemuda tersebut.
Mendadak terdengar suara Taedong memanggil nama Jungkook, disusul umpatannya serta tembakan tiga kali. Dia baru saja tiba dan langsung menembak Kris seketika melihat pria itu memegang senjata ke arah Jungkook dan Taehyung—lalu dia mengumpat lagi menyadari dirinya masih kurang cepat.
. . .
Sembari melangkah masuk, Jungkook terus memandang ke arah Taehyung yang saat itu duduk di tempat tidur, memeluk kaki sambil meletakkan dagu ke lutut dan melihat ke arah jendela. Jungkook berdiri ke hadapan pemuda tersebut, tapi entah mengapa tak ditanggapi. Seolah memang tak ada siapa-siapa di sana. Jadi Jungkook kemudian mendekat dan berlutut. “Kim Taehyung,” dia memanggil seraya menatap Taehyung lekat-lekat.
Tak ada jawaban dan Jungkook menyentuh tangan Taehyung sembari memanggil sekali lagi. “Taehyung ... ini aku ....”
Namun masih tak ada respons. Tatapan itu kosong. Jungkook tak menyerah dan masih mencoba. Kali ini dia menggenggam tangan Taehyung. Dia tatap Taehyung dengan lebih dekat, berharap Taehyung juga akan menatapnya. “Taehyung, jawab aku. Kau tidak ingin melihatku?”
Ketika Taehyung masih bergeming tanpa jawaban, Jungkook mulai dihantam perasaan sesak. Batinnya tersayat melihat Taehyung tak lagi mengenalinya. Ini sudah pasti bukan sesuatu yang baik. Kim Taehyung telah mencapai batasnya. Kini dia benar-benar menyerah. Bagian mana dari hal tersebut yang bisa disebut baik-baik saja?
Kim Taehyung sudah jelas tidak dalam keadaan baik-baik saja saat ini.
.
.
.
_TBC_
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]
FanficSiapa laki-laki rupawan itu, yang membuat Jeon Jungkook diam membatu seperti idiot di depan gerbang tetangganya dan di siang hari terik? Hari itu, Jungkook mengira pertemuannya kembali memang sebuah takdir, tapi--rupanya, dalam lima tahun yang sang...