#17. If Only

4.1K 569 398
                                    

🌹 KookV 🌹

.

.

.

A/N :
Cerita ini hanyalah fiktif & merupakan hasil dari imajinasi fangirl dg bumbu unsur dramatis di sana sini.

. . .

CAUTION :
Terlalu menghayati cerita fiksi dapat menurunkan tingkat konsentrasi dan menimbulkan efek2 baper(?). Gejala seperti naiknya tekanan darah, euforia, cengengesan, mual2 dan hasrat ingin gampar seseorang bukan merupakan tanggung jawab author.

.

.

.

Happy Reading~ ^^

.

.

.

.

.

Time doesn't heal anything,
it just teaches you how to live with the pain.
Unknwon.

. . .

Minsoo memarkirkan motornya di area parkir sebuah hotel. Selama berjalan meninggalkan motor dan berdiam di dalam lift, dia masih terus mencoba menghubungi nomor Kim Taehyung—belum juga dijawab. Persis seperti yang dikatakan Krystal, Taehyung tak bisa dihubungi sejak semalam terlihat meninggalkan kelab dengan beberapa tamu VVIP. Berkali-kali panggilan masih saja gagal. Pria jangkung itu kemudian mendatangi resepsionis, menyebutkan nama kenalannya—si pelanggan VVIP—dan mengatakan perlu mengambil sesuatu atas perintah si pelanggan. Petugas di sana memberikan kunci dan memberitahukan letak lantainya, lalu menawarkan apakah Minsoo perlu diantar, tapi pemuda tersebut menolak dan melenggang seorang diri.

Akhirnya Minsoo mengetahui keberadaan Venus—setidaknya, begitulah yang diharapkan. Dia membuka pintu dengan plakat bertuliskan angka 489 dan masuk tanpa permisi. Langkahnya masih tenang saat mencoba memanggil nama Taehyung, sampai dia sungguh-sungguh melihat sosok si pemuda. Pada saat itu Kim Taehyung tidak terlihat baik di mata Minsoo. Dia menyaksikan Taehyung tergeletak di tengah tempat tidur yang berantakan, bertelanjang dan hanya tertutup selimut secara asal-asalan.

Maka, Minsoo pun mempercepat langkahnya mendekat. Ya Tuhan, wajah itu amat pucat, sementara di beberapa bagian tubuhnya dihiasi bekas ciuman serta luka merah keunguan.

“Kim Taehyung,” Minsoo memanggil selagi menghampiri Taehyung. Dia menepuk-nepuk pipi pemuda tersebut. “Taehyung! Hei, buka matamu. Kim Taehyung!”

Minsoo hampir-hampir mengira laki-laki tersebut sudah tak bernyawa, jika saja Taehyung tak lantas membuka mata pelan-pelan sesaat setelahnya. Pandangan itu sayu dan mengarah padanya. “Minsoo?” Taehyung berujar amat lirih, serak dan nyaris tak terdengar. “Itu kau?”

Melihat Taehyung masih membuka mata dan sanggup menyebut namanya, perasaan Minsoo serta-merta berubah lega. Setidak-tidaknya Kim Taehyung hidup.

“Sialan, Kim Taehyung. Kupikir kau—” Minsoo mengusap wajahnya dan mendongak, tidak sanggup melanjutkan kata-katanya mengutarakan kemungkinan terburuk yang ada di kepalanya, meski apa yang ada di depan matanya pun sama buruknya. Dengan tangan di kening dia menatap risau. Pemuda di hadapannya ini jelas tidak baik-baik saja, dia mengenaskan.

Wild Flower | BTS KookV [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang