"Dia manis, tapi perihal dia bisa setia aku juga tidak tahu"
*
***
Audy sekarang sedang ada di alun-alun setelah ke tempat foto copy. Dia memutuskan untuk membeli cilok dan susu murni yang sudah menjadi candunya jika berkunjung ke alun-alun.Jika kalian tahu Audy dan teman-temannya tidak jadi tampil karena ternyata anak pemilik sekolah tidak menyukai hal seperti. Aneh bukan? Jadi, bisa kalian simpulkan bahwa dia orangnya dingin dan cuek?
Dengan duduk di kursi alun-alun Audy mulai memakan cilok yang dibeli nya tadi, dengan susu murni di sebelahnya. Audy mulai menscroll beranda instagramnya, whatsapp dan youtube.
Leon buluq
Dimana?
Audy cans
Alun-alun
Read
Audy memutuskan untuk menyetel musik dan menyumpal telinganya dengan handset sambil melihat sekelilingnya.
Audy melihat orang-orang yang berlalu lalang. Dari anak kecil, tukang jualan, remaja dan orang dewasa.
'Cring'
Bang Arvin
Dimana kau adek burik.
Audy Cans
Kepo lu kek dora.
Bang Arvin
Oke. Gue nitip martabak oke.
Gak nerima penolakan.
Audy Cans
Ok
Ganti 2 kali lipat!
Bang Arvin
Tay.
Read
Adik kakak yang akur bukan? Selalu adu omong, berantem dan selalu tidak mau mengalah. Itulah Arvin dan Audy.
Tiba-tiba ada yang duduk di sebelah Audy membuat Audy menoleh mendapatkan Leon yang sedang ngos-ngosan mengatur napasnya.
"Kenapa lo?"
"Dikejar fans," jawab Leon membuat Audy terkekeh geli.
"Emang cowok kayak lo ada fansnya?"
"Jangan remehkan ke gantengan gue ini. Banyak banget cewek yang ngincer gue,"
"Ngincer lo? Nagih hutang?" balas Audy membuat keduanya tertawa.
"Kenapa sore-sore di taman?" tanya Leon yang sudah memiringkan tubuhnya sedikit menghadap Audy.
"Pengen aja. Di rumah aja sepi," jawab Audy. "Terus enak ada wi-fi"
"Aneh." ucap Leon sambil mengusap puncak kepala Audy.
60 menit di taman Audy dan Leon memutuskan untuk pulang. Karena malam sudah akan datang membuat Audy memutuskan untuk pulang dan membelikan abangnya martabak, dan sekarang mamanya juga pulang.
***
Audy sudah sampai di depan rumahnya, dengan Leon di sampingnya yang ikut turun. Membuat Audy bingung tentunya.
"Ngapain ikut turun?"
"Mau ketemu camer sekalian minta restu," jawab Leon membuat Audy semakin ingin menimpuk Leon dengan perasaanya. Hehe.
"Assalamualaikum, Audy pulang," salam Audy saat memasuki rumah yang bernuasa putih itu. Audy melihat Arvin dan mamanya sedang berada di ruang keluarga. Audy mendekati mereka dan bersalaman sama halnya dengan Leon.
"Leon? Tumben ada apa nih?" Tanya Elin kepada Leon sambil terkekeh.
"Hehe iya tante. Mau minta restu," jawab Leon yang mampu membuat Audy dan Arvin tersedak air.
"Apaan sih Le!"
"Masih sekolah ngomongin restu. Tapi, kalau Audynya suka juga tante gak maksa. Asal kamu bisa bikin dia bahagia aja."
"Iya tante pasti itu mah, siap laksanakan."
Audy yang mendengar itu hanya memasang wajah datar.
***
See you next time and day. Yah readers.
Makasih sudah berkunjung dicerita ini.
Salam manjah dari sherly😗❤
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING IS PERFECT [REVISI]
RandomKita adalah mahluk yang tidak bisa hidup sehat tanpa kecintaan dan kasih sayang. Cinta yang tulus dan tinggi tidak bisa kita sulap-sulap atau dramatisasi atau kita cederai dengan berbagai kebohongan. Bagi cinta yang tulus kebeneran adalah kebenaran...