14. Kasus

90 11 0
                                    


Saat pagi tadi Audy mendapati pesan whatsapp dari Leon. Ada beberapa pesan dari Leon yang membuatnya bimbang. Iya, Audy bingung antara membuka hati untuk Leon atau tidak.

Tidak lama kemudian pintu kamar Audy dibuka oleh Erin. Erin membawa sebuah nampan yang berisi bubur, air, dan obat penurun panas.

"Makan dulu sayang biar cepet sembuh," ucap Erin membuat Audy mengangguk.

Erin menyuapi Audy dengan telaten. Ini sudah menjadi rutinitas bagi Erin untuk memperhatikan anak-anaknya saat sakit dan ujian. Erin ingin menjadi seorang ibu sekaligus ayah untuk anak-anaknya. Erin juga ingin membuat anak-anaknya terbuka dengannya.

"Ma," panggil Audy.

"Iya sayang?"

"Audy bingung, apa Audy harus buka hati untuk Leon?" tanya Audy.

"Buka aja, Mama dukung," jawab Erin sambil tersenyum menggoda. Audy yang melihat mamanya menggodanya langsung menekuk wajahnya.

"Mama mah."

"Jadi, gini sayang. Hati kamu akan terbuka jika orang itu membuat kamu nyaman, dan aman. Jatuh hati itu gak bisa kita atur untuk siapa orangnya, jatuh hati itu kayak hal yang refleks terjadi," jelas Erin membuat Audy mengangguk, memang benar dulu dia juga mendadak menyukai Elektron karena jika di dekat Elektron rasanya nyaman dan aman. Sama halnya dengan Leon saat ini. So, kalian pasti tau jawabannya.

Setelah itu ponsel Audy berdering dan tertera nama Leon buluq disana. Dengan sejuta kepekaan Erin pun keluar dengan lagi lagi menggoda sang putri.

Audy mengangkat video call dari Leon.

"Assalamualikum,"

"Waalaikumsalam wr wb,"

"Dengan ibu Audy di rumahnya?"

"Apasih Le, garing,"

"Kenapa sakit?"

"Gak tau!"

"Udah minum obat?"

"Udah dong! Emang lo yang manja, minum obat aja takut!"

"Gue gak manja yah, cuma gue gak suka sama rasanya. Mending rasa gue ke lo manis,"

"SEJAK KAPAN LO BUCIN SIH, LE!"

"Sejak kenal sama lo, Audy. Jadi, lo harus tanggung jawab. Eh, jangan teriak-teriak lo lagi sakit gak pantes,"

"Bodo! Gue matiin!"

"Bentar dong beb, masih kangen. Maaf yah gue gak bisa ke sana soalnya gue juga belum sehat ful."

"Gak papa gue juga gak mau ada lo disini. Heheee,"

"Kok gitu sih bikin aa mau toxic aja,"

"Toxic aja! Terus nanti gue blokir,"

"Audy! Ada Elektron nih," teriak Erin membuat Leon mengernyitkan alisnya. Audy diam.

"Siapa lo tuh? Pacar lo?"

Audy langsung menutup telepon secara sepihak, membuat Leon kesal.

***

17.00 WIB

Leon dan Alex sedang main ps di kamar Leon. Jika kalian menanyakan Elektron, dia bukan tipikal orang yang suka bermain game online. Elektron meskipun muatan negatif dia tapi lebih suka berlajar dan membaca menambah wawasannya dengan berkunjung ke tempat tempat yang menyediakan sumher sumber ilmu.

Seketika Leon ingat dengan kejadian beberapa hari yang lalu.

"Bang, lo tau gak hubungan si Elektron apa sama Audy?" tanya Leon saat layar menampilkan dia menang.

"Emh, antara pacar sama mantan," jawab Alex dengan santai sambil menegak susu coklatnya.

"Beneran? Gue kok gak tau?"

"Yah, lo mau apa tau? Oh, lo suka sama Audy gue dukung dah gas aja adek ku," ucap Alex sambil menepuk bahu Leon.

"Iya gue suka sama Audy. Tapi, beberapa hari yang lalu gue liat Elektron deket sama Audy gue cemburu! Gue mau nembak dia segera!"

"Gue sih gimana lo aja. Tapi, inget gue gak mau lo malah mempermainkan hati cewek. Gue gak suka punya adek kayak gitu!" ucap Alex membuat Leon mengangguk yakin.

"Iya gue serius sama Audy bang!"

***

Di rumah Audy sudah ada Ocha, Nero dan Ganes, yang sedang menjenguk Audy.

"Woy! Balikin biskuit gue, Nero tai!" teriak Ganes saat Nero mengambil biskuitnya dan memakannya.

"Nihhh ambil nihh," ucap Nero sambil membuka mulutnya.

"Njir, kalian cocok banget, gay serius!" timpal Ocha sambil memakan biskuit yang ada di kamar Audy.

"Najis gay!" ucap mereka berdua barengan. Siapa lagi kalau bukan Nero dan Ganes.

"Audy, cepet sembuh yah lo!" pekik Ganes membuat Nero dan Ocha menutup telinganya.

"Gila suara lo kayak cewek yang dapet lirikan dari gue aja," Ucap Nero membuat Audy dan Ocha memasang wajah muntah.

"Njir, muka kalian berdua minta di tabok sama muka ketampanan gue."

"Berisik ih, kalian mah balik sono!" titah Ocha membuat Nero dan Ganes diam.

"Dy?" panggil Arvin membuat Ocha bungkam.

"Bang Arvin ganteng banget." refleks Ocha membuat semua yang ada di sana tertawa termasuk Arvin.

"Gue emang ganteng, makasih."

"Apasih bang muka lo kalah sama ketampanan gue!" ucap Nero.

"Gantengan bang Arvin!" seru Ocha.

"Udah udah gantengan Leon!" ucap Audy membuat semua yang ada disana bersorak ciee.

***

Update juga. Maaf yah guys, jarang update soalnya sekarang lagi siap siap buat kelulusan esmpe😁

Yokk, kalian tim mana?

LEON❤AUDY

OR

ELEKTRON❤AUDY

SEE YOU EPIBADEHH🥰🤪

NOTHING IS PERFECT [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang