Setelah insiden di kantin kemarin. Rasanya masih tidak nyangka bahwa Leon dan Audy sudah menjalin sebuah hubungan. Di pertemukan dengan kekesalan di tempat nasi goreng, gara-gara Leon menabrak sepeda kesayangannya. Ah, bikin ngakak aja.
"Yang?" panggil Leon, membuat Audy membuyarkan lamunannya.
"Apasih yung yang yung yang, jijik." Leon yang dapet jawaban seperti itu dari Audy langsung mendekatkan kembali duduknya.
"Kenapa sih? Lagi pms?" tanya Leon lagi membuat Audy beringsut menjauh. Leon dan Audy sedang ada di taman kota, karena Leon mengajak Audy jalan-jalan tapi Audy malah seperti ini.
"Kalau iya kenapa, gak suka?!"
"Dy, maksud aku gak gitu, argh." Leon frustasi baru kali ini ada seorang cewek yang membuatnya frustasi baru kali ini.
"Kamu marah sama aku?!" tanya Audy dengan nada ngegas dan tidak suka. "Kamu mau selingkuh, silahkan!" Leon yang mendengar itu berdehem.
"Enggak, aku gak marah dan gak akan selingkuh," jawab Leon santai sambil merangkul bahu Audy.
"HAHAHHAAHA," suara tertawa Audy menggelegar seperti itu anu yang iklan itu. Leon terperanjat, namun dia tutupi dengan sikap cool nya. "Lebay, so frustasi, pacar siapa sih ini, lebay banget!" ucap Audy sambil menoel pipi Leon. Leon beranjak dan mengulurkan tangannya. "Kemana?"
"Ke KUA."
***
Arvin sedang berkutat dengan laptopnya bersama Alex di sampingnya. Arvin dengan Alex memang satu kampus, hanya beda jurusan. Arin jurusan hukum, sedangkan Alex jurusan Ekonomi.
"Gue sama lo kek maho ihh najis," kata Alex sambil menggeser duduknya menjadi lebih jauh dari Arvin.
"Lo gilanya sama kayak Leon," ujar Arvin sambil menutup laptopnya. Alex ikut menutup laptopnya dan menyeruput jus nya.
"Gue kakaknya. Emangnya lo adek lo cantik masa abangnya ganteng." mendengar kalimat yang keluar dari mulut Alex dengan segera Arvin mendelik tajam.
"Gue laki, masa iya gue cantik kayak adek gue!"
Ting
[Ar, aku udah selesai kelas]
Mendapat pesan dari pacarnya Arvin beranjak berdiri dan menggendong tas nya.
"Kemana lo?"
"Jemput doi."
Alex yang masih jomblo pun hanya terdiam membuat Arvin membuka suara dengan kekehan kecil.
"Cari cewek sana kasian jones! Haha," Alex mengucapkan itu sambil lari meninggalkan Alex. Iyalah masa lari ngedeketin Alex.
"Ya tuhan, berilah hamba mu ini jodoh secepat mungkin, Aamiin."
***
Elektron duduk di dekat danau sambil melempar batu. Galau. Iya, Elektron galau dia masih menyayangi Audy, masih menyukai Aduy, namun Audy sudah menjadi pacar saudaranya.
"Gue manusia bego yang udah nyia-nyiain Audy!" teriak Elektron yang sudah frustasi.
"Gue cemburu sama lo, Leon!" sambungnya dan melempar batu lebih kuat.
"Gue gak mau ngeliat kalian berdua Bahagia gue gak mau! Gue jahat? Emang. Haha."
Elektron diam setelah beberapa saat teriak meluapkan segala emosinya. Elektron muak dengan kenyataan bahwa Audy di miliki oleh Leon. Elektron tidak suka.
Elektron mengambil ponselnya dan mengotak atik si ponsel, yang akhirnya ia simpan di dekat telinganya.
"Hallo,"
"...."
"Om, Elektron boleh tinggal di rumah Om lagi?"
"...."
"Elektron jenuh om, di apartemen sendirian."
"...."
"Oh, iya om makasih om."
Sambungan terputus. Elektron menampilakan senyuman smirk nya.
"DOR"
Elektron terkejut mendengar suara perempuan di belakangnya. Membuat perempuan itu cenggengesan tidak jelas menampilkan lesung pipi yang menambah kesan manisnya.
"Sok kenal," kata Elektron membuat cewek itu duduk di sampingnya.
"Mau banget kenal sama gue?" tanya cewek itu balik membuat Elektron berdecak.
"Najis, kepedean."
"Idih itu kenyataan lo mau bangetkan kenal sama gue? Haha, udah ketebak sama muka galau lo itu, tau." cerocos cewek itu di samping Elektron membuat Elektron mengusap telinganya panas.
"Gue ngerasa ada yang ngomong tapi di mana yah," tanya Elektron sambil mencari-cari sumber suara.
"Sok gak liat cecan di samping lo!"
"Tai."
***
YO WASSAP GUYS😂
KARINTA NENDANG PAS DI TENDANG GAK JADI MAKAN. SAD HUMAN :V
AH, SUDAHLAH BYE BYE SEE YOU GUYS :*
BUAT YANG UDAH BACA
ありがとう ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING IS PERFECT [REVISI]
RandomKita adalah mahluk yang tidak bisa hidup sehat tanpa kecintaan dan kasih sayang. Cinta yang tulus dan tinggi tidak bisa kita sulap-sulap atau dramatisasi atau kita cederai dengan berbagai kebohongan. Bagi cinta yang tulus kebeneran adalah kebenaran...