Semakin hari hubungan Leon dengan Audy semakin membaik, meski ada percekcokan kecil ya, itu biasa dalam sebuah hubungan. Jika dalam sebuah hubungan tidak ada yang namanya 'berantem' rasanya akan monoton, yakan? Tapi sebesar apapun masalahnya, sedahsyat apapun berantemnya kalau kalian bisa berpikir dewasa, pasti hubungannya masih aman. Asalkan saling mengerti saja.
Hari ini adalah hari di mana SMA Pelita melaksanakan upacara bendera yang paling anti untuk semua muridnya.
"Males gue cuk," ucap Ucup saat berjalan menuju lapangan.
"Gak usah jadi orang indonesia lo, Cup," jawab Oka sambil menepuk bahu sang teman.
"Iya lo Cup. Tapi, gue juga males dong," sambung Rendi dengan menurunkan bahunya malas. Oka hanya mengedikkan bahunya tak peduli.
Semua murid baris sesuai kelasnya masing-masing. Para petugas upacara sudah siap dengan tugasnya, para PMR sudah siap siaga jaga-jaga takut ada yang tiba-tiba pingsan atau sakit lainnya.
"Pembawa benderanya cakep uy boay," bisik Sean membuat Leon mengangguk.
"Mayanlah," jawab Leon santai.
Seiring waktu berjalan upacara sudah selesai. Semua murid berhamburan mengeluarkan nafas lelah, dan melangkah keluar dari lapangan luas itu. Ada yang ke arah kantin, ada yang ke arah kelasnya masing-masing, ada yang ke koperasi, ada yang ke toilet dan banyak lagi dah.
Audy melangkahkan kakinya ke kantin untuk membeli air mineral. Audy mengibaskan topinya merasa panas haredang. (gerah).
"Iya santai aja, Ale." suara Leon begitu jelas terdengar di telinga Audy. Pasalnya meja Leon tak jauh dari warung Bi Nia.
"Ale?" monolog Audy heran.
"Neng, ini air mineralnya tiga ribu." suara Bi Nia membuyarkan lamunannya.
"Oh iya, Bi. Ini." setelah itu Aduy sengaja duduk untuk nguping dan menutup mukanya dengan topinya.
"Gak ada yang marah kak kalau aku duduk di sini?" tanya Alesa membuat Leon menggeleng.
"Lo Alesa?" tanya Leon. Alesa mengangguk. "Lo lucu juga yah, haha." mendengar itu pipi Alesa memerah seperti tomat.
"Apasih kak." dengan malu-malu Alesa menunduk.
Audy muak, hatinya panas, dadanya bergemuruh. "Gila!" umpat Audy dan beranjak dari sana dengan mood yang hancur.
Grett
Suara kursi yang terdorong membuat Leon dan Alesa memandang ke arah siswi itu.
"Audy," batin Leon sambil membulatkan matanya. Alesa hanya tersenyum menang.
"Gue bisa dapetin kak Leon!" batin Alesa sambil memasang smirk.
***
"Sayang," panggil Leon yang sudah duduk di samping Audy. Audy bergeming dia masih berkutat dengan pulpen dan buku tulisnya dan menyalin yang ada di papan tulis.
"Audy!" teriak Ganes membuat Audy mendongkak. "Iya, Gan?" tanya Audy merespon.
"Nih, somay dari Bayu," ucap Ganes sambil menyodorkan satu piring somay.
"Bayu anak IPA kelas dua belas?" tanya Leon membuat Ganes mengangguk.
"Makasih yah, Gan bilangin sama kak Bayunya." mendengar itu Leon merasa dadanya bergemuruh, dia cemburu.
Audy dengan santai menikmati somay dari kak Bayu membuat Leon tak suka.
"Lo kenapa sih?" tanya Leon.
"Nanya gue?" tanya balik Audy membuat Leon mengusap dadanya sabar.
"Iya."
"Bukannya lo yang kenapa? Masih mau nutupin kesalahan lo? Cih," jawab Audy yang masih menikmati somay.
"Gue minta maaf," ucap Leon. Audy beranjak mengambil piring somay yang sudah kosong ke kantin. "Audy!" teriak Leon yang sama sekali tidak di gubris Audy.
***
"Makanya cewek satu aja." suara dingin Delon begitu menjalar ditelinga Leon. Leon menonjok Delon tanpa aba-aba.
"Maksud lo apa?!" teriak Leon membuat Delon tersenyum remeh.
"Lo udah punya cewek, bro! Gak usah gatel sama cewek lain!" jawab Delon dengan santai dan membalas satu pukulan ke arah wajah Leon.
"ENGGEUS WOEY ENGGEUS ARI SIA TEU ELING?!" Teriak Sean yang telat melerai Delon dan Leon. (Udah woy udah kalian gak waras?)
"Telat," ucap Delon dan Leon yang berlalu meninggalkan Sean.
"Nya heeh atuh, urang sieun ka tonjok masalah namah," ucap Sean yang sedikit terkekeh. (Ya iya atuh, gue takut kena tonjok masalahnya.)
"Pesan gue buat lo setia. Gue duluan" setelah mengucapkan itu Delon berlalu dengan motornya untuk pulang.
Audy? Sudah pulang dengan kak Bayu.
***
Hai hai haii. Sepi banget nih :( terimakasih buat yang udah baca😊🖤
Stay safe and see you😊🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING IS PERFECT [REVISI]
RandomKita adalah mahluk yang tidak bisa hidup sehat tanpa kecintaan dan kasih sayang. Cinta yang tulus dan tinggi tidak bisa kita sulap-sulap atau dramatisasi atau kita cederai dengan berbagai kebohongan. Bagi cinta yang tulus kebeneran adalah kebenaran...