Dengan bunyi yang tajam, mobil berhenti tepat waktu. Aku tidak melihat lampu lalu lintas berubah, dan terganggu oleh pikiran lain. Para siswa yang mengenakan seragam sekolah yang akrab menatapku melalui jendela mobil ketika mereka menyeberangi jalan. Beberapa dari mereka menatapku dengan marah, beberapa tertawa dengan cepat seolah bercanda dengan teman-teman mereka, beberapa berjalan dengan mata tertuju pada bukubuku mereka, dan beberapa melihat sekeliling sambil berbicara di telepon. Mereka semua terlihat damai.
Ketika lampu lalu lintas "Berjalan" mulai menyala, mobil-mobil yang tidak sabar bergerak dan menyalip. Mereka yang menyalip ke persimpangan pada menit terakhir langsung bergegas. Aku menginjak pedal gas.
Aku tiba di persimpangan pom bensin dalam waktu singkat. Aku melihat Namjoon mengisi bensin mobil dari kejauhan. Aku mengepal setir. Aku tahu apa yang harus aku lakukan, tapi bukan berarti aku tidak takut. Apa aku bisa mengakhiri serangkaian nasib buruk dan kesakitan ini? Bukankah kegagalan berulang itu berarti tidak ada kemungkinan untuk berhasil? Bukankah itu berarti kita harus menyerah? Apa kebahagiaan benar-benar menjadi harapan yang sia-sia bagi kita? Kepalaku pusing dengan pikiran-pikiran ini.
Aku menghirup dalam-dalam dan menghembuskan napas perlahan. Aku jadi memikirkan wajah Yoongi, Hoseok, Jimin, Taehyung, dan Jungkook satu per satu. Aku berganti jalur dan berhenti di pom bensin. Namjoon mendekat. Aku menurunkan jendela mobil.
"Lama tidak bertemu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOVEL VER) 화양연화 HYYH THE NOTES BY BTS
Random🍁Ini bukan akhir sampai benar-benar berakhir Begitu momen ini berlalu, apakah menjadi seperti tidak pernah ada apa-apa? Didalam takdir yang sudah terjerat kau tidak akan bisa keluar dengan kekuatan sendiri Sekali lagi, seperti saat itu.. bersama k...