JUNGKOOK , 11 April 2022

1.1K 155 0
                                    

Akhirnya, aku mendapatkan keinginanku. Aku sengaja menabrakan diriku ke preman jalanan dan mereka memukuli ku dengan keras. Aku tertawa saat mereka melakukannya, jadi mereka semakin memukul ku, memanggil ku gila. Aku bersandar pada rana toko dan melihat ke langit. Sudah larut malam. Tidak ada yang berkelap-kelip di langit hitam pekat. Rumput terlihat dari kejauhan jalan beraspal. Saat angin bertiup, rumput berbaring telentang. Itu tampak seperti diriku. Aku tertawa terbahak-bahak untuk menahan air mata.

Aku memejamkan mata dan melihat bayangan jelas Ayah tiriku membersihkan tenggorokannya (marah-marah)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memejamkan mata dan melihat bayangan jelas Ayah tiriku membersihkan tenggorokannya (marah-marah). Kakak tiriku tertawa kecil. Kerabat Ayah tiriku memalingkan muka atau melanjutkan pembicaraan dengan mereka yang sedang santai. Mereka bertindak seolah aku tidak ada disana, seperti keberadaanku tidak berarti apa-apa, Ibu terlihat bingung. Aku mengaduk debu jalanan saat mengangkat diri dari tanah dan terbatuk. Perutku sakit seperti ditusuk dengan pisau.

Itu adalah bangunan kosong yang belum selesai dimana konstruksi telah dihentikan. Aku berjalan disepanjang pagar penjaga yang dipasangi pembatas dengan terbentang. Aku melangkahkan kakiku ke dalam kekosongan, dan kegelapan mulai merembes melalui jari kakiku. Pemandangan malam warna-warni kota terbuka dibawahku. Papan reklame, klakson mobil, dan bau debu yang tajam semuanya bercampur menjadi satu dalam kegelapan dalam arus angin yang berputar.

Aku merasa pusing dan terhuyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku merasa pusing dan terhuyung. Saat aku merentangkan tanganku dengan lebih lebar untuk menjaga keseimbanganku, sebuah pemikiran datang padaku. Hanya satu langkah ke depan. Hanya itu yang aku perlukan untuk mengakhiri semua ini. Aku membungkuk ke arah kehampaan yang gelap. Kegelapan yang merembes ke jari-jari kakiku muncul padaku seolah itu akan menelan seluruh tubuhku.

Aku menutup mataku, dan kota yang berantakan, kebisingan, dan ketakutan semua menghilang. Aku menahan napas dan perlahan membungkuk lagi. Aku menjernihkan kepalaku. Aku tidak ingin memikirkan siapa pun. Aku tidak ingin meninggalkan apa pun dikepala ku. Aku tidak ingin mengingat apa pun. Inilah akhirnya.

Ponsel ku berdering. Aku kembali pada diriku sendiri seolah terbangun dari mimpi panjang. Semua indra ku langsung kembali normal. Aku mengeluarkan ponsel ku. Itu Yoongi.  

(NOVEL VER) 화양연화 HYYH THE NOTES BY BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang