TAEHYUNG , 10 Juli 2022

689 105 0
                                    

Aku melaju menyusuri jalan yang landai dan melewati lorong-lorong sempit. Aku sudah tinggal di lingkungan ini selama sekitar dua puluh tahun. Aku tahu setiap sudut dan celah. Setiap sudut membawa kembali cerita dan kenangan. 

Tapi ini bukan waktunya untuk mengenang. Polisi sedang mengejarku. Aku tidak bisa tersesat dalam ingatan. Tapi ketika aku berbelok dari sudut ke sudut, saat aku melompati satu pagar ke pagar lain, rasanya seperti waktu yang berjalan mundur.

Aku menyemprotkan grafiti di halte untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama. Aku mengambil kaleng semprotan lagi karena seorang gadis. Aku bertemu dengannya ketika dia mencoba mencuri makanan dari sebuah toko swalayan beberapa hari yang lalu. Dia tidak bisa memaksa diri untuk melihat ke bawah tangan kosongnya. Jelas dia takut pada tangan kosongnya. Aku tidak ingin mengakui bahwa aku tahu persis bagaimana perasaannya. Kau harus lihat langsung tangan kosongmu sendiri. Tidak ada yang bisa melakukannya untukmu. Tapi aku tidak bisa menghilangkan pikiranku darinya. Aku mengenali raut wajahnya. Tampilan ketika kau merasa seperti dunia bukan milikmu. Ketika kau takut harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang salah dalam hidupmu. Ketika kau merasa kesepian dan tidak tahu harus kemana dan tinggal.

Aku melihat gadis itu dari waktu ke waktu setelah hari itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku melihat gadis itu dari waktu ke waktu setelah hari itu. Kami tidak melakukan sesuatu yang istimewa bersama. Kami hanya duduk di jalan atau berjalan di sepanjang jalur kereta api. Lalu kami membuat beberapa grafiti bersama. Dia sepertinya merasa canggung memegang kaleng semprotan untuk pertama kalinya tapi melakukan yang terbaik untuk mengikuti apa yang aku lakukan. Akhirnya, kami sampai di halte bus. Namjoon biasa turun di halte bus ini. Polisi juga sering muncul disini. Aku pernah ketahuan menyemprot grafiti disini. Gadis itu mencoba membaca wajahku ketika aku berdiri diam dengan kaleng semprotan di tanganku.

Aku belum berhubungan dengan Namjoon sejak aku melihatnya di rumah sakit. Tapi aku melewati kontainernya di dekat rel kereta api pada suatu malam beberapa hari yang lalu. Aku berada dijalan untuk menjauh dari Ayah dan emosinya karena mabuk. Aku hanya berlari membabi buta, berkeliaran tanpa tujuan, dan melihat cahaya menyala di kontainer. Seseorang ada disana. Itu pasti Namjoon. Aku ingin masuk. Tapi aku tidak bisa. Aku semakin dekat dan bisa mendengar melodi samar dan suara dengkuran. Aku duduk di tanah depan kontainer dan menatap langit. Malam itu benar-benar gelap gulita tanpa ada sedikit pun bintang.

Polisi menangkap ku dengan cepat. Aku bersembunyi di gang jalan buntu. Tidak ada jalan keluar. Itu pasti terjadi. Bahkan jika aku berhenti mengenang dan berkonsentrasi untuk melarikan diri, aku tetap akan tertangkap. Itu yang diharapkan. Tidak ada masalah yang dapat diselesaikan dengan pukulan kosong. Aku berjalan keluar dari gang dan mengangkat kedua tanganku. 

Aku menyerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menyerah.

(NOVEL VER) 화양연화 HYYH THE NOTES BY BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang