Aku berlari ke tempat Yoongi dalam perjalanan ke ruang praktek dari rumah sakit. Aku menuju ruang latihan tanpa menyadarinya dan berhenti. Apa yang bisa aku lakukan disana? pergelangan kaki ku semakin parah. Gips lunak telah diganti dengan gips keras. Dokter memarahiku.
"Kau harusnya tidak meregangkan pergelangan kakimu."
Tapi aku tidak bisa duduk sambil bekerja di burger. Aku punya banyak hal yang terjadi di ruang latihan juga.
"Kau harus ekstra hati-hati dengan pergelangan kakimu. Itu sudah disengat sebelumnya, dan mungkin akan rusak secara permanen kecuali kalau kamu lebih hati-hati." Dokter terus mengatakan ini lagi dan lagi.
Aku masuk ke jalan utama menuju rumahku dengan tongkat diketiakku. Aku biasanya belum pulang pada jam segini sebelumnya. Aku tidak pernah melewatkan latihan tanpa alasan khusus. Aku berhadapan langsung dengan Yoongi. Dia mabuk dan terhuyunghuyung di lintas jalan. Dia tidak mengenaliku saat dia lewat.
Aku menoleh dan menatap tanda "Berjalan". Dua hari setelah kunjunganku ke Jungkook di rumah sakit, aku pergi ke ruang kerja Yoongi. Dia tidak menjawab telepon ku, jadi aku langsung pergi ke ruang kerjanya. Aku pergi di pagi hari sebelum aku pergi ke Two Star Burger. Aku mengetuk pintu, tapi tidak ada yang merespon. Suara samar musik mengalir melalui pintu. Aku berpikir untuk memanggilnya lagi tapi aku menyerah. Aku malah menendang pintu.
Aku sudah mengenal Yoongi sejak SMP. Aku tahu bagaimana Ibunya meninggal, bagaimana kematiannya mempengaruhi dirinya, dan bagaimana dia berjuang keras dalam hidupnya. Aku berusaha menjadi teman yang menghibur dan dapat di andalkan baginya. Aku menertawakan kata-katanya yang kasar dan membawanya berkeliling meskipun dia pikir aku menjengkelkan.
Tapi kami tidak penting baginya. Kami pikir setidaknya Jungkook pasti berbeda. Dia pasti tahu siapa Jungkook baginya. Dia sudah mendengar tentang kecelakaan Jungkook dari Jimin. Tapi dia tidak datang ke rumah sakit. Yang lebih parah, seorang wanita yang mengaku sebagai rekan musiknya menghampiriku beberapa hari yang lalu. Dia mengatakan padaku bahwa dia bertemu denganku setelah bertanya-tanya dengan semua orang. Dia berkata bahwa dia tidak dapat menghubungi Yoongi.
Tanda "Berjalan" berubah menjadi hijau. Aku mulai menyeberang jalan, dan mengejutkan diriku sendiri. Aku menoleh ke belakang saat aku membungkuk. Aku berusaha untuk tidak melakukannya tapi aku tidak bisa menahannya. Yoongi berbaring di jalan di depan sebuah gerobak yang menjual aksesoris. Penjual itu berteriak kepadanya ketika orang yang lewat mengerutkan kening.
"Kapan kau akan berhenti melakukan ini?" Dia menatapku kosong.
"Apa kau pikir kau satu-satunya orang yang mengalami masa sulit? Apa kau pikir aku tersenyum didepan orang lain karena hidupku cerah dan bahagia? Katakan padaku. Apa yang membuatmu kesal? Semua orang tahu kau pandai bermusik, dan mereka semua ingin bergaul denganmu bahkan ketika kau bertingkah. Ya, kau pasti sudah kesakitan sejak Ibumu meninggal. Aku tahu, tapi kau tidak bisa seperti ini seterusnya. Untuk membuat musik? Bisakah kau hidup tanpanya? Bukankah kau pernah bahagia, bahkan hanya sekali, hanya karena musik? Kenapa kau tidak pergi melihat Jungkook? Apa kau tidak tahu betapa berartinya kau untuknya? Tidakkah kau lihat kita semua juga terluka? Apa kau tidak melihatnya?!!"
Aku tidak bermaksud mendorongnya terlalu keras, tapi aku benar-benar kesal. Itu bukan sepenuhnya karena dia. Aku kesal karena aku memakai kruk. Luka tidak terhindarkan tapi juga fatal bagi seorang penari. Aku pikir aku sudah berhati-hati, tapi aku terluka pada saat yang tidak terduga. Ini kesalahanku. Tidak ada orang lain yang bisa disalahkan untuk itu. Aku tahu aku akan gugup dan sadar akan pergelangan kaki ku setiap kali aku menari, dan itu membuatku putus asa. Atau yang lain, aku bisa terluka lagi. Namun aku tidak bisa menghindarinya. Aku tidak bisa hidup tanpa menari. Aku harus terus menari meskipun merasa putus asa dan terluka.
"Sudah waktunya untuk berhenti melarikan diri. Jika kau akan melarikan diri lagi, jangan pernah kembali."
Aku berbalik dan menyeberangi jalan.
"Hoseok."
Aku pikir aku mendengar dia memanggilku tapi aku tidak ingin melihat ke belakang. Aku selalu menyalahkan diriku sendiri atas segala kesalahan yang terjadi. Aku selalu berpikir aku harus melakukan ini atau mengalami itu. Aku tidak ingin hidup seperti ini lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOVEL VER) 화양연화 HYYH THE NOTES BY BTS
Random🍁Ini bukan akhir sampai benar-benar berakhir Begitu momen ini berlalu, apakah menjadi seperti tidak pernah ada apa-apa? Didalam takdir yang sudah terjerat kau tidak akan bisa keluar dengan kekuatan sendiri Sekali lagi, seperti saat itu.. bersama k...