Warning!Vote dan comentnya!
{Happy Reading ♡}
•••••••••
PRANGGGG!!!
"Yak! Jung Yerin! " teriak spontan salah satu pria sudah berusia setengah abad, terkejut karena Yerin telah menjatuhkan piring.
Yerin dengan cepat berjongkok lalu membersihkan serpihan pecahan piring dilantai.
Yerin kau ceroboh sekali eoh -Yerin.
"Kau mau membuat kita makan di daun hah kalau kau terus memecahkan piring?!" Bentak Tuan Jung yang kini sedang berdiri dari duduknya yang tadi sedang asyik menonton berita ditelevisi, menatap tajam kepada Yerin yang sedang membersihkan pecahan piringnya.
"Ani, Ye-Yerin tidak sengaja appa," jelas pelan gadis itu memunguti pecahannya dengan hati hati.
"Tidak sengaja, tidak sengaja! Kau terus memecahkannya sejak kemarin, apa itu tidak disengaja?!" bentak Tuan Jung kembali, lalu melipat kedua tangannya didepan dada.
Yerin terdiam. Ia memang akhir akhir ini sangat ceroboh. Penyebabnya karena ia sering melamun entah apa yang ia pikirkan.
"Anak tidak guna! Cihh!". Tuan Jung meninggalkan Yerin sendiri di ruang tengah. Ia tadi mengambil piring bekas makan ayahnya sendiri yang sedang menonton TV. Ia ingin membawa piringnya untuk dicuci. Namun mungkin melamun, Ia tidak fokus membawanya.
Yerin kini tertunduk sendu dan melanjutkan memunguti pecahannya.
"Ya eomma! Ini akibatmu! kenapa kau meninggalkanku eomma??" lirih Yerin pelan. Ingin sekali ia berteriak tapi mentalnya tidak menguasai dirinya di depan ayahnya.
"Aww!!"
Darah segar mengalir dijari telunjuk Yerin. Ia berdiri lalu berlari ke dapur mencuci darahnya di westafel.
Yerin mematikan kran. Ia melihat jarinya sendu. Tak terasa air mata jatuh mengenai pipi gembulnya.
Dengan cepat ia menghapusnya kasar.
"Yerin harus bagaimana eomma? Appa telah berubah sejak kau tiada. Rasanya aku ingin ikut denganmu eomma" adu Yerin kesal.
Tapi seketika ia kembali sendu. Cepat sekali berubahnya.
"Ah sebaiknya aku membereskannya dahulu,". Yerin kembali ke ruang tengah membersihkannya. Setelah itu ia pergi membersihkan diri karena sudah malam.
*******
Keesokan harinya Yerin bangun pagi buta untuk memasak sarapan untuk dirinya dan, siapa lagi kalau bukan ayahnya?
Ia mempersiapkan piring dan menaruh lauk yang tadi ia masak dan nasi di meja makan. Terlihat Tuan Jung seperti habis bangun tidur mengambil susu kotak besar di dalam kulkas lalu meminumnya.
"Appa, Ini sarapannya" Ucap Yerin menarik kursi untuk ayahnya. Tuan Jung tidak menjawab ia mengampiri meja makan menaruh susu kotaknya di meja lalu duduk di kursi yang Yerin tarik. Suatu kebiasaan yang harus Yerin lakukan untuk ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEET HIM || [TAERIN] ✓
Fanfiction15+ Jung Yerin, gadis dengan satu kata 'Pantang Menyerah' yang dihidupnya kini hanya tinggal bersama ayahnya saja. Dan kehilangan ibunya juga membuat hidupnya berubah 180°.Tetapi, ada seorang manusia tampan, dingin dan aneh yang membuat Yerin tera...