"Lethasya..?"
Lethasya yang merasa dipanggil pun mendongak dan terkejut melihat wajah lelaki di depan nya ini, namun sedetik kemudian ia kembali memasang wajah datar nya.
"Boleh gue duduk disini? Tanya lelaki itu seraya menunjuk bangku yang ada di depan Lethasya.
"Hm, jangan lama lama gue muak soalnya. Elu kan sampah soalnya haha*ketawa evil. Batin Lethasya melanjut kalimat nya tadi dalam hati.
Lelaki itu pun segera menduduki kursi yang ada di depan Lethasya. Suasana yang ada saat ini hanya hening, Lethasya yang tampak santai santai saja sedangkan lelaki itu yang bingung ingin memulai topik pembicaraan dari mana.
"Mmm..udah terima raport belum?" tanya lelaki itu basa basi.
"Blom, udah deh Nan langsung to the point aja deh gausah basa basi segala, risih gue lama lama" ketus Lethasya.
Fyi, itu adalah Ahnan Nadio Rizki mantan dari seorang Lethasya Carissa. Wuuu
"Kalau emang gaada yang penting mending lo pergi aja deh!"lanjutnya.
"Eeh iya iya..gue mau nanya emang bener lo mau pindah ke Bandung besok?".
"Iyaa. Kenapa? Ada masalah buat lo?"
"Kalau boleh tau, emang lo ada urusan apa sampe pindah sekolah segala". Ahnan ada rasa tidak rela saat itu dimana Lethasya memuskan nya, akan tetapi setidaknya ia masih dapat melihat wajah Lethasya di sekolah dari jarak jauh.
Tapi jikalau Lethasya akan pindah sekolah harus bagaimana lagi? Ia tidak akan bisa melihat wajah nya lagi untuk selama nya.
Ichell POV
"Udah kali jan ngambek gitu, aku kan cuman bercanda zheyeng" kata Julio disaat mereka masih di depan pintu kantin.
"Ke kelas aku yuk..aku ada sesuatu buat kamu, yok" pinta Julio.
"Hm, yaudah jangan lama lama loh ya kasian Asya udah nungguin gue" ucap Ichel.
"Iya iyaa yok" dan Julio segera menautkan jari jemarinya dengan jari jemari Ichel.
Ichel dan Julio berjalan beriringan sepanjang koridor, hingga sampai di depan kelas nya dia yakni kelas X IPA 3 sedangkan Ichel dan Lethasya di kelas sebelahnya yakni X IPA 2.
Julio mengajak Ichel memasuki kelasnya yang masih sedikit orang dan menyuruh Ichel untuk duduk di bangku Dhanny teman sebangku Julio.
Ichel memperhatikan gerak gerik dia yang terus aja merogoh tas nya sampai pada akhirnya barang yang di carinya itu ketemu.
Mata Ichel berbinar ketika melihat apa yang Julio keluar kan. Apalagi kalau bukan cokelat silverqueen kesukaan Ichel.
"Eits ini bakal aku kasih kalo kamu udah gak ngambek lagi. Kalau mau harus senyum dulu!" kata Julio.
Dengan sangat terpaksa akhirnya Ichel tersenyum dan kalian taulah itu hanya fake smile.
"Nih" Julio pun mengayunkan tangan nya ke arah Ichel, tapi belum sempat Ichel menerina cokelat itu, dia udah narik cokelat itu lagi menjauh dari nya.
"Tapi janji ya gak akan ngambek" entahlah udah berapa kali dia ngomong kayak gitu.
Sabar chell sabar, orang sabar pasti disayang tuhan, iyakan der? untung pacar (tuhh guys si ichell nanya tuh haha..).
"Lu udah berapa kali anjj ngomong kek gitu, udah gue dibilang iya berapa kalii njay iiii gue telen juga lu" geram Ichel.
"Hehe.. Nih sayang". Ucap Julio nunjukin cengiran nya sambil mengayunkan tangannya ke arah Ichel.
Ichel yang cuek pun nerima cokelat itu dengan kasar.
"Bodoamat gue masih ngambek!" ucap Ichel seraya nerima cokelat itu kasar.
Lalu Ichel berdiri hendak kembali lagi ke kantin menyusul thasya. Tetapi, baru ia berjalan dua langkah ia membalikkan tubuh nya lagi kearah Julio yang lagi bengong.
Ichel berjalan ke arah Julio dan mengucapkan satu kalimat namun dengan seribu penekanan.
"THANKS FOR THIS" seraya menunjuk coklat ditangan nya kedepan wajah Julio.
Ichel pun segera melanjut kan langkah nya kembali ke kantin.
Disaat ia sudah sampai di kantin, ia melihat Lethasya sedang mengobrol ria bersama seorang lelaki. Ichel memicingkan mata nya dan melihat bahwa itu adalah Ahnan, mantan thasya.
Ia pun segera menghampiri mereka yang tengah mengobrol ria, sambil tersenyum senang karena berhasil membuat Julio kesal.
****
"Kok lo kepo banget sih? Gaada urusan nya juga sama lo kan, suka suka gue lah mau pindah kenapa. Atau mungkin gue pindah karna risih kali ya satu skolah sama lo, tiap hari selalu aja ketemu lo ga di mana mana" ketus Asya.
"Hay Syaaa.." ucap Ichel yang baru saja datang dari kelas Julio.
"Eh elo nan, minggir gih gue mau duduk" Ichel tau kalau Ahnan dengan Lethasya sedang berdebat, sebagai sahabat yang peka dan baik, Ichel akan membantu Lethasya untuk mengusir Ahnan dari meja makan nya.
"I..iyaa.. Chel gue pergi, dan untuk lo Sya, skali lagi gue minta maaf untuk terakhir kalinya karna besok kita gak bakalan ketemu lagi, smoga lo bisa dapet lelaki lebih baik diluar sana. Oh pasti, Batin Asya. Kalau gitu aku pamit bye Sya, Chel"lanjutnya dan berlalu pergi.
Suasana pun hening, Lethasya melanjutkan makan nya yang sempat tertunda tadi. Sedangkan, Ichel yang baru akan menyantap makanan nya yang sudah dingin.
"Chel.." ucap Asya ketika sudah menyelesai kan makannya terlebih dahulu.
"Hm" jawab Ichel dengan mulut yang masih penuh dengan batagor batagor.
"Ngomong tuh nguyah dulu, beon" ketus Asya.
"Iya iya paan?" jawab Ichel ketika sudah menelan batagor nya.
"Gue besok bakal pindah ke Bandung" kata Asya dengan hati hati, karna ia tau pasti Ichel akan berteriak sekencang mungkin.
Lethasya berhitung angka satu sampai tiga di dalam hati dan pada saat hitungan ketiga ia bersiap sedia untuk menutup telinga nya.
1
2
3
Damn
Ichel yang sedang meminum minuman nya pun langsung menyemburkan air itu kedepan, tetapi untung saja tidak mengenai Lethasya. ichel molotot tidak percaya mendengar penuturan dari Asya tadi.
"APA APAAN LO???" Ya kalian taulah pastinya itu suara toa siapa?
Dan disaat itulah mereka menjadi pusat perhatian semua orang dikantin ini.
Ichel dengan wajah tidak malu nya plus terkejut itu pun segera menetralisir kan kembali wajahnya.
"Halah paling mau ketemu sama Ka Arnold, abis itu balik lagi paling" jawab Ichel dengan santai seolah tidak ada beban dengan kepergian Lethasya besok.
"Au ah bodoamat kalau lo gak percaya" nyerah Lethasya.
****
Halooo ini udah part 2 nih, part 3 nya cap cus deh ninggalin Bekasi..
Huhuhu sedihh dehh😩😥
Tunggu kelanjutan nya yaa bye muachh😚❤
Jangan lupa vote dan komment ya byee👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Lethasya
Fiksi Remaja"Cih, emang yang namanya cewek mah murahan semua, Sampah!" ucap Davi dengan nada meninggi. "Maksud lo apa?" balas Lethasya dengan nada lemah dan tatapan yang kosong, sedang mencerna ucapan Davi tadi. "Lo, cewek MU-RA-HAN" perjelas Davi dengan santa...