Asya berjalan dengan sangat pelan sambil memegang nampan yang berisi 2 mangkuk seblak dan jus jeruk pesanan mereka berdua.
Asya memperhatikan sekelilingnya untuk mencari dimana Icha, dan Asya melihat gadis yang dicari nya sedang asik mengobrol dengan lelaki yang ada disamping nya.
Ngapain coba si Icha nyari tempat duduk yang bareng ama cowok, aneh aneh. Batin nya.
Lethasya sama sekali tidak mengenal lelaki tersebut. Dan dengan acuh Asya berjalan menghampiri meja mereka dengan nampan yang ada ditangan nya ini sangat hati hati, takut tumpah.
"Cha" panggil Asya tanpa menatap Icha karena ia sedang melihat mangkuk seblak nya yang sedikit tumpah.
Kedua remaja yang sedang asik berbincang itu menoleh dan mendapati Asya yang tampaknya sedang kesusahan.
"Eh, sini sini sya" ujar Icha seraya memberi tempat duduk disamping nya dan membantu memegang nampan tersebut.
"Tuh pesanan lo" ucap Asya ketika ia sudah duduk di bangku nya.
"Hehe, makasih loh Sya"
"Hmm" jawab Asya hanya dengan deheman saja.
"Oh iya Rent, kenalin ini temen aku namanya Lethasya"
Lethasya pun yang sedang asik mengaduk seblak nya menoleh kearah lelaki itu yang sedang mengulur kan telapak tangan nya.
"Lethasya" sebut Asya ramah sembari tersenyum manis.
"Laurent" ucap lelaki tersebut yang seperti nya Lethasya pernah mendengar nama itu, tapi dimana?. (masih inget Laurent kan? Kalo lupa, coba baca lagi di part 5 deh)
"Ini Sya, yang gue bilang temen deket gue" ujar Icha.
"Oohh, ituu, tau tauu" akhirnya Asya mengingat nya.
"Nah, kalo yang ini namanya Jason" ucap Icha sembari menunjuk orang yang ada dihadapan mereka yang sedari tadi hanya memainkan ponselnya acuh.
"Ooh, gue Lethasya" sapa Asya ramah seraya mengulurkan tangan nya.
"Jason" balas nya acuh.
"Nah, itu dia si Davi, Rent" ucap Jason kepada Laurent sambil menunjuk Davi yang sedang berjalan kearah meja ini.
Lethasya yang sedang memakan seblak nya pun tersedak ketika mendengar nama Davi.
Uhukk.. Uhuk..
"Davi" gumam nya pelan sebelum menoleh kearah lelaki itu.
Dan benar saja saat Lethasya sudah sepenuh nya menoleh ia melihat Davi yang sedang berjalan dengan santai nya kearah meja mereka.
Tidak ingin dilihat oleh Davi, Lethasya langsung membuang muka dan menutupi wajah nya dengan telapak tangan nya yang ditaruh didekat samping telinga nya dan menunduk.
Davi yang baru saja datang pun langsung saja duduk tanpa sapa pada teman teman nya sekali pun dan duduk di depan Asya, disamping Jason. Tapi, ia masih belum menyadari Asya yang makan sambil menunduk dan menutupi wajah nya dengan telapak tangan nya ia hanya menyadari keberadaan Icha dan tentu saja pastinya karena ada Laurent, Davi tau itu.
"Lo kemana aja Dav?, gue kira lo kaga ngantin" ucap Jason
Duuh, coba aja gue bisa berubah jadi cupu sekarang juga. Batin Asya.
"Gue tadi abis dari kelas nya si Biyan"
"Hah? Biyan? Dia ada dikelas nggak? Gue mau ketemu nih" ucap Asya refleks ketika mendengar nama Biyan dan langsung mendongak kan kepala nya menatap Davi yang spontan dibuat terkejut.
"Lah? Kaleng rombeng? Sejak kapan lo ada disini?" tanya Davi dingin yang menatap nya tidak percaya namun tidak terlalu kelihatan jelas. Pasalnya ia tidak melihat Asya yang duduk di hadapan nya sedari tadi.
Asya hanya memutarkan bola matanya malas.
"Sejak zaman neolithikum" ketus nya dengan suara yang meninggi. (btw ini ada di pelajaran ips kelas 7 tentang zaman2 gitu, tapi aku lupa, zaman itu doang yang aku ingat, itu juga gatau deh bener apa nggak. Coba yang tau komen dong:vv).
"Yah gue mah udah dari tadi keles, elo tuh yang dateng dateng ke meja gue!" lanjut nya.
"Ini meja gue" jawab Davi dingin dengan menatap malas sekaligus datar Asya.
"Hellow, jelas jelas gue udah disini duluan bapak!" jawab Asya.
Baru saja Davi ingin menjawab kembali ucapan Asya terpaksa berhenti karena ucapan Icha yang melerai nya.
"Eeh udah udah, Dav maapin temen gue ya. Soalnya bukan temen gue, dia"lerai Icha sambil melirik kearah Asya yang menatap nya kesal. (emg aneh emg, pertama ngomong 'maapin tmn gw' kedua ngomng 'soalnya bkn temen gw, dia' 🔨)
"Yaudah kalau gitu gue sama Asya pergi dulu ya, sorry kita udah ganggu kalian. Bye semua" ujar Icha dan segera menarik tangan Asya untuk pergi dari meja ketiga lelaki ini, namun Asya terus meronta dan tidak ingin pergi dari sini.
"Apaan sih Cha? Jelas jelas kita udah deluan disini! Udah ah gue mau tetep makan disini, kalo lo mau lergi yaudah sana pergi, gue mau ngabisin seblak gue dulu. Sayang tau, mubazir" ronta Asya.
"Udah nanti istirahat kedua kita beli lagi, gue yang traktir deh" ucap Icha yang langsung membuat mata Asya berbinar mendegar nya.
"Yaud--"
"Duduk sini aja" ucap seseorang dengan dingin, siapa lagi kalau bukan Davi. Membuat semua yang ada dimeja menatap Davi, bahkan Asya dan Icha yang masih belum keluar dan berada disamping meja itu dengan posisi masih berdiri.
"Tumben Dav" ucap Laurent, pasalnya Davi tidak pernah memberi tumpangan pada seseorang untuk makan dimeja yang paling sering mereka gunakan, terutama seorang perempuan.
Davi hanya menghela nafas nya kasar dan mendongak menatap Asya yang masih berdiri seraya menatap nya.
"Mau sampe kapan berdiri? Kalau nggak mau duduk, yaudah sana pergi lagi" ucap Davi dengan nada datar sekaligus dingin.
"Siapa lo pake ngizinin gue duduk disini? Emang gue sebelum nya juga disiini kali" ujar Asya dan segera melepaskan tangannya dari genggaman Icha, lalu segera duduk kembali di kursinya dan memakan seblak nya lagi.
"Udah diizinin, nyolot lagi, dasar cewek" gumam Davi pelan namun tidak terlalu terdengar oleh Asya. (ups:) maap ya guys, disini aku bukannya ngeledekin cewek kok:) aku juga seorang perempuan kok, ini cuman kata2 di cerita nya doang kok:*okeey).
"Apa? Lo tadi bilang apa?" tanya Asya yang segera mendongak kan kepalanya menatap Davi di hadapan nya.
****
Hollllaaa 🎊🎉
Ada typo? I'm sorry😊
Ini aku mau nulis lagi ahh, biar jadi 2 chapter dalam sehari, maraton nulis guys^ω^.
Menurut kalian cerita nya gimana sih? Ngebosenin nggak? Seru? Bikin pengen baca lagi nggak?
Jawab yaa komen dibawah👇, biar aku bisa tau kelebihan dan kekurangan cerita aku ini ^o^.
Yuk
VOTE AND KOMEN👍😚
FOLLOW AKU JUGA DONG YA, MUACH MUACH 😍😚❤
Thanks❤💋
Saranghaeyo 🙏😍
Novelchrist:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lethasya
Novela Juvenil"Cih, emang yang namanya cewek mah murahan semua, Sampah!" ucap Davi dengan nada meninggi. "Maksud lo apa?" balas Lethasya dengan nada lemah dan tatapan yang kosong, sedang mencerna ucapan Davi tadi. "Lo, cewek MU-RA-HAN" perjelas Davi dengan santa...