11. Canda tawa

78 9 0
                                    

Akhirnya mereka kembali makan dengan posisi yang masih sama seperti tadi. Icha disamping Laurent, Asya didepan Davi, Jason disamping Davi. You now what i mean? :)

"Lu nggak mesen Dav?" tanya Jason pada Davi.

"Nggak, mager"

"Gue pesenin, mau?"

"Nggak usah"

"Yakiinn?" tanya Jason sembari menaikkan kedua alis matanya.

"Gue serius son" ucap Davi dingin.

"Yaudah, yok nikah" canda Jason yang sudah berdiri dengan segera menarik tangan Davi disamping nya.

"Efek jomblo akut yah gini nih, son son" ujar Laurent menengahi seraya mengeleng gelengkan kepalanya ketika melihat tingkah gila teman teman nya itu, dan Icha yang melihat nya hanya tertawa geli, sedangkan Asya? Ia hanya acuh seolah tidak terjadi apa apa dan asik memakan seblak nya itu.

"Eeh, enak aja! Gue nggak jomblo yah!" ujar Jason yang sudah kembali ke tempat duduk nya dan sudah melepas tangan Davi.

"Yah kalo nggak jomblo, trus namanya apa dong?" tanya Laurent seraya menaikkan kedua alis matanya.

"Mm.. Yaa.. yaa lagi nggak mau pacaran aja" jawab nya enteng.

"Lagi nggak mau pacaran apa emang nggak ada yang mau kali sama lu"

"Eh sialan"

"Heh, Omongan!" tegur Laurent.

"Halah bangke"

"Astaga, son son" ucap Laurent seraya berdecak decak dan menggeleng gelengkan kepalanya.

"Depan cewek lo aja, sok kalem" Jason, dengan nada sarkastik.

"Yee, gue dari lahir juga udah kalem, emang elo" sindir Laurent

"Jangan mau percaya Cha, dia sering ngomong kasar sebenarnya mah" ujar Jason guna menghasut Icha.

"Abaikan Cha, soalnya disini kan angker, jadi banyak SETAN yang ngehasut orang,biasalah mau ngerusak hubungan orang" ucap Laurent seraya menekan kan kata 'setan'.

"Maksud lo gue setan nya? Hah?" marah Jason.

"Lo ngerasa? Kalo lu ngerasa yaudah deh, padahal gue nggak nyebut lo yaa"

"Aduuh, sakit hati dedek bang" ucap Jason seraya memegang dada nya dengan wajah memelas.

Begitulah Jason, bisa dikatakan pelawak dalam pertemanan mereka bertiga, kadang jikalau galak ia akan sangat galak tapi sesaat kemudian jika mood nya kembali berubah, ia akan menjadi alay.

"Yah kumat dah" ujar Laurent lelah dengan tingkah teman gila nya ini.

"Kamu tegaa bang"

"Apa si--" ucap Laurent terpotong.

"Berisik"
"Berisik"

Ya, itu adalah suara Davi dan Asya secara bersamaan. Karena merasa terganggu dengan ulah mereka yang sedari tadi hanya menimbul kan keributan saja.

Laurent dan Jason hanya menelan saliva nya kasar lalu tersenyum kikuk, sedangkan Icha, dia hanya menatap tak percaya Davi dan Asya secara bergantian.

"Hehe, sorry, sorry" ucap Laurent dengan menempel kan kedua telapak tangan nya lalu mengarahkan nya pada Davi dan Asya secara bergantian.

Lalu Laurent berdiri dan mencondong kan tubuh nya ke depan, ke arah Jason.

"Kekuatan batin gitu kali ya?" bisik Laurent pelan sambil menutupi mulutnya dari arah samping, agar tidak dapat terdengar oleh Davi yang ada disamping Jason.

"Ha-ah, jodoh kali ya?" bisik Jason yang juga melakukan hal yang seperti dilakukan oleh Laurent.

"Iya kali" jawab Laurent masih dengan posisi nya tadi.

"Gimana ya kalau si Davi sama si Asya pacaran? Mungkin kalau ketemuan sama sama diem terus kali" tanya Jason berbisik bisik.

Sedangkan Davi hanya menatap kedua teman nya ini dengan kening berkerut namun ia tidak terlalu memusingkan nya, sama seperti Asya yang masih sibuk memakan seblak nya.

Laurent terkekeh geli namun pelan "Iya ya? Kan sama sama nggak suka berisik" kata Laurent dengan sisa tawanya itu. Jason pun ikut terkekeh geli.

"Lo berdua kenapa?" tanya Davi dengan nada dingin.

"Hah? Nggak kok, kita gapapa, hehe" ucap Laurent lalu menyelesaikan bisik bisikan nya dengan Jason dan kembali duduk lagi.

"APAA? OH MY GOD, L EMPAT, NGAPAIN LO DUDUK DI MEJA COGAN GUE? DIDEPAN DAVI LAGI?" semua orang yang ada dimeja itu pun mendongak melihat siapa yang datang datang langsung berteriak kecuali Asya, ia memakai headset di telinga sambil memain kan instagram nya.

"L empat apaan vin?" tanya Jason seraya menunjukkan cengiran nya.

Ya, orang yang datang ke meja mereka adalah Ervina Shafira Mutia yang kerap dipanggil Vina dengan 2 teman nya itu. Ervina sangat terobesesi dengan hal yang berbau cogan, termasuk Davi. (masih inget Ervina kan? Itu loh yang bisik bisikin Asya waktu dia pertama kali masuk kelas, kalo lupa coba baca lagi di part 7)

"Lo lagi, lo lagi" ketus Vina dengan suara meninggi. Lalu ia kembali menatap Asya yang mengacuhkan nya, masalah nya saat ini dengan Asya.

"Woy! Lo nggak denger? Budek?" ketusnya. Lalu menyabut headset yang menempel ditelinga gadis itu sehingga ia mendongak menatap orang yang mengganggu nya.

"Siapa ya?" tanya Asya heran.

****

Holllllaaaa 🎉🎊

Ada typo? Maaf yaa😊 (Koreksi dong kalau sempat👌)

Nggak tau kenapa nulis chapter ini tuh rasanya males, nggak mood gitu rasanya.

Eeh jadinya cuman dapet nulis segini doang, maaf yaa😊

Kalau kalian sendiri, gimana rasanya setelah baca chapter ini?

Jangan lupa👇
Vote dan komen 😊😚

Thanks 😍

Saranghaeyo 💋❤
Novelchrist 🙏

LethasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang