17. Treating

61 4 8
                                    

"Yaudah, kalau gitu saya tinggal dulu ya bu, nanti Ibu anterin aja ke meja yang itu tuh" ujar Davi datar sembari menunjuk meja yang ditempati oleh Asya.

"Oh siap mas" balas Ibu itu. Lalu Davi segera bergegas ke tempat jualan bubur ayam. Ya, dia ingin membeli bubur untuk Asya, Woww.

"Bu, bubur ayamnya satu" pinta Davi tanpa berekspresi tentunya.

"Mau yang harga berapa mas?"

"Emang ada harga berapa aja?"

"Ada yang tiga ribu, lima ribu, delapan ribu, sepul--"

"Yang paling mahal" potong Davi cepat.

"Oh, oke mas, ditunggu ya" ujar Ibu tersebut dan langsung membuat pesanan pria tersebut.

Sembari menunggu, sesekali Davi menoleh kearah meja yang ditempati Asya, ia melihat Asya yang sedari tadi masih saja tertidur, tak bergeming.

"Ini mas" panggil Ibu tadi.

"Berapa?"

"Dua belas ribu mas"

Lalu Davi mengeluarkan uang sebesar lima belas ribu rupiah.

"Nih bu ambil aja kembalian nya, makasih"

"Sama sam--"Ibu itu hanya geleng geleng kepala melihat cowok itu pergi begitu saja.

****

'Kayaknya tuh cewek tidurnya nyenyak banget' batin Davi

"Noh, makan!" perintah Davi dan Lethasya masih saja tertidur, tidak bergerak sedikitpun. Bagaimana jikalau tidak ada dirinya? Mungkin ia akan terus tertidur pulas disini sampai pulang sekolah nanti.

Lalu perlahan tapi pasti, Davi menyentuh lengan Asya dan menggoyangkan nya sehingga berhasil membuat Asya terbangun .

"Nghh, lo udah selesai mesenn......Davi?"

"Tuh makan" ujar Davi sembari menunjuk mangkuk bubur itu dengan dagunya dan langsung duduk dihadapan Asya.

Lethasya hanya menatap makanan itu dan Davi secara bergantian, tak berniat ingin menerimanya dulu. Ia juga tidak menyangka, disaat dirinya sedang lapar laparnya, ternyata ada Davi yang menolongnya. Tapi kenapa harus Davi? Melihat Lethasya yang hanya diam saja membuat orang yang dihadapan nya ini berdecak kesal.

"Ngapain malah diem? Makan!" perintah Davi, namun tetap saja tidak ada jawaban dari Asya yang hanya menatapnya penuh kebingungan.

"Oh, lo nggak mau makan? Yaudah sini buat gue aja" dengan sangat amat terpaksa sekali, Davi mengambil mangkuk bubur yang kenyal itu penuh semangat, seolah tak takut dengan phobia nya itu. Dirinya sangat tidak menyukai bubur, karena menurutnya bubur hanyalah makanan yang kenyal kenyal seperti ingus, iwh. (aduh gw sendiri yg ngetiknya aja geli ey, ewh enek cuy)

Davi memasukkan satu sendok berisi bubur kental itu kemulut nya dengan ala ala slow motion, tapi ketika ingin mendekati mulutnya yang sudah ternganga, ia langsung saja menjauhkan sendok tersebut dan menatapnya jijik.

"Ck! Cepet kek makan! Susah banget sih tinggal makan doang!" bentak Davi tak sadar dirinya tengah membentak dengan nada tinggi.

"Lo ngomong ke gue?" tanya Asya sembari menunjuk dirinya dengan tangan telunjuk nya. Davi menghela nafasnya gusar, ternyata ia baru sadar bahwa ia sedang berurusan dengan gadis gila, ia menghela nafasnya lagi, berusaha untuk sabar dan tidak membentak gadis didepannya ini.

"Iya, sekarang makan ya" ujar Davi dengan suara dilembut selembut mungkin, seperti kain sutra. Idi asek

"Gue punya nama" balas Asya cuek sembari mengalihkan tatapannya kearah lain dan melipat tangannya didepan dada.

Sungguh, Davi sangat geram saat ini, ingin rasanya ia mencium gadis didepannya ini habis habisan (jehh rakus lo!) jika saja ia masih sadar diri.

"Lethasya, makan!" pinta Davi melembut.

"Oke" balas Lethasya dan mengambil mangkuk tersebut lalu segera memakan bubur yang ekstra komplit plit plit.

"Tunggu" baru saja ia memakannya dua sendok, tetapi berani ingin bertanya lagi? Sebenarnya apa maunya gadis ini sekarang? Beh, timpuk baru tau rasa!.

"Nih bubur enak banget, beli dimana" tanya Asya dengan wajah riang kembali, tidak secuek tadi. Tapi tetap saja membuat Davi kesal, terlihat dari rahangnya yang mengeras dan tangannya yang mengepal.

"Lo nggak perlu banyak tanya! Makan tinggal makan!" bentak Davi lagi.

"Oke" balas Asya seperti tak berdosa dan kembali makan buburnya dengan senang hati. Davi hanya menghela nafasnya, tak lama semangkuk bakso yang tadi ia pesan datang ke mejanya.

"Ini mas" panggil Ibu itu.

"Bu, tadi ibu panggil dia apa?" tanya Asya yang tadi langsung saja mendongak.

"Mas, emang kenapa? Salah ya?"

"Yah salah lah bu.. " ujar Asya yang membuat senyuman kecil terukir di bibir Davi, ternyata ia masih dibela muda oleh Asya. "Harusnya yang bener tuh bapak, bukan mas" sambung Asya yang membuat seketika senyuman kecil itu kembali memudar, diganti dengan wajah datar. Sedangkan Asya? Ia dengan tampang tidak berdosa nya langsung saja memakan kembali buburnya itu, Davi mendengus kesal dan langsung memakan bakso miliknya.

"Hmm...enakkk, cobain deh, enak parah" lalu ia mengambil satu sendok bubur dan mengarahkan nya pada Davi membuat pria itu mendongak dan menggeleng.

"Ish, cobain dulu! Nanti gue juga cobain bakso lo deh"

"Gue nggak mau"

Lethasya hanya bisa menghela nafasnya pasrah dengan wajah cemberut. "Kenapa nggak mau?" tanyanya.

"Gue nggak suka" jawab Davi singkat.

Lethasya mendengus kesal "Aneh, trus lo kalo sakit makan bubur apa? Bubur onta?" ujarnya yang sedikit merajuk.

"Nggak"

"Trus lo nggak pernah makan bubur gitu? Nggak suka bubur sama sekali?"

"Pernah"

"Bubur apa?"

"Gue lebih suka bubur bayi kaya di supermarket gitu, daripada bubur ayam kaya begini. Gelii!" Lethasya membulatkan matanya sambil terkekeh kecil, bagaimana bisa seorang Davi ternyata sangat menyukai bubur bayi?

"Oh gitu ya, makanya jangan sok sok an mau ngancam ngancam gue!"

"Ngancam?" beo Davi tak mengerti.

"Iyalah, tadi lo pura pura mau makan buburnya tau taunya gak berani juga kan lo, hahahay ngakak sih"

Sungguh bagi Davi itu tidak ada lucu lucunya sama sekali, tapi mungkin memang gadis dihadapannya saja yang terlalu girang. Jikalau dari sekarang ia sudah sering girang, bagaimana kedepannya? Ia mungkin bisa menjadi tante girang?

*****

HOLLLLLLAAAAAA 🎉🎊

INI BUAT KAMU YANG UDAH SERING KOMEN, MAKASIH YA 😍😚

MAKIN BANYAK KOMEN, AKUNYA JUGA MAKIN SEMANGAT. MAKANYA KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA BILA PERLU SPAM SEKALIAN, AWOWOKWKK 😂 *ngode bat

TAMBAH ABSURD? SABAR YA, MAKIN KEDEPANNYA MAKIN SERU LAGI KOK CERITANYA, INI LAGI PROSES AJA WAKAKKAK. INGAT! BUNGA BUTUH PROSES UNTUK BERKEMBANG MEKAR!

AKU UDAH LAMA LOH NYARI NYARI CAST BUAT YANG COCOK JADI MEREKA, TAPI BAKAL AKU TARUH DI PART BERIKUTNYA YA, ITUPUN KALO LAGI ADA KUOTA 😂 (gw kan boke) (skarang kan libur sekolah, jadi uang jajan jg kg ada, jadinya missqueen, kg pnya duit buat beli kuota, huhu sedih 😢😭


THANKS 😍

Saranghaeyo ❤💋
Novelchrist 🙏

LethasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang