🌙ᴘᴀʀᴛ 4🌙

69 11 0
                                    

🎼For a momment, I was feeling I had you,
🎼Didn't wanna leave, I had to,
🎼It's a quarter after three,
🎼Saying everything we mean.

"Kamu ngga bosen apa? Ini lagu dari jam setengah satu di puter terus sampe sekarang jam udah kaya judunya, 3:15." tanya Hasan pada makhluk astral yang sedang membaca lirik lagu Bazzi dengan suara bedugnya.

"Nngggaaaa dododoododoongss," jawab nisa sambil meniru suara lolongan singa.

"Hmm, ganti dong ah." komplain Hasan yang langsung berjalan menghampiri speaker miliknya dan mengganti lagu 3:15 menjadi lagu Beautiful.

"Hey! Beautiful beautiful beautiful beautiful angel," Hasan pun ikut bernyanyi mengikuti Bazzi sambil berdansa menunjuk nunjuk ke arah Nisa.

Oke, blushing lagi pemirsah.

"Love your imperfections every angle, tomorrow come and goes before you know,"

"So I just had to let you know,"

Masih sambil berdansa, Hasan mengulurkan sebelah tangannya pada Nisa sebagai ajakan untuk ikut berdansa bersamanya. Dan tentu Nisa menerima ajakannya dan ikut berdansa bersama Hasan.

Lagu terus berjalan, hingga Nisa mulai menyanyikan lirik yang dinyanyikan Camila Cabello.

"Oh my god, where did the time go,"

"I wished the hours would go slow, how is it 6 am, your touch is heaven-sent,"

"Beautiful beautiful sight right now, beautiful beautiful life right now,"

"Got the angel singing uh ah right now like,"

"This is why we've got to touch, sometimes words are not enough,"

Nisa dan Hasan terus berdansa mengikuti alunan lagu dan lirik yang Nisa nyanyikan. Gerakan yang mereka lakukan semakin tak terkendali. Tubuh Nisa berputar dengan tangan yang terus digenggam Hasan dengan lembut.

Tubuhnya berputar seperti seorang balerina yang sudah mahir berdansa dengan lawan mainnya. Nisa berputar seperti gasing dan berakhir dengan tangan yang bergantung di leher Hasan.

Wajah mereka begitu dekat. Nafas keduanya dapat dirasakan mereka. Hembusan nafas mereka cepat dan tak beraturan akibat terlalu lincah saat berdansa. Terpancar senyum indah di wajah Hasan. Begitu pun dengan Nisa.

"Selesai, lagunya.. Se.. Lesai, Hasan." kata Nisa masih dengan nafas yang terengah engah.

"Yash!! We did it, Nisa. We did it!!" jawab Hasan dengan senangnya.

"Kayaknya, kalo aku perhatiin dari pas kamu nyanyi tadi, suara kamu lumayan juga. Kamu bisa nyanyi?" tanya Nisa antusias.

"Kepo, ah." balas Hasan dengan senyum jahilnya dan melepaskan tangannya yang mendekap pinggang Nisa yang ramping.

"Heii, mau kemana? Main kabur aja kau, bambank. Heii, jawab dulu pertanyaan aku, Hasaaan!!" Nisa pun mengejar Hasan yang keluar dari kamarnya dan berjalan dengan santainya ke halaman belakang.

"Udah, ikut aja." sahut Hasan tanpa berhenti berjalan menyusuri lorong di belakang dapurnya.

"Ihh, kemana sih."

"Satu pertanyaan aja belom di jawab, udah main nanya aja. Dasar cewek!" cibir Hasan.

Setelah melewati lorong dapur, Hasan berjalan terus ke arah taman belakang dan menaiki tangga kecil yang mengantarnya ke atap rumahnya. Nisa yang melihatnya hanya mematung dengan mulut yang dibiarkan menganga.

The BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang