Hi!
Biasakan vote sebelum membaca, terimakasih dan harap maklum jika cerita, cara penulisan dll ada yg aneh, karena ini ff pertama.
.
.
.
.
.
.
.
.Pagi hari ini, cuacanya indah, langit bersih tidak ada apa pun yang menghalangi, matahari bersinar, sangat terik.
namun tidak menimbulkan panas yang berlebihan, rasanya hangat dan nyaman. Dan aku berencana berkeliling di sekitar rumah baruku.
namaku Ryu hana, gadis yang baru ber umur 20 tahun aku sudah harus jauh dari keluargaku yang berada di indonesia, untuk melanjutkan kuliah di universitas yang terkenal di seoul korea selatan.
Hari ini aku sudah siap untuk berjalan jalan.
aku memakai t-shirt berwarna putih berlengan pendek, bertuliskan love myself yang ku masukan ke dalam celana, memakai celana jeans berwarna wavy blue, dan memakai sepatu sneaker berwarna putih kesukaanku. Dan memakai tas gendong berwarna hitam bermerek, dan sedikit mempoleskan make up kepada wajahku.
Tidak lupa hana menguncir rambut menjadi ikat kuda, rambut hitam tebalnya membuat hana menjadi sangat cantik, kulit putihnya yang jernih indah dan seputih susu.
Setelah merasa cukup dengan penampilannya hana segera menuju ke luar rumah, hana tidak lupa mengunci pintu rumahnya.
Ia berjalan santai di sekeliling perumahannya, banyak yang bisa dia lihat, seperti taman bermain, air mancur yang berada di pusat perumahan, pusat perbelanjaan sederhana, sekolah, bahkan di sini terdapat mall, dan masih banyak fasilitas umum lainnya.
Saat sedang berjalan di sekitar taman ryu hana, melihat beberapa bebek sedang berenang di sungai.
salah satu dari bebek bebek itu adalah ibunya, dan yang lain adalah anaknya, mereka semua tampak menggemaskan, rasanya hana ingin mengambil salah satu anak bebek tersebut, karena saking gemasnya.
Hana sangat sibuk memperhatikan sekitar sungai, melihat bebek bebek, dan ikan.
sampai ia nyaris, saja terjatuh ke sungai. Seketika ia menutup matanya rapat rapat, pasrah tak bergeming sedikit pun. Tetapi seperti ada sesuatu yang menopang tubuhnya untuk tidak jatuh ke sungai.
hana merasakan jantungnya berdetak begitu hebat, seakan badan dan jantungnya bersyukur karena tidak terjatuh.
Ia melihat apa yang menahan dirinya, hana mulai membuka matanya, berkedip berkali kali karena sinar matahari yang menerpa matanya, silau... itu yang ada di pikirannya.
Hana mulai bisa membuka matanya, dilihatnya laki laki berwajah tampan sempurna sedang menatapnya, sambil tersenyum manis kepadanya,
jantung hana berdetak cepat, pipinya terasa panas, ia tak mau membuat keadaan menjadi canggung dan salah. Lantas hana mencoba berdiri dan sedikit melangkah mundur.
Mukanya sempurna, alisnya yang bagus, mata indahnya sipit saat tersenyum, hidung mancung, bibir tebal yang seksi miliknya, membuatku oleng.
Laki laki tersebut memperhatikan hana dan tersenyum.
"apakah kamu tidak apa apa?" Tanyanya sambil maju mendekati hana.
" hmm sepertinya... aku tidak apa apa" jawab hana canggung sambil mundur dua langkah dari pria itu, ia mengangguk paham. Sambil tersenyum lembut.
" aku jimin, park jimin siapa namamu?" Ia memberikan tangannya untuk bersalaman, mempekenalkan diri.Park jimin? Kenapa aku familiar dengan namannya ya?
" aku ryu hana" ucapku sambil tersenyum ramah.
" ahh ryu hana? Senang bertemu dengan mu" jimin tersenyum manis, mata indahnya menyipit saat sedang tersenyum, pipiku memanas, aku yakin aku sedang ngeblushing , aku membalasnya dengan senyum canggung tapi berusaha tersenyum dengan setulus mungkin.
" apa kau orang baru?" Tanyanya sambil melihat, mencoba mengingat ingat ku, kali saja aku pernah bertemu dengan nya, mungkin saja itu yang sedang jimin pikirkan sekarang.Sebelum aku menjawab pertanyaan yang jimin tanyakan dia sudah lebih dahulu menjawabnya sendiri
" tentu saja aku belum pernah bertemu dengan mu, haha " aku terdiam, sepertinya dia akan mengatakan sesuatu lagi.
" aku tidak pernah salah dengan ingatanku" ucapnya sambil tersenyum, senyum smirknya yang mematikan saat pertama kali bertemu dengannya."Dan sepertinnya kamu tidak kenal dengan ku, ya kan?" Tannyanya sambil menaikan sebelah alis.
" a-ahah begitu ya, aku memang orang baru, baru saja pindah kemarin""Emang kamu siapa?, tapi rasannya aku familiar dengan nama mu???" Aku melihat, dan menatap jimin sambil menyelidiki.
" wahh orang baru, sekali lagi senang bertemu dengan mu" ucapnya sopan sambil menunduk, aku membalas menunduk juga." kau sungguh tidak mengenal ku?" Tannya jimin menyelidik. Dibalas dengan anggukan ragu ku.
" ahh sudah lupakan saja, karena kamu orang baru... emm aku akan menemani mu berjalan jalan di sekitar perumahan ini ya" aku sebenarnya ingin menolak, tetapi dia sudah seenaknya memegang tangan ku dan membawa ku jalan jalan.
Aku sedikit mencoba melepaskan diriku, tapi cukup sulit untuk melepaskan tangan ku dari jimin. Apa jangan jangan dia ingin...
Hampir saja aku berteriak, tetapi jimin sudah melonggarkan pegangan tangannya, sehingga aku bisa melepaskannya dengan mudah.
" maaf hana, aku bersumpah engga sengaja, mianhe" ucap jimin, aku tidak tahu mau menjawab apa, aku hanya sebisa mungkin mencoba memaafkan jimin.
" gwenchanha... " ucapku lirih, aku cukup takut karena apa yang di perbuatnya.Sejujurnya aku tidak pernah di pegang laki laki sebelumnya, jadi aku merasa tidak nyaman saat tanganku di pegang jimin pertama kalinya.
" hana-ssi "
" y-ya? " jawab ku gugup sedikit takut dengan jimin." mau main kerumah ku tidak?" Tanyanya sambil tersenyum.
Seketika itu aku membeku di tempat.
~Bersambung~
Mau jiminnnnnnn aku mauu, ajak aku aja aku jamin aku g nolak kookk
🌝🌚🌝🌚Idihh najis apa apan sih aku tuhhh... inget jimin ada yg punya, nanti istrinya baca ni wetpet kan bahayaㅋㅋㅋ
Tp aku pengen dipegang jimin gppkan ya kan... 🌚🌝 dipegang mah gpp kali
Hana kamu tuh harusnya mau dong dipegang jimin, siapasih yg gak mau sama jimin, ya gak🌚
Aku yakin yg baca pertama kali sel sama ndy ya ga🌚🌝
.
.
.
.Bye bye see you gais ♡♡♡
Salam dari istri kim taehyung bay bayyyyyyy
© vkannn2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny | BTS
Fanfiction( WORK IN PROGRES )(very slow update) Jika mencintai seseorang bisa membuat mu terbunuh, apakah kamu masih akan mencintai seseorang itu? - S Inilah yang di rasakan oleh ketujuh saudara ini, mereka semua mencintai satu orang yang sama. Tetapi itu...