"Kau harus memilih sekarang, jika tidak..." laki laki itu memotong perkataannya dan merogoh sesuatu dari dalam kantongnya.
Pistol!!! Dia mengeluarkan sebuah pistol!!!?
Ryu hani perlahan berjalan mundur berusaha menjauh dari pria itu.
Pria tersebut melangkah maju dengan senyum kejamnya, berusaha mendekati hani.
"Jangan pergi dulu hani, mengapa menghindar"
.
.
.
.
.
.
."JIMIN!!!, " teriak ku saat bangun tidur, hana terbangun dengan keadaan duduk.
Hana mengelus dadanya, mengatur nafasnya, keringat dingin membanjiri tubuhnya.
Hana berjalan menuju jendela dan membuka gorden pelan.Melihat keluar jendela, masih deg degan dengan mimpi buruk tadi. terlalu jelas untuk menjadi sebuah mimpi.
Menutup mata pelan, bernafas dengan teratur, berusaha menenangkan diri.
♡♡♡Hari ini hana akan berangkat ke universitas mengendarai mobilnya, dia terlalu trauma dengan kejadian kemarin di bus.
Hana mengendara dengan serius dan juga berhati hati, mematuhi setiap rambu lalu litas, tidak melanggar sedikit pun.
Saat di perjalanan pandangan hana teralihkan pandangannya kepada seseorang.
Dia terlihat kebingungan, menengok nengok, melihat lihat, dan sesekali memberhentikan orang yang sedang lewat.
Hana yang merasa penasaran menghentikan mobilnya tepat di depan orang itu.
Hana membuka kaca jendela mobilnya pelan.
Orang itu memperhatikan hana, dan terkejut.
Hana tak kalah terkejut saat melihat orang itu.
JIN OPPA!!?
Hana tersenyum melihat Jin oppa, jin tersenyum dalam maskernnya.
Aku turun dan mendekat ke arah jin oppa.
"Oppa ngapain ada di sini? Kenapa tidak naik mobil saja??" Tanya hana khawatir, jin menurunkan maskernya sedikit.
"Aku harus berolah raga, tidak apa apa hana" jin tersenyum manis. Aku mengangguk paham.Aku melihat ke arah sepeda milik jin, yaampun rantainya putus, aku tertawa melihatnya. Jin hanya tersenyum, dan menggaruk belakang kepalannya yang tidak gatal.
"Emm sepertinya rantai sepedamu putus ya, oppa bisa menumpang dengan ku"
" tapi tapi.."
" tenang oppa sepeda mu bisa masuk kedalam mobil ku kok" aku mengangguk menyakinkan jin oppa, jin hanya membalas dengan tersenyum.
"Eohh... tapi bukannya kamu menuju ke kuliahan mu kan??" Aku mengangguk pelan
" lalu aku.. maksudku sepedaku bagaimana?" Aku tersenyum pasti jin oppa akan bertanya seperti ini.
" kau bisa pulang membawa mobilku dan sepedah mu"
" kau?, pulang naik apa??"
" aku bisa pulang naik bus"
Jin mengangguk paham sambil tersenyum.Jin meletakan sepedanya di bagasi mobil hana, dan duduk disamping hana.
Hana segera tancap gas menuju ke kuliahannya.
♡♡♡
Saat sampai hana menunduk sopan kepada jin, di balas senyumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny | BTS
Fanfiction( WORK IN PROGRES )(very slow update) Jika mencintai seseorang bisa membuat mu terbunuh, apakah kamu masih akan mencintai seseorang itu? - S Inilah yang di rasakan oleh ketujuh saudara ini, mereka semua mencintai satu orang yang sama. Tetapi itu...