"Hana-yaaaa!!" Seorang perempuan dengan bersemangat menyebut namanya, berlari dan membuka tangannya, hana tersenyum lebar dan berlari menuju wanita itu.
"Hyuraaa-yaaaaa" mereka berpelukan, dan tersenyum.
"Ya, bagaimana kau bisa di sini, di rumah jin?" Hyura merubahkan ekspresi wajahnya menjadi tegang, hyura menarik lengan hana menuju sisi pojok tembok.
"Hei hei... kenapa?!" Hana juga ikut tegang, hyura menengok ke kanan dan ke kiri, mengecek apa ada orang yang akan mendengar mereka, ia menelan ludahnya samar. Dan menatap kedua mata hana.
"Entahlah, tadi aku sedang berada di supermarket, dan tiba tiba seseorang membawaku paksa" hana menganga tidak percaya, bagaimana bisa, apa maksudnya, hyura di bawa paksa?, diculik?. Hyura hanya mengangguk angguk samar, menandakan apa yang dia bicarakan benar adanya.
"Lalu, kau!, kau bagaimana bisa di sini hana!?, apa kau di culik juga!???" Hyura bertanya sambil menggoyang goyangkan tubuhnya, hana tertawa kecil melihat kekhawatiran sahabatnya, tidak mungkin kan dirinya di culik, jelas jelas hana sedang menginap di rumah jin.
"Ya!, kau bodoh" hana menepis tangan hyura, hyura menganga kecil, apa yang di lakukan sahabatnya ini.
"Aku tidak di culik, kau juga tidak di culik, tenang saja..." hana membalikan tubuhnya, dan meletakan tangannya di pinggang, berputar di tempat, melihat sekeliling.
"Aku sedang menginap" hana mengangkat tangannya setinggi bahu, hyura hanya melongo melihat kelakuan sahabatnya yang aneh.
"Apa katamu, menginap!?"
"Iya"
"Disini?!"
"Iyaa..."
Hyura berjalan mengelilingi rumah jin, hanya melihat sekilas, rumah ini mewah dan sangat besar, tetap saja hyura tidak mudah percaya, hana menginap di sini?, kaya sekali anak itu.
" lalu, mengapa aku dibawa paksa?!" Hana menekuk dahinya, benar juga siapa yang berani membawa sahabatnya dengan paksa, awas saja.
" Tunggu tunggu, apa kau mengingat siapa yang membawa mu, maksudku, wajahnya, pakaiannya, suaranya, namanya?" Hana memberikan setumpuk pertanyaan bertubi tubi kepada hyura. Hyura melongo kecil, tentu saja dia tidak mengingatnya.
" Aku tidak ingat, kejadian itu terlalu cepat, aku pingsan dan tiba tiba ada di kursi depan rumah" hyura menunjuk sebuah kursi panjang berwarna putih, terlihat cukup nyamana. Bagaimana hyura bisa masuk kedalam rumah dengan penjagaan super ketat ini. Dan pasti pelakunya memiliki akses masuk ke rumah ini.
" Baiklah kalau begitu, mari kita lakukan introgasi mendadak di rumah ini" hana meregangkan tangannya, menggerakkan kepalanya sampai berbunyi. Dan tersenyum sadis.
"Eh..."
♡♡♡
"Beritahu aku!, siapa yang membawa hyura dengan paksa kemari!!" Hana berteriak kencang sambil memukul tembok rumah, para oppa sudah berkumpul, para pembantu dan satpam ikut berkumpul bersama, mereka terlihat ketakutan wajah mereka menegang, menunduk tidak ada yang berani menatap wajahnya, menatap wajahnya saja tidak berani apa lagi melihat matanya yang sudah berapi api.
"Ya! Cepat katakan!" Hana berteriak lagi membuat seisi ruangan luas ini bergema dengan suaranya.
"Ha..hana sudahlah tidak apa..apa" hyura berusaha menenangkan hana.
" shtt... sht.. kau diam saja" hana menutup mulut hyura tak membiarkan hyura mengganggu dirinya mengintrogasi para makhluk dirumah ini.
Hana menatap mereka satu persatu, berusaha mencari sang pelaku. Aha, ada seseorang yang paling ketakutan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny | BTS
Fiksi Penggemar( WORK IN PROGRES )(very slow update) Jika mencintai seseorang bisa membuat mu terbunuh, apakah kamu masih akan mencintai seseorang itu? - S Inilah yang di rasakan oleh ketujuh saudara ini, mereka semua mencintai satu orang yang sama. Tetapi itu...