21. who is that? [누구세요?]

9 7 0
                                    

" hahhh..... hahhhhh" wanita itu terbangun dari tidur panjangnya, kepalanya merasakan pusing yang amat sangat, keringat dingin tidak berhenti keluar dari tubuhnya.

"A-aku, dimana?...aww" wanita itu memegangi kepalanya yang berdenyut, sakit sekali.

Dimana ini?

Kenapa aku ada di sini?

Aku siapa?












Oh iya, aku hana.














" hana!, are you okay?!"

Siapa ya?

Oh iya

Jimin

" hemm...i'm okay" jimin mendekati hana yang terduduk lesu, keadaanya kacau saat ini, masih dengan posisi memegang kepalanya.

" jin hyung bilang kau mengamuk tadi malam?"

Ngamuk?

Entahlah

Ia tidak ingat


Hana hanya menggeleng sambil mengerutkan keningnya, hana tidak ingat apa yang terjadi tadi malam.

Tunggu!

Tadi malam!?

Jin!


Hana segera turun dari kasurnya, berlari keluar kamar meninggalkan jimin di sana, menuruni tangga, berlari menuju kamar jin.

Hana ingat, tadi malam hana hilang kendali, dan ingin membunuh orang, iya, menggunakan golok taehyung. Iya!.

" JIN OPPAAAA! " tidak tanggung tanggung hana mendobrak pintu kamar jin, hana takut, takut dirinya melukai jin. Karena tadi malam itu bukan dirinya, bukan.

" oppaaa... maaf.... maaf, tadi malam.... maafff" hana memeluk tubuh jin yang masih tertidur nyenyak di kasur empuknya, jin tidak terusik sama sekali saat hana mendobrak pintu kamarnya, padahal hana yakin tadi pintunya benyok sedikit.

" oppa..."

" hmm..."

Eh suara cewek

Saha eta!?

Jin langsung berbalik dengan terkejut, dilihatnya hana yang sedang tiduran di sampingnya, sambil menatap dirinya dengan mata yang berbinar binar, menampung air mata yang siap keluar.

" ha...hana" jin mengelus dadanya, sumpah jin jantungan gara gara hana tiba tiba meluk. Tidak ijin pula.

" hemm... oppa.. mianhae" jin kembali tiduran dan memeluk hana, menenangkan hana yang sekarang sedang menangis di pelukanya.

" shtt... sudah sudah, itu bukan salah hana, itu salah oppa" hana mendongak sambil mempout mulutnya.

" bagaimana bisa salah oppa, jelas jelas hana yang salah!" Jin memeluk hana semakin erat, hana kembali menangis.

" shhttt... shttt... jangan nangis lagi dong worldwide beautynya oppa" tangisan hana berubah menjadi tawa yang menggelitik. Hana masih suka geli kalau di bilang worldwide beauty sama jin. Rasanya ingin ketawa terus.

" nah, ketawa aja biar makin cantik" jin menjajarkan wajahnya dengan wajah hana, mereka sekarang saling menatap. Jin tersenyum, hana membalasnya, semakin lebar, hana ikuti, lebar, ikut lagi. Jin tertawa melihat hana yang mengikutinya seperti itu, lucu. Hana ikut ketawa mukanya merah.

" sudah lebih baik?" Jin bertanya dengan lembut kepada hana.
" iya, sudah makasih oppa!" Hana memeluk jin dengan erat, dan tertawa. jin mengelus rambut hana dengan penuh kasih sayang.

Destiny | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang