Ardian meruntuki kecerobohannya. Berulang kali dia meyakinkan kalau pintunya sudah ia kunci. Tapi faktanya Mba Sarah bisa masuk."Sa gue mohon Lo jangan bilang kesiapan siapa tentang hal ini" pinta Adrian, sambil memohon mohon ke Mba Sarah.
"Kalian abis ngapain? Berusan dikamar pintu dikunci korden di tutup rapat. Untung gue bisa buka tuh pintu"
"Pake apaan sa?"
"Nih" unjuk nya menunjukan jepitan rambut yang sudah bengkok.
"Ya Allah jiwa maling" gumam Ardian yang langsung ditampol Mba Sarah.
"Lo jiwa mesum!!"
"Eh sumpah gue belum ngapain ngapain Arsy !!"
"Apa kamu bilang belum???" Geramku mendengar pernyataan Ardian.
"Ya kan emang belum kan yang? Cuma pelukan doang?"
"Kalian udah berapa lama pacaran? Sumpah ya Ar Lo bohongin publik. Gue udah baper dengan gosip Lo sama Melyandra. Bahkan gue udah ngikutin akun ig fans lu Armel fans clubnya tau ga??"
Aku menunduk. Bahkan Mba Sarah yang teman sekos ku saja mendukung Melyandra dan Ardian.
"Maap maap ya Ar! Sumpah gue ga nyangka!?"
"Please Lo jangan bocor!"
Ardian menjelaskan tantang misinya backstreet denganku pada Mba Sarah. Dan akhirnya Mba Sarah mengangguk setuju.
"Iya gue bakal tutup mulut"
"Okee. Makasih ya Sa. Berarti lain kali gue bisa main ke kosan ya. Alibinya kerja kelompok sama Lo hahaha"
" Dih! Apaan. Gue tanya sejak kapan kalian jadian?"
"Udah ada 6 bulan Mba" jawabku diikuti Ardian yang mengangguk setuju.
"Waahh lama juga ya.. anjirtt Lo Ar ga bilang bilang gue! Padahal kita sering tidur sekamar bareng loh!!" Protes Mba Sarah kepadaku.
"Gimana ya Mba kan. Emang kita ini backstreet. Lagian kan sekarang Mba juga udah tau"
"Ya udah deh. Long last ya!"
"Makasih Mba"
"Makasih sa. Btw boleh pergi ga? Pindah sono ke kamar Lo! Gue mau yang-yangan dulu"
"Anjirtt Lo !! Engga gue tungguin kalian disini. Arsy itu adek kesayangan gue! Awas aja Lo macem macem!?"
"Sebentar sa. Ya Allah gue juga takut dosa kali sa. Lo enak bisa pacaran depan umum gue kan engga. Jadi please kasih gue waktu berdua sama Arsy"
"Iyee iyee" Mba Sarah keluar kamar.
"Sa tutup lagi pintunya!"kesal Adrian.
"Sumpah gue takut dosa!!" Ardian mengangkat dua jarinya tanda damai.
€°
Ardian mengompres luka di tanganku. Fix sudah hampir setengah hari Ardian stay dikamarku.
"Kamu ga mau pulang?"
"Kamu ngusir?"
"Engga. Tapi kan udah lama loh"
"Tangan kamu biru biru nih. Sakit ya?" Aridan masih setia mengompres tanganku yang tadinya sedikit membengkak akibat memar.
"Tonjok aku aja kalau kesel. Gausah nonjok kaca"
"Ga ah. Nanti good looking ya jadi bad looking"
Ardian berhenti mengompres dan beralih menatapku.
"Jangan kaya gitu dong! Aku gasuka kamu bilang kaya gitu! Asal kamu tau kamu itu lebih manis dari Melyandra jangankan Melyandra gula aja kalah manis sama kamu. Melyandra mah menang body doang!" Jelas Ardian.
"Emang kamu gasuka sama cewe yang bodynya kaya gitar spanyol itu?"
"Berapa kali sih aku harus bilang. Kalo akutuh sukanya sama kamu!"
Aku tersenyum melihat raut wajah Ardian yang kesal. Ga mudah juga jadi Ardian yang kerjaannya menyakinkan, pantas dia jadi sponsor ship handal.
"Wooyy udah wooyy!! Hampir Maghrib nih!!" Teriak mba Sarah sambil mengetuk ngetuk jendela.
"Udah sana pulang!"
"Masih kangen"
"Ardian!!"
"Percaya sama aku. Aku cintanya cuma buat kamu!! Aku pamit dulu. Kalo masih sakit, Vn aja. Kan gausah ngetik. Kalo ga nanti malem Vidio call yuk?"
"HM!"
"Ya udah aku pamit pulang ya. Assalamualaikum"
"Walaikumsalam"
:#
Setelahnya Mba Sarah masih kepo dengan hubunganku dan Ardian.
"Ko bisa? Gimana ceritanya? Liat kamu jalan sama Ardian aja gapernah?"
"Mba Kepo deh"
"Sumpah itu cowok kalo dikelas.. juteknya minta ampun... Sama cewe kaya gapunya daya tarik... Melyandra yang terang terangan suka aja dia tolak.. cuma sekarang desas-desus nya Ardian udah ga cuek lagi sama Melyandra. Tapi malah jadiannya sama kamu"
"Emang aku ga pantes banget ya mba sama Ardian?"
"Pantes ko. Kamu cantik sebenernya."
"Ko sebenarnya??"
"Besok kita ke mall. Ubah gaya. Biar ga kalah fashionable sama melyandra.okee??"
Aku tersenyum sambil mengangguk setuju.
$&
Semua mata tertuju padaku. Entah karena penampilan ku yang aneh atau memang menawan(?) Ah ini ulah Mba Sarah. Setelah perbincangan tadi malam pagi pagi sekali dia mengajakku ke mall. Dan diperkuliahan sore ini Mba Sarah memaksaku untuk berdandan ala dirinya..
"Ekhm."
Aku menoleh kebelakang. Ah itu Presma taun sekarang yang dulu ketemu di klinik kampus pas aku sakit kan. Oh astaga akhirnya kita bertemu lagi.
"Ko anak sastra main ke gedung teknik? Ngapain?"ucapnya sambil menyamakan derap langkahnya dengan langkahku.
"Ngumpulin laporan acara fashion show dies natalis kemarin ka"
"Ke ruang BEM?"
Aku mengangguk.
Dia salah satu dari sekian ribu mahasiswa teknik yang berpenampilan rapih. Dengan kemeja yang digulung sedikit dan rambutnya yang terpotong pendek ga gondrong seperti kebanyakan mahasiswa lain."Oh ya udah bareng aja. Lagian laporannya ujungnya minta tanda tangan saya kan?"
Lagi. Aku menjawabnya dengan mengangguk.
"Masih Maba tapi udah aktif ya. Saya salut! Dulu saya gaada apa apanya dibanding kamu sekarang."
Aku tersipu malu. Apa dia lagi muji ya.
"Permisi" ucapku memasuki sekretariat BEM universitas.
"Ayok masuk.." ajak ketua Presma yang ah! Aku lupa namanya.
"Eh sob.. kenalin nih!" Seru Presma pada anak-anak lain yang ada di sekretariat.
"Siapa namamu? Ya ampun aku sampe lupa kita belum kenalan."
"Arsy "
"Rudi"
Seseorang yang dari tadi duduk dipojokan sambil sibuk dengan laptopnya langsung mendongak. Yap Ardian.
"ngapain Lo kesini!?"ketus Adrian padaku.
"Ngumpulin laporan acara kemarin"
"Iyap. Kebetulan tadi ketemu gue di lorong. Ya udah bareng aja."
"Waahh tanda tanda target nih"ledek Bobi dari name tag Pdh nya sih tulisannya Bobi.
"Target apaan sih?" Tanya ka Rudi sambil terlihat salah tingkah.
"Bau bau ibu Presma nih"
"Eh jagain lepi. Gue mau ketoilet" Ardian melewati ku yang masih berdiri tak jauh dari pintu.
"Ayok duduk Arsyi"ajak ka Rudi mempersilahkan ku untuk duduk.
Ket:
Lepi = laptop
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA RAHASIA
Teen Fictionada rasa dibalik hati yang terbenteng kokoh oleh gengsi demi sebuah tahta di sebuah universitas. mana mungkin Ardian bisa menaruh cinta pada Arsy? gadis lugu berparas biasa yang berhasil membuat hatinya bergeter lebih dari biasanya. "hidup saya ad...