2

21 0 0
                                    


Tolong sadarkan rasa ini. Dia tak pantas hadir!  Tegaskan padanya rasa hanya akan sakit pada ujungnya
****

Setelah agak baikan. Acara selanjutnya dimulai. Semua berkumpul di ruangan besar Gor kampus.

Entah kenapa mata ini selalu mencari sosok Ardian.

Beberapa Sambutan sepatah dua patah kata di sampaikan rektor,dekan,perwakilan dosen dan yang terakhir presma yang maju ke atas panggung.

Aku membulatkan mata. Dia orang sok akrab tadi sewaktu di klinik. Baju batik merahnya masih melekat di tubuhnya.

"Asalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh??"

"Walaikumsalam warahmatulahi wabarakatuh " jawab seluruh mahasiswa menggema.

"Hidupp mahasiswa!! Hidupp rakyat indonesiaa" soraknya sambil mengepalkan lengan keatas.

Kata kata nya yang tertata, tegas dan luwes membuatku terpaku. Semua hening ketika dia mulai berbicara.lain ketika rektor,dekan dan perwakilan dosen tadi. Semua mata bisa langsung terhipnotis dengannya.

Aroma parfum khas Lelaki menyeruak. Aku menoleh sedikit kesamping.

'Korlap'

Dengan membaca kain hitam yang melilit di lengannya saja sudah bisa ku duga dia siapa. Aku kembali fokus melihat presma memberikan sambutannya. Walau sulit karna nyatanya Ardian merebut rasa fokusku tadi..

Canggung sekali rasanya.

Semua bertepuk tangan riuh sambil menyuarakan 'hidup mahasiswa' ketika sang presma turun dari panggung.

Aku melirik ke samping, dia menunduk. Bisa ku lihat rasa lelah dimatanya.

"Ar!! "

Kami menoleh bersamaan lagi.

"Arsy?? Dasimu ketinggalan tadi di klinik" mbak shintia membawakan dasi hitam ku.

Kali ini Ardian yang menunduk dan beranjak pergi tanpa sepatah katapun. Kembali ke rutinitasnya mengatur para mahasiswa baru yang semakin siang semakin susah diatur.

" Ar?? Inih??"

Aku tersadar dari pandanganku terhadap Ardian. Dan menerima dasi tersebut.

"Makasih Mba"

"Sama sama. Jatuh cinta sama Ardian?"ledek mbak shintia yang langsung duduk ditempat Ardian duduk sebelumnya.

Aku menggelang cepat.

"Akui saja. Setiap tahun selalu begitu. Bermunculan korban yang terpikat sama Ardian " mbak shintia tersenyum, aku hanya mengangguk bingung.

"Yasudah, aku kembali ke klinik lagi.  Kalau pusingmu kumat, izin keluar saja ya. Aku selalu ada di klinik ko"

.

18:00

Semua diperbolehkan pulang. Setelah seharian berbaris, duduk mendengarkan instruksi,di bentak dan semua itu. Akhirnya kami di perbolehkan pulang.

Setelah sampai tempat kos. Aku mencopot helm ojek online dan melihat tulisan 'Korlap' itu lagi.

Dia terlihat menyimak pembicaraan gadis di depannya. Sepertinya dia mengantar teman satu kosku pulang. Karna Ardian masih setia bertengger di motornya.

"Eh Ar?? "

Aku terbuyar dari lamunan. Ternyata itu mbak Sarah kating satu kosku. Ardian ikut menoleh ke arahku.

"Sinih, aku kenalin ke Korlap ganteng calon presma 2019"

Aku mengahampri mereka.

"Sudah dulu Sa, gue masih ada kumpul nih. Byee " baru saja kaki berhenti melangkah. Ardian langsung berpamitan pergi.

"Eh gue kenalin dulu"

" lain kali aja, Byee" motornya melaju cukup kencang.

"Ada ada aja Ar Ar "

" mbak sarah kenal dia?"tanyaku sambil berjalan beriringan memasuki kos.

"Dia teman satu kelas Mba dek"

Degup jantungku seakan terhenti. Se-sempit ini dunia.

.

"Dia itu orangnya baik, pinter, aktif organisasi. Dan yang kita semua ketahui dan kamu juga pasti menyadari dia itu ganteng" jelas Mba Sarah sambil menopang dagunya dan tersenyum seolah membayangkan betapa tampannya Ardian di matanya.

Entah kenapa penjelasan soal Ardian selalau berputar putar di otakku.

Apa Ardian memang sebaik itu? Apa dia se-sempurna itu?

.

"Ar??" Panggil mbak sarah dari luar kamarku.

"Iya mbak sebentar!"

Baru saja membaringkan badan yang terasa remuk ini.

"Kamu kedepan gih, ada Ardian dia mau minjem kamus mbak" mendorong-dorong tubuhku agar cepat-cepat keluar gerbang kosan yang sudah berisik dengan suara kelakson Ardian.

"Ta-tapi mbak?"

"Cepatan aku kebelit inihhh"mbak sarah meninggalkan aku dengan keterpakuan.

"Ekhem"

Ardian melepas helmnya, menyibakan poni rambutnya yang sudah mulai memanjang.

"Ini kamusnya, maaf mbak Sarahnya--"

"Oke makasih"

Apa itu yang di maksud idaman, memotong pembicaraan tanpa tau sopan santun. Dan pergi begitu saja..

CINTA RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang