propaganda

12 0 0
                                        


Siangnya aku dan Adrian sudah duduk berhadapan di caffe pinggir kota langganan kami.

"Langsung aja ke point yang tadi aku tanyain di wa" ucapku sambil sesekali menyedot es kopi susu.

"Isu itu bener Ar "

"Kenapa Lo ga mencoba sabar sih? Kekerasan walau tujuan Lo baik. Tatap akan terlihat jelek"

"Birokrasi sekarang tuh...."

"Gue gamau tau soal itu! Apapun alasannya harusnya Lo sabar. Gila tahta ya Lo ?"

Brakk

Adrian menggebrak meja. Semua mata menyorot kearah kami. Shit!

"Lo ga tau permasalahan nya Ar! Tau apa Lo soal masalah kampus!! Lo belain Rudi kan??!! Atau jangan jangan Lo baper beneran sama Rudi??"

"Itu cuma drama. Lo sendiri yang nyuruh!!? Kalau kamu tetep mau ada aksi propaganda kita putus Ar " aku berlalu pergi dari caffe.

Ardian sama sekali tidak mengejar ku. Bahkan untuk memanggil pun tidak.. dia masih diam tak bergeming diposisinya.

Apa memang urusan tahta lebih penting dari segalanya...

#$

Seminggu setelah itu. Isu aksi dari kubu Adrian semakin gencar.. bahkan mereka sudah terang terangan tidak menyukai birokrasi BEM-KM sekarang.

"Ar, setelah masalah ini selsai kita bakal go publik!"

"Gausah mimpi kamu! Aku udah bilang kalau masalah ini tetap berlanjut aku lebih baik putus Ar !"

"Kenapa? Kita gausah drama lagi Ar?"

" Apa kata orang orang. Tentang kamu yang memanfaatkan popularitas Melyandra dan aku yang berkhianat pada ka Rudi dan setelah ka Rudi lengser aku beralih ke kamu?! Mikir kesitu gasih kamu Ar ?!"

"Aku masa bodoh dengan hal itu!?"

#$

Ini dia hari yang paling ditunggu. Pentas seni FE.. ya kan Rudi memang anak fakultas ekonomi. Disinilah Adrian dan kawan kawan akan beraksi.

Sialnya aku diundang ka Rudi untuk ikut.. pikirku sekalian liat apakah Adrian bakal bener bener melakukan hal itu atau tidak.

&$

Aku sudah di jemput ka Rudi dari kos. Kami memang janjian untuk berangkat bersama. Apa aku berdosa jika ka Rudi memang benar benar baper kepadaku, ya walau dari kita belum ada acara tembak menembak tapi dikampus semua menganggap kita pacaran(?) Well....

"Kamu tungguin disini ya... Aku kebelakang panggung sebentar"

Aku duduk dikursi terdepan untuk tamu undangan panitia. Apa aku se-spesial itu untuk ka Rudi (?)

.

Acara belum dimulai hanya ada beberapa orang yang sedang cek sound dan menata panggung.

"Pas si Rudi naik buat ngasih sambutan Lo tarik talinya. paham ga? Setelah itu baru kita unjuk rasa sekalian mempermalukan dia!"

Aku mencoba diam dan pura pura tidak mendengar. Orang dari kubu Adrian yang juga bergabung menjadi panitia acara merencanakan sesuatu.

"Ar.. ?? Lama ya? Ini aku bawain minum"

"Eh mas Rudi, udah dateng mas?" Sapa orang yang tadi merencanakan sesuatu itu. Dia melihat kearahku, dengan raut wajah waspada.

"Iya udah dari tadi. Cuma tadi ngecek sound aja dibelakang. Semua udah oke kan?"

"Siappp mas.. semua oke ko"

Aku melihat wajah ka Rudi kasian. Kenapa orang sebaik ini harus mendapat kejahatan seperti ini.

CINTA RAHASIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang