ㅡ kalian percaya, sebuah keajaiban?
sepertinya nayoung dan renjun.. tidak bertemu keajaiban itu✨
Nayoung berlari semakin cepat, kakinya gemetar karena takut, tetapi ia masih tetap berlari sekencang kencangnya, waktunya tinggal 10 menit lagi.
sampai, Nayoung membuka pagar rumahnya secepat mungkin, kemudian menguncinya. Setelah itu segera berlari memasuki rumahnya.
Sebelum memasuki kamar bundanya, ia terdiam sebentar, tidak yakin.
Tak lama, akhirnya ia mengangguk angguk kepada dirinya sendiri, aku harus bisa.
Dibukanya pintu kamar bundanya itu, kemudian ia menutup lagi secara perlahan setelah badannya sudah memasuki kamar bunda yoona sepenuhnya.
“Bu-Bunda?!”
Nayoung sama kagetnya, kagetnya sama persis ketika ia pertama kali menemukan bundanya melakukan hal syirik tersebut.
Ditemukannya bundanya terkapar lemah di sisi ranjang, tersenyum kepadanya.. tersenyum?
“bu-bunda?” Nayoung menahan air matanya melihat darah yang perlahan mengalir dari nadi bundanya, ia perih melihatnya.
“hidup tenang sama Renjun, oke?” bunda Yoona berkata samar, meskipun tidak begitu terdengar karena kondisinya sangat mengenaskan.
“Bu-bunda? Kenapa jadi bunda yang korbanin diri sendiri?! Harusnya kan aku?!” seru Nayoung panik.
Bunda Yoona hanya mengangguk, tak lama matanya tertutup.
dan tubuh bunda yoonaㅡ menghilang begitu saja.
Situasi macam apa ini? Nayoung terdiam berusaha mencerna apa yang baru saja terjadi.
Bunda Yoona.. mengorbankan dirinya sendiri?
Nayoung menggapai ponselnya, mencari kontak seseorang, kemudian meneleponnya.
“R-Renjun..”
✨
Renjun masih terdiam di tempatnya, tangannya bergetar hebat.
Yang membuatnya semakin kaget, perlahan tubuh mamanya yang telah menjadi jasadㅡ menghilang.
“Ma..”
Renjun dibuat kaget oleh dering telepon genggam miliknya.
Nayoung
Renjun perlahan mengerti kenapa mamanya mengorbankan dirinya sendiri.
“Halo, Nayoung? Ayo ke Sungai Han, aku tau kamu mau bilang apa” ujar Renjun setelah mengangkat telepon itu.
✨
“kalo gitu..”
“selamat ulang tahun, Nayoung” Renjun meraih tangan Nayoung, kemudian mengusap usap secara perlahan.
“Semoga tahun ini lebih baik lagi, ya” lanjut Renjun, tanpa melepaskan genggaman tangannya.
tidak, ini bukan flashback.
![](https://img.wattpad.com/cover/174513025-288-k287889.jpg)