Pelatih merobek kaos yang aku gunakan. Aku hanya bisa menangis dan meronta. Aku berteriak sekeras - kerasnya saat pelatih menakup dadaku yang masih tertutup bra hitamku. Aku mendengar suara dobrakkan keras dari pintu. Pelatih menengok ke arah pintu masuk. Aku buru - buru merapatkan bajuku untuk menutupi tubuhku. Aku meringkuk ketakutan. Aku mendengar suara keras di ruangan ini. Aku tidak berani membuka mata. Aku hanya bisa bersyukur karna aku tertolong dan berdoa semoga orang yang menyelamatkanku tidak memiliki niat jahat. Aku merasa ada yang menyentuh tubuhku. Aku berontak ketakutan.
Leo :"ini aku."
Aku membuka mata dan melihat leo berumuran darah. Leo menatapku datar, dia bahkan tidak memelukku untuk menenangkanku. Aku berusaha mengatur nafasku. Leo menunjuk ke arah mayat yang tidak bisa aku lihat dengan jelas karna mayat itu nampak sangat mengenaskan.
Leo :"itu yang akan aku lakukan pada laki - laki yang berani menyentuhmu."
Leo mengangkat tanganku dan memberikanku 2 bola mata. Aku berteriak ketakutan melihat itu. Perlahan penglihatanku memudar dan tiba - tiba semua gelap.
Aku membuka mata dan melihat leo yang menatapku dengan datar. Perlahan aku bangun sambil memegang kepalaku yang terasa sakit. Aku baru menyadari kalau bajuku sudah berganti menjadi piama hitam yang kebesaran. Leo mendekat dan memberikan minum untukku. Aku menolak pemberiannya dengan mengalihkan pandanganku. Aku menatap kamarku yang aneh. Ini bukan kamarku. Aku menatap sekeliling dan benar ini bukan kamarku.
Leo :"ini rumahku."
Aku menatap tidak percaya pada leo. Aku berusaha bangkit dari tempat tidur. Aku terkejut saat menyadari kalau aku hanya memakai atasan piama dan tidak memakai celana. Aku menarik selimut untuk menutupi tubuhku. Leo menghampiriku yang sibuk menutupi diriku. Leo menarik paksa selimut yang menutupiku. Dia mendorongku ke tempat tidur. Dia menaikkiku dan menahan tanganku berada di atas kepalaku. Dia menatapku dengan dingin. Aku mengalihkan pandanganku ke arah lain.
Leo :"TATAP AKU!"
Aku terkejut menatap leo yang membentakku. Aku berusaha menahan air mataku. Aku melihat matanya berubah. Leo membenamkan wajahnya di tengkukku.
Leo :"aku hampir mati."
Aku terkejut mendengar kata - kata leo. Aku membayangkan leo yang hampir tertangkap. Perasaan takut menyelimutiku saat membayangkan apa yang terjadi pada leo. Perlahan air mataku pecah karna rasa takut yang menyelimutiku.
Leo :"aku hampir mati saat mendengar suara teriakkanmu. Aku meninggalkan tugasku karna aku mendengar kamu mengganti bajumu dengan apa yang di minta si pelacur itu. Aku hancur saat melihat apa yang di lakukan manusia busuk itu. Dia menyentuhmu!"
Leo mencium pipiku yang basah karna air mata. Aku tidak menyangka dia benar - benar peduli padaku.
Leo :"jangan membantahku lagi maka semua akan baik - baik saja."
Aku mengangguk cepat untuk menyetujui leo.
Leo :"jawab."
Citra :"iya aku janji."
Leo berkali - kali mencium wajahku.
Citra:"maafkan aku."
Leo menatapku dengan lembut. Kening kami yang saling menempel membuat aku bisa merasakan nafasnya menerpa wajahku. Leo mulai mencium bibirku dengan lembut. Aku membalas ciumannya. Perlahan dia menuruniku dan mencium tengkukku. Aku merintih saat dia menangkup dadaku. Rasa nikmat yang menjalar di tubuhku tidak bisa aku katakan seperti apa.
Baju yang aku gunakan sudah tidak lagi menutupi tubuhku. Aku membiarkan leo memilikiku karna hanya dia yang aku percaya saat ini. Aku semakin mendesah saat leo menarik CDku dengan giginya. Dia menatap kagum pada tubuhku yang sudah naked. Aku berusaha menutupi pipiku yang memerah di bawah tatapannya. Leo meraih pipiku dan membelai pipiku lembut.
Leo :"tatap aku."
Aku menatapnya dengan malu. Lama - kelamaan tangannya turun menuju pahaku. Dengan lembut dia membuka pahaku. Perlahan dia mengecup vaginaku dengan lembut. Tubuhku bergetar merasakan kenikmatan yang di berikan leo padaku. Aku hanya bisa menjambak lembut rambut leo. Mataku sudah berkabut saat sesuatu meledak karna kenikmatan yang aku rasakan. Aku menatap leo yang menjilati bibirnya.
Leo :"manis sekali sayang."
Leo mencium bibirku dengan lembut. Aku bisa merasakan cairan cintaku di bibir leo. Leo melepaskan ciumannya dan membuka seluruh bajunya. Aku terkejut saat melihat juniornya yang besar. Aku mengalihkan pandanganku agar tidak melihatnya. Rasa takut mulai menyelimutiku. Leo meraih tanganku dan mengarahkan tanganku pada juniornya. Ada rasa lembut di kulit juniornya. Perlahan aku mulai terbiasa menyentuh junior leo. Aku semakin penasaran saat leo mendesah setiap kali aku membelai juniornya. Tiba - tiba leo memekik saat aku mengeraskan remasanku pada juniornya.
Citra :"apa aku menyakitimu?"
Leo menggeleng kepala menggigit bibirnya. Dia melepaskan tanganku di juniornya. Dia merebahkanku dan mencium bibirku dengan lembut.
Leo :"cukup berkenalannya, aku bisa gila kalau lama - lama di sentuh olehmu."
Citra :"kenapa seperti itu?"
Leo :"karna tangan nakalmu bisa membuatku klimaks hanya sedikit remasan. Aku tidak bisa menahannya."
Perlahan leo membelai vaginaku dengan juniornya. Aku mendesah menikmati setiap sentuhan lembut.
Leo :"kamu sudah terlalu siap untukku sayang."
Dengan perlahan leo mulai memasukkan juniornya ke dalam vaginaku. Ada rasa sakit saat vaginaku di koyak oleh junior leo yang besar. Leo menghentakkan dengan keras juniornya dan itu membuat juniornya tertanam di vaginaku. Aku mencakar punggung leo untuk meluapkan rasa sakit saat dia merobek keperawananku. Leo mengecup bibirku lembut. Dia juga mengecup mataku yang tertutup rapat.
Leo :"maafkan aku sayang karna menyakitimu. Aku janji akan berada di sisimu sampai kapanpun."
Aku membuka mata dan melihat leo yang menatapku dengan lembut. Aku membelai lembut pipinya. Leo mulai menggerakkan juniornya dengan ritme cepat saat mendengar desahanku. Dia seperti kesetanan saat mengocok juniornya. Aku merasa kenikmatan yang bertubi - tubi saat leo menghentak vaginaku sampai ke dalam. leo bergetar dan menanam juniornya lebih dalam di vaginaku. Leo perlahan mengecup bibirku dengan lembut.
Leo :"terima kasih..."
Perlahan dia mencabut juniornya. Aku melihatnya membuang sebuah benda pelastik yang tadi berada di juniornya.
Leo :"itu kondom, aku memakainya untuk menjagamu agar tidak hamil."
Leo meraihku dalam pelukkannya. Dia membelai lembut punggung nakedku. Belaiannya membuatku terbuai dalam mimpi.
TBC
hayooo mukanya pada mupeng
tuh....hehehehhe makasih ya udah baca karyaku ini semoga tdk mengecewakan kalian... oh ya kalau gak kbratan tlg vote dan coment ya... makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rose
Romancesebuah cerita tentang cinta terlarang yang di pertemukan oleh sebuah takdir yang di lahirkan oleh leluhur sang tokoh....